Home » Kongkow » Materi » Penjelasan Tanaman Tumpangsari (Polyculture) Lengkap dengan Kelebihannya

Penjelasan Tanaman Tumpangsari (Polyculture) Lengkap dengan Kelebihannya

- Senin, 01 Juli 2019 | 09:56 WIB
Penjelasan Tanaman Tumpangsari (Polyculture) Lengkap dengan Kelebihannya

berita.suaramerdeka.com

berita[dot]suaramerdeka[dot]com

Tanaman Tumpangsari – Sistem cocok tanam polyculture merupakan suatu cara bercocok tanam dengan melibatkan lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan pertanian. Sistem tanam polyculture ini lebih kita kenal dengan istilah tumpang sari. Padahal tumpang sari sendiri hanyalah salah satu dari cara tanam sistem polyculture. Tujuan dilakukannya polyculture ialah untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan maksimal dengan lahan yang ada. Karena bercocok tanam dengan tumpang sari tanaman utama akan tetap tumbuh dengan semestinya dan tanaman tumpangsari juga akan tetap tumbuh tanpa mengganggu tanaman utama. Sistem cocok tanam seperti ini bukan hal yang baru dalam dunia pertanian. Para petani tradisional sudah menerapakan sistem cocok tanam polyculture sudah sejak lama. Mereka sudah megetahui bahwa cara tanam dengan tumpang sari lebih menguntungkan dari pada cara tanam tunggal (monoculture). Secara umum sistem tanam polyculture (atau sering kita sebut tumpang sari) dapat di golongkan menjadi 3 (tiga) macam, antara lain:

#1 Sistem Cocok Tanam Tumpang Sari

contoh tumpangsari pepaya dan kacang

abadiart[dot]blogspot[dot]com

Tumpangsari merupakan sistem bercocok tanam dengan cara menanam dua jenis tanaman yang berbeda atau lebih secara bersamaan (bisa juga agak bersamaan/berselang beberapa hari atau 1 minggu) dengan membentuk deretan-deretan lurus untuk tanaman yang ditanam secara berseling pada satu bidang tanah. Jenis-jenis tanaman yang sering ditanam dengan sistem tumpang sari pada umumnya merupakan tanaman semusim. Contoh yang sering kita temui adalah tanaman jagung dengan kacang kedelai atau tanaman jagung dengan padi darat (padi gogo). Namun ada juga tanaman lain yang biasa di budidayakan dengan cara tumpang sari yaitu:

a. Jagung dengan kacang tanah.

b. Jagung dengan kacang hijau.

c. Tomat dengan cabai.

d. Cabai dengan bawang merah/sawi/daun bawang/mentimun.

e. Tembakau dengan kubis

f. Pepaya dengan kacang tanah dan lain-lain.

#2. Sistem Cocok Tanam Tumpang Gilir

kimwijayakusuma-lmj.blogspot.com

kimwijayakusuma-lmj[dot]blogspot[dot]com

Sistem cocok tanam tumpang gilir merupakan salah satu cara cocok tanam dengan sistem polyculture dimana dua jenis tanaman di tanam secara bergilir. Pada sistem ini, jenis tanaman kedua ditanam beberapa waktu sebelum tanaman utama di panen atau bisa juga setelah panen dengan catatan segera. Keuntungan yang paling kentara dari cara cocok tanam tumpang gilir adalah penghematan biaya dari segi pengolahan tanah. Pada ummnya pengolahan tanah hanya di kerjakan dalam satu kali tempo yaitu sebelum ditanamnya jenis tanaman yang pertama. Biasanya tanaman berikut ini merupakan tanaman yang dibudidayakan secara tumpang gilir, di antaranya:

a. Jagung dengan kacang panjang atau kacang koro.

b. Cabai dengan kacang panjang atau mentimun.

c. Melon dengan kacang panjang atau buncis dan lain-lain.

#3. Sistem Cocok Tanam Tumpang Sela

tumpag sela tanaman kelapa dengan kakao

petanihebat[dot]com

Sistem cocok tanam tumpang sela merupakan cara cocok tanam polyculture/campuran yang dilakukan antara jenis tanaman tahunan dengan tanaman semusim. Sistem cocok tanam tumpang sela ini lebih sering di temui pada tanaman peerhutanan atau perkebunan sebagai contoh perkebunan kelapa sawit atau karet. Pada sistem cocok tanam tumpang sela ini, tanaman semusin di tanam ketika tanaman tahunan masih kecil atau belum produktif. Beberapa jenis tanaman yang sering di budidayakan dengan sitem tumpang sela di antaranya adalah:

a. Kelapa sawit dengan padi/jagung/kacang kedelai/kacang tanah.

b. Pohon karet dengan padi/jagung/kedelai.

c. Jeruk dengan jagung.

d. Kelapa sawit dengan cabai.

e. Kelapa sawit dengan semangka/melon atau tanaman berbagai macam tanman perkebunan semusim lainnya sesuai dengan kondisi setempat maupun kesukaan petani itu sendiri.

