Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Apa itu Black Friday dan Bagaimana Cara Meningkatkan Profit Saat Black Friday?

Apa itu Black Friday dan Bagaimana Cara Meningkatkan Profit Saat Black Friday?

- Sabtu, 28 November 2020 | 10:20 WIB
Apa itu Black Friday dan Bagaimana Cara Meningkatkan Profit Saat Black Friday?

Istilah Black Friday tersebut pada dasarnya populer di Amerika Serikat. Ini berkaitan pula dengan perayaan Hari Thanksgiving.

Di AS, Thanksgiving jatuh pada hari Kamis keempat di bulan November. Nah, Black Friday jatuh pada sehari setelah Thanksgiving. Itu berarti, tahun ini Thanksgiving dirayakan pada hari Kamis (22/11) dan momen Black Friday hadir di hari Jumat (23/11).

Hadir tepat setelah Thanksgiving dan menjelang periode Natal, Black Friday di AS sudah menjelma sebagai momen yang sangat ditunggu-tunggu untuk berbelanja terlebih karena para peritel pun memberi diskon besar-besaran. Bisa sampai 80% lho!

Secara khusus, Black Friday memang besar di AS. Namun, sejumlah negara pada prosesnya pun ikut "merayakan" momen serupa pada setiap tahunnya.

Merujuk soal pengistilahan, Black Friday bisa diterjemahkan sebagai Jumat Hitam. Terdengar bernuansa horor? Sebenarnya tidak juga.

Menurut sejumlah sumber, "hitam" di sini mengacu pada warna tinta pada laporan keuangan. Pada konteks tersebut, hitam bermakna laba. Yang seram justru keberadaan tinta "merah", yang berarti kerugian.

Sejak pandemi yang mengacaukan berbagai sektor bisnis ini, eCommerce akan menjadi titik balik bagi para pelanggan untuk mendapatkan promo dan diskon Black Friday terbaik karena beberapa retailer seperti Best Buy dan Target akan tutup pada hari Thanksgiving.

Demikian pula, Black Friday disambut dengan cukup meriah di Indonesia. Berbagai toko online memberikan diskon dan promo besar-besaran untuk Black Friday. Jika Anda memiliki toko online dan ingin mencari tahu strategi marketing yang tepat untuk Black Friday di Indonesia, berikut ini beberapa tips & trik yang telah kami kumpulkan.

 

Persiapan Menjelang Black Friday Online

Setelah mengetahui arti dan pengertian Black Friday, Anda mungkin tertarik untuk turut berpartisipasi dalam event ini. Di bawah ini, kami sudah membuat ringkasan tentang hal-hal yang harus Anda persiapkan dan cara mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari promo dan diskon Black Friday online untuk bisnis eCommerce Anda.

1. Persiapkan dan Audit Daftar Item Anda

Dengan mengaudit daftar item, Anda bisa menentukan barang-barang apa saja yang akan dipromosikan pada Black Friday dan diskon yang akan diberikan untuknya.

Metode yang bisa dicoba adalah kategorisasi item ABC, yaitu mengklasifikasikan barang berdasarkan keuntungan yang diberikannya:

  • Item A mencakup produk-produk best-selling Anda, memberikan sekitar 70% dari total penjualan, berjumlah sekitar 20% dari total stok.

  • Item B mencakup barang-barang dengan popularitas standar yang memberikan sekitar 25% dari total pendapatan, berjumlah sekitar 30% dari total stok.

  • Item C hanya memberikan 5% dari total penjualan, tapi biasanya memiliki stok paling banyak dalam daftar.

Biasanya, diskon untuk item tidak terlalu banyak karena barang-barang inilah yang memberikan penghasilan paling tinggi. Jadi, penting untuk sering-sering me-restock item Anda untuk bersiap-siap jika ada lonjakan permintaan.

Jika produk sumber berasal dari supplier pihak ketiga, buat estimasi tentang kapan Anda harus menambah item dalam daftar, dan sebaiknya siapkan stok cadangan agar tidak kehabisan dan tidak kehilangan potensi penjualan.

