Kehidupan di dunia ini tidak ada yang abadi, semua yang bernyawa pasti akan mati. Tugas kita sebagai manusia yang beriman adalah memanfaatkan anugerah hidup dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah Swt. Sebab, manusia diciptakan di muka bumi ini adalah sebagai khalifah fil ardhi dan tidak lain untuk beribadah. Sebagai orang beriman, kita harus yakin bahwa hidup bukan perkara di dunia saja. Bahkan, perjalanan kita masih berlangsung saat di akhirat. Layaknya perjalanan, yang harus disiapkan adalah bekal berupa amal saleh sesuai perintah agama. Jika kita semasa hidup hanya berbuat kedzaliman, maka siksa di akhirat siap menanti. Dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw, beliau bersabda: Artinya, "Bila seorang hamba meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfat, serta anak saleh yang senatiasa mendoakan kebaikan baginya.” Amal saleh merupakan bekal yang dibawa mati, bukan harta benda, rumah, atau uang yang banyak terkumpul selama hidup di dunia. Amal pertama adalah sedekah jariyah. Pahala amalan ini akan terus mengalir sekalipun seseorang telah meninggal dunia. Sebagai contoh, seseorang yang membangun masjid, maka selama masjid digunakan untuk beribadah, maka selama itu pula pahalanya akan mengalir. Amal kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Seseorang yang memiliki ilmu akan lebih baik tidak egois dan menyebarkan ilmunya ke orang lain. Jika ilmu yang diajarkan terus tersebar luas, maka pahalanya juga akan mengalir ke orang yang mengajarkannya. Amal ketiga adalah anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. Anak yang saleh pasti akan sadar bahwa hidupnya di dunia berkat kasih sayang, perjuangan dan bimbingan orang tuanya. Maka doa anak saleh tersebut akan selalu mengalir ke orang tuanya walaupun sudah di alam kubur. Nah, itulah tiga amalan yang dapat menambah pahala seseorang meskipun sudah meninggal. Semoga kita semua dapat mengamalkannya. Wallahu a'lam.
