Home » Kongkow » Film » Stip dan Pensil, Film Komedi yang Sarat Nilai Positif

Stip dan Pensil, Film Komedi yang Sarat Nilai Positif

- Jumat, 21 April 2017 | 17:00 WIB
Stip dan Pensil, Film Komedi yang Sarat Nilai Positif

MD Entertaiment ingin mencuri kesuksesan kembali lewat film terbarunya yang berjudul Stip dan Pensil. Setelah sebelumnya sukses dengan Danur: I Can See Ghost dari section horor kini giliran genre komedi yang menjadi senjata andalan rumah produksi tersebut.

Sang produser sekaligus pemilik rumah produksi MD Entertaiment, Manoj Punjabi percaya genre komedi juga bisa sukses besar lewat tangan dinginnya.

“Pada dasarnya saya suka  inovasi dan mencoba hal-hal baru. Setelah film bergenre drama  produksi MD Pictures beberapa kali meraih sukses sebagai film Box Office tanah air, lalu film horor kini giliran komedi remaja” Ujar Manoj saat acara Press Conference di XXI Plaza Indonesia, Selasa (18/4).

Selain menghadirkan lawakan yang segar, film garapan sutradara Ardy Octaviand ini juga sarat akan pesan mendalam. Stip dan Pensil menceritakan tentang empat sekawan yaitu Tony (Ernest Prakarsa), Aghi (Ardit Erwandha), Bubu (Tatjana Saphira) dan Saras (Indah Permatasari) yang membangun sebuah sekolah darurat di pinggiran Jakarta yang kumuh dan tak layak huni. Sekolah yang dibangun awalnya hanya untuk bahan tugas essay sekolah namun ternyata mereka jatuh cinta dengan tugas barunya sebagai pengajar.

Meski berawal dari ketidaksengajaan, perjalanan mereka akhirnya berhasil memberi dampak besar bagi kehidupan para anak jalanan.

Anak jalanan yang awalnya buta huruf jadi bersemangat untuk menimba ilmu agar menjadi orang yang lebih berguna. Tentunya keempat sahabat ini tidak mudah untuk menjalankan niat baiknya karena banyak rintangan yang harus dihadapi dari mulai ‘pemerasan’ sampai dihujat teman sekolahnya.

Film Stip dan Pensil memiliki pesan moral tentang pendidikan anak jalanan

Film ini memiliki pesan mendalam bahwa setiap anak membutuhkan pendidikan tak terkecuali anak-anak jalanan yang tidak mampu untuk bersekolah.

Semua layak untuk bisa membaca dan menulis. Pesan moral yang tersirat begitu halus karena dibalut dengan aksi jenaka dari pemerannya. Penonton akan dibuat tersayat sekaligus tertawa tanpa henti di sepanjang film.

Ditambah lagi aktor pendukung seperti Tora Sudiro, Pandji Pragiwaksono dan Arie Kriting bakal membuat penonton makin terhibur dengan lawakan-lawakan khas mereka. Cerita yang ditulis oleh Joko Anwar ini memang cukup ringan dan terkesan tidak ada yang baru tapi itu bisa membuat sang sutradara terkesan dengan alurnya.

“Pertama kali saya lihat ceritanya saya udah jatuh cinta gitu, saya langsung suka sama ceritanya. Sutradara harus suka dulu sama ceritanya, setelah suka baru terbayang visualnya. Jadi enggak susah sih buat visualnya” Ungkap Ardy Octaviand.

Jika melihat tren dari awal tahun MD Entertaiment mengawali kesuksesan lewat section drama dan horor maka film kali ini bisa saja mengikuti. Oh iya buat kamu yang ingin nonton, Stip dan Pensil udah bisa kamu saksikan sejak 19 April 2017 ya!

Cari Artikel Lainnya