Di sisi lain, Anda bisa menurunkan harga item dan C secara lebih fleksibel, khususnya jika ingin memberikan ruang yang lebih lega untuk etalase Anda.

Kemudian, Anda bisa mencoba menambahkan kategori baru untuk memudahkan pelanggan. Karena orang-orang biasanya mencari kado di masa-masa ini, cobalah tips berikut:

  • Highlight manfaat/tujuan produk. Misalnya “Kado Lucu” atau “Kado untuk Dekorasi Rumah.”

  • Kategorikan menurut penerima. Produk yang lebih tertarget seperti “Kado untuk Orang Spesial” atau “Kado untuk Kakek/Nenek.”

  • Satukan penawaran. Untuk yang memiliki kategori sama, seperti “Set Kado untuk Keluarga” atau “Set Kado Perawatan Hewan Peliharaan.”

 

2. Tentukan Strategi Diskon yang Tepat

Retailer dan merek-merek terkenal biasanya memberikan diskon yang sama di seluruh lokasinya selama Black Friday. Ini karena mereka bisa me-restock item langsung secara massal dan bisa memberikan diskon lebih besar tanpa takut pendapatannya akan turun drastis.

Bisnis online kecil mengandalkan opsi pengiriman gratis, yang cukup menarik bagi banyak pelanggan di seluruh dunia. Selain itu, luangkan waktu untuk membuat iklan online yang menarik dan menggiurkan guna menawarkan diskon terbaik dari toko Anda.

Contohnya, Apple menawarkan opsi gratis untuk pengiriman satu hari bagi produk-produk yang lebih mahal, seperti MacBook dan iPad. Sementara itu, device kecil seperti EarPods akan sampai ke pembeli dalam dua hari.

Kode kupon khusus member juga sering digunakan pada event belanja karena bisa memperbesar basis pelanggan, karena pengguna harus mendaftar pada milis untuk mendapatkan diskon. Misalnya, thredUP melakukan ini dengan menampilkan form email pop-up yang menjelaskan penawaran ekstra bagi pelanggan apabila mereka mendaftar.

 

3. Bersiaplah untuk Traffic yang Lebih Ramai

Jika Anda adalah pemilik bisnis kecil, persiapkan diri untuk lonjakan traffic selama musim belanja ini. Tapi, tanpa persiapan yang matang, bisnis online Anda mungkin akan kacau dengan adanya lonjakan ini, yang akhirnya akan memperlambat website.

Downtime yang hanya terjadi beberapa saat mungkin tidak tampak serius, tapi Anda bisa merugi cukup banyak. Sebagai contoh, Amazon kehilangan hampir $90 juta ketika terjadi crash website pada event Prime Day yang diadakannya.

Salah satu cara untuk mempersiapkan ini semua adalah dengan menggunakan solusi web hosting andal yang akan memberikan resource memadai untuk mendukung peningkatan jumlah pengunjung.

 

4. Optimalkan Website dan Pengalaman Mobile User

Waktu loading benar-benar memengaruhi bounce rate website. Jika melebihi lima detik, sekitar 38% pengunjung akan langsung meninggalkannya. Sementara itu, smartphone memberikan kontribusi tertinggi pada traffic selama musim belanja Black Friday. Sayangnya, banyak website yang kurang memperhatikan dua hal ini, mengakibatkan meningkatnya cart abandonment dibanding konversi.

Untuk mengetes kecepatan online store Anda, gunakan Google PageSpeed Insights atau GTmetrix. Sedangkan untuk mengecek apakah website Anda sudah cukup mobile friendly, Anda bisa menggunakan Google Mobile-friendly test tool.

Cara lain untuk meningkatkan kecepatan situs Anda adalah dengan mengompresi semua gambar dan mempersingkat file HTML, CSS, dan JavaScript. Baca tips simpel apa saja yang bisa Anda terapkan untuk mempercepat loading website jika menggunakan WordPress.

Jika ingin meningkatkan website untuk perangkat mobile, berikut beberapa trik yang bisa Anda gunakan:

  • Gunakan template responsif. Dengan demikian, website akan dioptimalkan untuk berbagai perangkat seluler, seperti tablet dan ponsel.

  • Buat tombol CTA yang efektif. Tombol CTA harus mengikuti pedoman desain standar dan terlihat lebih mencolok dibanding elemen desain website lainnya. Pengunjung pun bisa merasakan pengalaman browsing yang lancar, dan akhirnya meningkatkan konversi Anda.

  • Tingkatkan kecepatan halaman. Loading halaman yang lambat akan membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Idealnya, cobalah mengoptimalkan waktu loading menjadi kurang dari empat detik untuk mendapatkan tingkat konversi terbaik.

 

5. Permudah Proses Checkout

Hampir 21% pelanggan di AS meninggalkan shopping cart mereka karena proses checkout yang membingungkan saat mengunjungi suatu online store. Terapkan beberapa tips berikut yang sudah terbukti untuk menghindari masalah ini:

  • Langsung tampilkan harga total. Menunjukkan informasi ini lebih awal akan membuat pelanggan tahu apakah mereka bisa membeli produk yang diinginkan sebelum melanjutkan ke proses checkout. Ingat, tampilkan semua harga total, termasuk pajak tambahan dan ongkos kirim.

  • Mungkinkan checkout untuk guest. Tidak semua pengguna ingin mendaftar untuk mendapatkan akun di website Anda. Mungkinkan pengunjung menyelesaikan transaksi tanpa harus memiliki akun.

  • Persingkat form informasi. Cukup tanyakan informasi yang diperlukan, seperti nama lengkap, alamat email, informasi pembayaran dan tagihan, serta alamat pengiriman.

  • Sediakan beberapa cara pembayaran. Sebagian besar opsi pembayaran populer mencakup kartu kredit, dompet digital, dan transfer bank. Anda juga bisa mencoba cara Buy Now, Pay Later yang kini mulai populer.

 

Bagaimana Cara Meningkatkan Profit Saat Black Friday dan Cyber Monday?

Selanjutnya, setelah Anda tahu apa itu Black Friday dan cara mempersiapkannya untuk bisnis online Anda, kami juga memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan profit saat Black Friday.

1. Buat Milis dan Segmen untuk Pelanggan

Sebuah studi menunjukkan bahwa email marketing menghasilkan pendapatan sekitar $38 untuk setiap dolar yang dikeluarkan, menjadikannya sebagai salah satu strategi yang paling efektif dalam bisnis eCommerce. Bahkan, 59% marketer berkata bahwa email marketing adalah sumber ROI (return of interest) mereka yang paling signifikan.

  • Langganan newsletter. Minta pelanggan mendaftar untuk mendapatkan newsletter berisi penawaran khusus, kupon hadiah, dan penawaran, atau informasi selengkapnya tentang produk Anda. Jangan lupa, buat subjek email yang menarik.

  • Checkout guest. Jika pelanggan belum bergabung dalam program loyalty atau tidak memiliki akun, mintalah alamat email mereka pada saat checkout. Dengan demikian, mereka bisa menerima konfirmasi pesanan, dan Anda bisa menambahkan email mereka ke milis. Jelaskan bahwa Anda menawarkan langganan newsletter agar pelanggan tidak merasa dibohongi.

Terapkan strategi ini menggunakan pop-up dan tombol CTA untuk landing page dan postingan blog Anda.

Setelah daftar yang dimiliki cukup besar, Anda bisa mengelompokkan basis pelanggan menjadi tiga kelompok sesuai perilakunya di situs Anda.

  • Pelanggan satu kali. Seseorang yang hanya membeli satu item dari online store Anda satu kali dan tidak pernah kembali lagi.

  • Cart abandoner. Pengunjung yang hanya melihat-lihat atau mungkin memasukkan item ke cart tapi tidak sampai membeli.

  • Pelanggan setia. Orang-orang yang menggunakan dan belanja di toko Anda, atau termasuk dalam program loyalty.

Segmentasi akan membantu menyesuaikan strategi email marketing Anda agar bisa menarik minat setiap kelompok pelanggan. Anda bisa menggunakan Google Analytics untuk mengumpulkan informasi segmen.

 

2. Aktiflah di Media Sosial

Diperkirakan bahwa setidaknya 72% orang dewasa di AS menggunakan lebih dari satu media sosial. Ini bisa menjadi potensi pelanggan yang cukup besar bagi bisnis Anda, selama Anda tahu cara yang efektif untuk menciptakan social media presence yang optimal.

Platform media sosial menyediakan peluang tersendiri untuk berinteraksi dengan pelanggan secara lebih personal. Anda bisa menunjukkan brand voice Anda, menampilkan konten buatan pengguna, dan meningkatkan social proof.

Ada dua cara untuk mengembangkan social media presence: organik dan berbayar. Keduanya adalah cara yang efektif dan berfungsi optimal jika digunakan bersama.

Cara mengembangkan social media presence secara organik:

  • Ulasan pengguna. Dorong mereka untuk memberikan ulasan yang tulus di akun media sosial brand Anda.

  • Berinteraksilah dengan audiens. Tanggapi postingan, komentar, dan pesan terkait brand Anda di media sosial.

  • Izinkan pengguna membuat konten. Dorong pembeli untuk memposting konten buatan mereka dan menandai brand Anda, seperti gambar atau video produk, serta konten terkait lainnya yang dibuat oleh pelanggan.

  • Bersiaplah untuk peluang potensial. Identifikasi market gap di industri dan tentukan apa yang bisa ditawarkan bisnis Anda untuk mengisi celah tersebut.

Metode berbayar untuk mengembangkan social media presence di antaranya:

  • Iklan berbayar. Dengan iklan berbayar yang menargetkan kelompok pelanggan dalam segmen tertentu.

  • Marketing dengan influencer dan brand ambassador. Manfaatkan partnership dengan orang-orang yang cukup berpengaruh di media sosial untuk mempromosikan produk dan brand Anda.

Facebook dan Instagram mengintegrasikan platform belanja yang bisa dihubungkan langsung ke toko eCommerce. Fitur ini memungkinkan followers melihat daftar item Anda tanpa harus meninggalkan situs, yang nantinya bisa meningkatkan konversi, dan berpotensi meningkatkan penjualan.

 

3. Buat Strategi dan Atur Kalender Marketing Anda

Butuh waktu yang lama untuk menyusun strategi marketing, jadi sebaiknya siapkan sejak awal. Lakukan riset tentang persaingan pasar dan cari tahu apa yang biasanya ditawarkan brand lain untuk Black Friday/Cyber Monday. Gunakan ide marketing ini untuk menyusun rencana pemasaran yang efektif bagi bisnis Anda.

Setelah menentukan strategi, sekarang saatnya merencanakan pelaksanaannya.

Manfaatkan template kalender pemasaran gratis, lalu susun rencana tindakan yang jelas. Gunakan untuk menetapkan tanggal pengiriman email marketing, penerbitan konten, atau target rencana marketing lainnya.

Selain itu, gunakan kalender untuk menentukan produk apa yang akan dijual dan waktunya. Cari tahu harga saat ini dan diskonnya, serta tanggal mulai dan berakhirnya penawaran Black Friday. Tentukan channel promosi yang akan digunakan, dan buat kode diskon jika perlu.

Strategi Marketing Mudah untuk Black Friday guna Meningkatkan Penjualan

Secara rata-rata, penjualan online musim liburan tahun lalu terdiri dari 20% total penjualan di hari libur. Dengan mempertimbangkan adanya pandemi COVID-19, jumlah ini bisa meningkat cukup tajam tahun ini apabila strategi marketing Black Friday yang digunakan cukup efektif.

Cari Artikel Lainnya