Home » Kongkow » kongkow » Gaya Hidup Hijau dengan Urban Farming

Gaya Hidup Hijau dengan Urban Farming

- Selasa, 09 Juli 2019 | 10:35 WIB
Gaya Hidup Hijau dengan Urban Farming

Urban farming sebetulnya muncul atas dasar keresahan banyak orang karena kerusakan lingkungan. Kemudian, tren tersebut semakin menjamur karena sudah menjadi gaya hidup baru. Banyak orang menyebutnya dengan gaya hidup hijau (green lifestyle). Dampak yang muncul tentu saja positif, saat ini orang memiliki kesadaran bahwa urban farming merupakan gaya hidup yang sehat.

Manfaat dari urban farming sendiri dinilai memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup seseorang dan lingkungannya. Praktik pertanian ini sendiri banyak dilakukan secara organik atau membatasi penggunaan bahan kimia. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan memiliki residu pestisida yang kecil, bebas dari bahan kimia berbahaya, serta yang lebih penting adalah kandungan nutrisinya tetap terjaga.

Peningkatan Kualitas Lingkungan Perkotaan dari Terbatasnya Ruang Terbuka Hijau

Masyarakat perkotaan yang menjalankan urban farming turut serta dalam membantu perbaikan kualitas lingkungan. Pada penerapannya, banyak orang menggunakan barang-barang bekas seperti botol plastik sebagai media tanam. Seperti yang kita ketahui, sampah plastik adalah masalah perkotaan yang cukup sulit untuk dikontrol penggunaannya. Terlebih lagi, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya juga sangat kurang. Oleh sebab itu, dampak negatif yang dihasilkan dari sampah plastik dapat dikurangi dengan adanya urban farming.

Gaya hidup hijau ini turut serta pula dalam peningkatan kualitas udara perkotaan. Fotosintesis dari tanaman akan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tentu dengan semakin banyaknya tanaman yang ditanam, maka jumlah oksigen yang dilepas juga akan semakin banyak.

Urban farming bisa disebut sebagai jawaban dari terbatasnya ruang terbuka hijau di perkotaan yang banyak digerus oleh pembangunan. Padahal, ruang terbuka hijau sangat penting sebagai penyangga kualitas udara perkotaan. Metode penanaman seperti hidroponik, vertikultur, serta akuaponik dapat diterapkan pada area yang terbatas. Walau ruang terbuka hijau semakin sedikit, tetapi kualitas lingkungan masih tetap dijaga apabila kita sepenuh hati menerapkan urban farming.

Pertanian Masa Depan untuk Pemberdayaan Masyarakatdan Menjaga Ketahanan Pangan

Masalah pertanian yang saat ini muncul adalah menyempitnya lahan produktif. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan terbatasnya sumber makanan bagi setiap orang. Urban farming bisa menjawab persoalan tersebut jika dilakukan secara serius dan dengan praktik yang tepat. Setiap masyarakat kota akan memiliki kemandirian dalam memenuhi sebagian kebutuhan akan makanan mereka.

Kegiatan urban farming tentu akan berimbas pada pemberdayaan masyarakat kota. Orang-orang akan memiliki waktu yang lebih dari biasanya untuk berinteraksi dengan alam dan sesama. Mereka juga akan membangun relasi yang baik dengan sesama penggiat gaya hidup hijau ini. Peningkatan kualitas hidup akan muncul bagi mereka yang serius menjalani gaya hidup hijau. Jadi, tertarikkah kalian menerapkan urban farming?

Cari Artikel Lainnya