Kelebihan Tanaman Tumpang Sari (Polyculture)

petani mengeringkan hasil panen

tabloidsahabatpetani[dot]com

  • Memperoleh hasil produksi/panen yang maksimal dengan satu lahan (sempit) di karenakan dapat beberapa kali panen dengan jenis tanaman yang berbeda.
  • Dapat memperkecil biaya tanam (menghemat biaya) dari segi pengolahan lahan/perawatan, pemupukan dan tenaga.
  • Mendapat keuntungan lebih dari setiap tanaman karena memilki harga jual yang berbeda-beda.
  • Dengan adanya harga jual yang saling menguntungkan (atau paling tidak menggantikan) resiko rugi dapat di tekan sekecil mungkin.
  • Perawatan tanaman dapat dilakukan bebarengan dengan tanaman sela karena tanaman perkebunan tidak membutuhkan perawatan khusus.
  • Hama tanaman tidak akan menyerang tanaman utama apabila ada tanaman tumpang sari yang tidak di sukainya.
  • Unsur hara yang di tanam dapat berfungsi maksimal karena dalam satu lahan dapat diserap oleh tanaman dengan baik tanpa ada yang terbuang.

Kekurangan Tanaman Tumpang Sari (Polyculture)

  • Adanya kemungkinan perebutan unsur hara dalam tanah, dapat mengakibatkan kebutuhan nutrisi dari unsur hara semakin banyak.

Beberapa yang Harus di Perhatikan Ketika Menerapkan Sistem Polyculture (Tumpang Sari)

petani sedang memupuk tanaman

petroganik[dot]com

  • Pemilihan Tanaman yang Akan di Tanam

Sebelum menerapkan sistem tumpang sari kita harus memperhatikan kesesuaian lahan yang akan digunakan dengan membuat prioritas dari tanaman yang paling profitable dan prospektif. Dari list tersebut dipilih perpaduan tanaman tumpang sari yang terbaik. Ketika memadukan tanaman tahunan dengan semusim perlu diperhatikan kondisi musim/iklim dengan tanaman semusim.

  • Jarak Tanam antar Tanaman

    membuat jarak tanam pada tanaman

    tanamanbawangmerah[dot]blogspot[dot]com

Jenis tanaman yang kita tanam mempengaruhi jarak tanam antar tanaman. Sebagai contoh tumpang sari pepaya dengan kacang tanah. Jarak tanam ideal antar gang untuk tanaman tersebut adalah 2-3 meter. Gang tersebut yang akan kita gunakan untuk menanam kacang tanah ketika tanaman pepaya berumur 1 sampai 6 bulan (kacang tanah dapat dua kali panen). Tanaman antara (gang) dapat juga tanaman yang mempunyai harga yang lebih tinggi seperti jahe. Kombinasi tanaman pepaya dengan jahe dapat kita jumpai pada pertanian daerah Sukabumi.

  • Penentuan Siklus Penanaman

Untuk menjaga tanah lahan agar tetap baik menentukan siklus penanaman sangatlah penting sehingga lahan tetap terjaga dan tanaman yang kita tanam dapat tumbuh subur dan produktif. Sebaiknya tanaman sela yang pertama kali di tanam adalah tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang kedelai,bengkoang, koro atau sejenis lainnya. Hal ini bertujuan supaya kandungan N pada suku legum yang di ikat sangat berguna untuk tanaman sela maupun tanaman besar selanjutnya.

  • Perawatan pada Tanaman

Perawatan tanaman dapat dilakukan dengan cara membrikan nutrisi yang cukup dengan adanya pemupukan, penyiangan dan pengairan. Sedapat mungkin kita memperhatikan tanaman agar tidak sampai terkena serangan hama, penyakit atau keamanan lingkungan lainnya. Tanaman antara (sela/gang) agar tidak terlalu lebat karena dapat mengganggu tanama utama.

Cari Artikel Lainnya