Home » Kongkow » Tokoh » Keteladanan Arief Rachman Sebagai Tokoh di dunia pendidikan

Keteladanan Arief Rachman Sebagai Tokoh di dunia pendidikan

- Rabu, 04 November 2020 | 10:19 WIB
Keteladanan Arief Rachman Sebagai Tokoh di dunia pendidikan

Arief Rachman yang lahir di Malang, 19 Juni 1942 adalah salah satu salah satu tokoh pendidikan di Indonesia. Beliau juga seorang guru yang pernah mengajar dan menjadi kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta. Selain itu ia juga pernah menjadi dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dan sekarang diangkat menjadi guru besar di Universitas Negeri Jakarta. Arief Rachman juga menjabat sebagai ketua harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.

Memperingati Hari Guru Nasional tahun ini pada Rabu (24/11), sosok Arief Rachman tentu tidak akan terlepas dari sorotan dunia Pendidikan. Hal itu pula yang membuat Ukim Komaruddin menerbitkan buku berjudul 'Arief Rachman Guru' yang diterbitkan Esensi Airlangga Group.

Menurut Ukim Komaruddin dalam peluncuran bukunya, Ukim menyatakan bahwa Arief Rachman merupakan sosok inspiratif yang perjuangannya dalam dunia pendidikan dan itu tidak dapat dipungkiri lagi. Kegigihan dan semangat Arief Rachman dalam mendidik putra putri bangsa, sangat wajib dijadikan panutan bagi setiap guru di Indonesia bahkan Seluruh dunia saat ini.

Tokoh dunia pendidikan Prof Arief Rachman menyatakan, sebagai sebuah profesi, guru haruslah memiliki metode ajar dan trik khusus untuk bisa berinteraksi dengan siswa. Selain memiliki wawasan intelektual, guru juga harus memiliki kematangan emosional menghadapi siswa di dalam kelas. Ada banyak hal yang harus dievaluasi salah satunya kompetensi guru ketika mengajar. Karena itu, usia guru bukan menjadi persoalan dalam kompetensi guru ketika mengajar.

Arief Rachman mengaku dirinya mampu membangun hubungan profesional sebagai seorang pengajar dan murid. Menurut dia, ada beberapa trik untuk bisa membangun interaksi yang profesional dengan siswa di dalam kelas. Di antaranya, ia mengatakan, guru harus memiliki rencana matang sebelum mengajar. Selain itu, guru harus menjaga jarak dengan siswa, dan perlu ada pembinaan akhlak secara berkala dari pihak sekolah bagi siswa dan guru. Hal ini semata untuk menjaga kewibawaan seorang guru di mata muridnya.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya