Home » Kongkow » Inovasi » Kertas Koran Di Jepang Jadi Tanaman

Kertas Koran Di Jepang Jadi Tanaman

- Sabtu, 20 Juli 2019 | 09:36 WIB
Kertas Koran Di Jepang Jadi Tanaman

Jepang kembali membuktikan dirinya sebagai negara terdepan dalam hal inovasi dan pelestarian lingkungan alam. Yang terbaru, negeri matahari terbit ini menciptakan kertas koran yang bisa ditanam dan berkembang menjadi tumbuhan berbunga. Wah!


Sumber: Peopleofprint

Koran yang terbuat dari kertas daur ulang dengan benih-benih tanaman serta tinta yang mengandung pupuk—kenapa tidak? The Mainichi, adalah surat kabar harian pertama di Jepang yang menggunakan inovasi ‘hijau’ ini. Didukung penuh Dentsu, agen periklanan terkenal asal Jepang, ide tersebut pun akhirnya terlaksana.


Sumber: Cargocollective

Hanya dengan merobek-robek kertas koran tersebut menjadi bagian-bagian kecil (setelah selesai dibaca tentunya), menanamnya di dalam tanah, serta menyirami air, maka dalam beberapa minggu, Anda pun akan segera memiliki tanaman baru!


Sumber: Peopleofprint

Hasilnya? Sejak September 2015, The Mainichi sukses meraih oplah hingga 4 juta cetak per hari dan pendapatan bersih sebesar ¥8 juta dengan inovasi kertasnya tersebut. Sekolah-sekolah di Jepang yang terlibat dengan kampanye ini juga sangat diuntungkan; The Mainichi memberi contoh nyata kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mendaur ulang. K-E-R-E-N.


Sumber: Coloribus


Sumber: Peopleofprint

Seperti kita ketahui bersama, untuk mendapatkan 1 rim kertas, setidaknya satu buah pohon harus ditebang. Bisa bayangkan apa jadinya bumi ini bila hutan-hutan menjadi gundul akibat penebangan pohon demi memenuhi kebutuhan kertas di seluruh dunia? 


Sumber: Thinking-minds

Atas dasar itu pulalah The Mainichi menghadirkan inovasi pada produknya. Menurut The Mainichi, mendaur ulang sampah merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi emisi karbon dioksida, dan mendaur ulang sampah kertas adalah pilihan tepat untuk hal ini. Dengan begitu, pemanasan global pun bisa dikurangi.

Jadi, ‘the green newspaper’ yang tak hanya terdepan menyampaikan berita-berita terkini, tapi juga aktif mengampanyekan isu-isu lingkungan. A double coolness, isn’t it?

Cari Artikel Lainnya