Home » Materi » Materi » Pengertian Dan Rumus Cepat Rambat Bunyi Lengkap

Pengertian Dan Rumus Cepat Rambat Bunyi Lengkap

- Selasa, 14 Juni 2022 | 10:00 WIB
Pengertian Dan Rumus Cepat Rambat Bunyi Lengkap

Bunyi merupakan salah satu kaedah fisika yang dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari. Tak heran jika bunyi menjadi materi yang terus dipelajari dan dikembangkan oleh banyak orang dari seluruh dunia.

1. Pengertian cepat rambat bunyi

Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda. Bunyi termasuk gelombang longitudinal karena perambatannya berbentuk rapatan dan renggangan dari molekul-molekul udara yang bergerak maju dan mundur. Bunyi dirambatkan melalui medium zat padat, cair, dan gas.

Suara ini melalui udara dengan kecepatan tertentu sehingga membutuhkan waktu untuk dapat sampai ke pendengar.

Pergerakan bunyi ke udara adalah berjalannya gelombang yang disertai dengan laju tertentu.

Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap satuan waktu yang memiliki rumus cepat rambat bunyi sebagai berikut: V = s : t .

Keterangan v = cepat rambat bunyi (m/s)

 S = jarak yang ditempuh

T = waktu tempuh (s)

2. Contoh soal

Ledakan sebuah bom terdengar 2 sekon setelah terlihat kepulan asap. Berapakah laju rambat bunyi di udara saat itu jika jarak antar petasan dengan pengamat 4,2 km? (laju rambat cahaya di udara diabaikan).

Diketahui:

t = 2 s

s =  4,2 km

ditanya : v = ….?

dijawab :

V = s : t

   = 4.200 m : 2 s = 1.200 m/s

Rumus cepat rambat bunyi diteliti oleh Moll dan Van Beek dengan cara mengukur jarak meriam ke pengamat dan membaginya dengan selang waktu api menyala dari mulut meriam hingga bunyi tersebut dapat di dengar. Dari kegiatan percobaan inilah diperoleh data:

  1. Semakin jauh jarak si pengamat dari sumber bunyi, maka diperlukan waktu yang lama untuk bisa dirasakan oleh pendengar.
  2. Apabila suhu rendah, maka kecepatan bunyi akan bertambah. Namun jika bunyi berada pada temperatur tinggi maka ia akan melambat.
  3. Rendahnya tekanan udara berpengaruh pada kegesitan bunyi dalam bergerak. Lain halnya jika udara meninggi maka bunyi pun merambat dengan pelan.

Sedangkan untuk frekuensinya, bunyi dikategorikan menjadi 3 yaitu:

  1. Infrasonik (di bawah 20 Hz)
  2. Audiosonik, yaitu frekuensi pendengaran manusia antara 20 Hz – 20.000 Hz
  3. Ultrasonik dengan kemampuan lebih dari 20.000 Hz

Kuat lemah bunyi atau intensitas ditentukan oleh empat faktor:

  1. Amplitudo : simpangan getaran dari titik keseimbangan
  2. Jarak antara sumber bunyi dan pendengar
  3. Resonansi, yaitu peristiwa ikut bergetarnya suatu benda apabila benda ain digetarkan
  4. Bidang pemantul atau reflektor

Dalam rumus cepat rambat bunyi juga dikenal istilah resonansi yang tak lain adalah kondisi ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain didekatnya. Sedangkan untuk pemantulan bunyi metode pengukurannya memakai kedalaman kolam, danau, atau laut.

Cari Artikel Lainnya