Home » Kongkow » kongkow » Permasalahan Lingkungan: Saat Sebuah Solusi Justru Menimbulkan Masalah

Permasalahan Lingkungan: Saat Sebuah Solusi Justru Menimbulkan Masalah

- Selasa, 28 Mei 2019 | 05:00 WIB
Permasalahan Lingkungan: Saat Sebuah Solusi Justru Menimbulkan Masalah

 

Permasalahan lingkungan yang mengkhawatirkan sedang melanda dunia kita.

Berbagai permasalahan lingkungan tersebut seperti:

  • perubahan iklim
  • polusi udara dan air
  • hilangnya keanekaragaman hayati
  • kelangkaan air, atau
  • penipisan ozon

Sementara solusi yang ada saat ini justru acapkali menimbulkan masalah lain.

Zero-sum, adalah Istilah yang sering dipakai dalam hal ini. Artinya, keuntungan yang diperoleh setara dengan kerugian yang disebabkannya.

Berikut adalah beberapa contohnya:

Air Tawar bersih vs Polusi laut

Image by USAUS H2O

Lebih dari 16.000 pabrik desalinasi yang tersebar di seluruh dunia menghasilkan lumpur air garam yang beracun.

Setiap satu liter air tawar yang dihasilkan -dari laut atau saluran air payau- menyisakan satu liter air garam yang dibuang langsung kembali ke laut atau ke tanah.

Zat super-asin (air garam) ini justru menjadi lebih beracun karena bahan kimia yang dipakai dalam proses desalinasi sebagaimana laporan dari para peneliti dalam jurnal Science of the Total Environment.

Kamu tahu? Itu cukup untuk menutupi negara bagian Florida dalam lapisan lendir air garam setinggi 30 cm.

“Teknologi desalinasi telah menguntungkan banyak orang,” kata penulis Manzoor Qadir, seorang peneliti di UN University.

“Tapi kita tidak bisa mengabaikan produksi air garam, yang akan menjadi masalah yang lebih besar di masa depan.”

Ozon vs Iklim

Permasalahan lingkungan akibat ozon dan iklim

Image by 7Continents

Tahun 1987, telah ditandatangani sebuah perjanjian perlindungan lapisan ozon bumi yang bernama protokol Montreal.

Perjanjian ini melarang secara bertahap penggunaan bahan kimia seperti CFC dan bahan kimia lainnya. Hal tersebut dilakukan karena zat tersebut dapat menimbulkan lubang pada ozon bumi.

Untuk mengganti zat terlarang itu, digunakanlah HFC dalam aerosol dan refrigeran.

Meskipun tidak berbahaya bagi lapisan ozon.

Namun dalam jangka panjang, zat ini dapat menyebabkan gas rumah kaca yang ribuan kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida dan metana.

Permasalahan Lingkungan: Biofuel vs Makanan dan Hutan

Permasalahan lingkungan akibat biofuel

Image by Nikkei Asia Review

Tahun 1970-an terjadi kenaikan harga minyak sekaligus disadarinya ancaman perubahan iklim.

Hal ini mendorong produksi biofuel yang terbuat dari jagung, tebu, kelapa sawit dan lain sebagainya.

Penggunaan biofuel sebagai ganti bahan bakar minyak memang positif mengingat menipisnya cadangan minyak di seluruh dunia.

Akan tetapi hal ini membawa masalah baru. Dampaknya adalah meningkatnya harga makanan dan menambah laju deforestasi atau pengrusakan hutan.

Insurance Society itu menyebutkan butuh sekitar 9 % dari lahan perkebunan di dunia untuk hanya mengganti 10 % BBM.

Ini artinya produksi biofuel mengakibatkan pengurangan lahan untuk produksi pangan di negara.

Bayangkan kerusakan iklim yang terjadi apabila hutan dibabat!

Permasalahan Lingkungan Ladang Angin vs Keanekaragaman Hayati

Permasalahan lingkungan akibat kincir angin

Image by Azo CleanTech

Di seluruh dunia, sekitar 350.000 turbin angin tersebar dan menghasilkan lebih dari 500 Giga Watt energi hijau yang bersih dan mampu memasok 4% dari permintaan listrik global.

Tetapi ladang angin ini juga merupakan pembunuh burung.

328.000 burung – terutama yang terbang di malam hari – terbunuh setiap tahunnya oleh baling-baling yang berputar cepat di Amerika Serikat, di mana terdapat sekitar 50.000 turbin.

Mereka juga mengganggu ekosistem.

Sebuah penelitian tentang ladang angin di Ghats Barat, rangkaian pegunungan dan hutan yang terdaftar di UNESCO di pantai barat India, menemukan bahwa burung predator empat kali lebih jarang ada daripada di daerah yang berdekatan.

Ketidakhadiran mereka akan berpengaruh dalam rantai makanan.

Permasalahan Lingkungan Panel Surya vs Polusi Tanah

Permasalahan lingkungan akibat sel surya

Image by Inaport 1st

Panel surya fotovoltaik -yang menyerap sinar matahari untuk menghasilkan listrik- dapat merusak lingkungan.

Hal ini karena panel surya yang tak lagi berfungsi akan tertimbun menjadi sampah yang tak dapat diolah kembali.

Bahan baku pembuatan panel surya menjadi salah satu penyebabnya.

Mayoritas panel surya terbuat dari alumunium, kaca, perak, material elastis yang disebut ethylene-vinyl acetate. Selain itu juga terbuat dari substansi yang berbahaya seperti timah, kromium, dan cadmium.

Jika panel surya rusak dan substansi tersebut sampai bocor, bisa berbahaya bagi lingkungan di sekitarnya.

Substansi kimia tersebut dapat keluar dan masuk ke dalam lapisan tanah dan sistem air.

Mendaur ulang panel surya bukanlah hal yang mudah, terutama dari segi biayanya sangat mahal. Memang terdapat komponen yang berharga dalam panel surya tersebut seperti perak dan tembaga.

Namun, nilainya tak sebanding dengan biaya pembongkaran untuk di daur ulang.

Jadi, itulah beberapa solusi permasalahan lingkungan yang sekarang ini justru membawa masalah baru bagi umat manusia.

Solusi yang kiranya mampu mengubah wajah bumi dan melindungi lingkungan ternyata punya konsekuensi yang besar.

Nah, Bagaimana menurutmu? Apakah kamu punya ide untuk membantu masalah lingkungan di sekitar kita?

Cari Artikel Lainnya