Home » Kongkow » Tips & Trik » Inilah Strategi Mengajar yang Menyenangkan

Inilah Strategi Mengajar yang Menyenangkan

- Rabu, 14 November 2018 | 10:20 WIB
Inilah Strategi Mengajar yang Menyenangkan

Semua guru pastinya mempunyai keinginan agar proses pembelajaran berlangsung menyenangkan. Tujuan pembelajaran telah dirumuskan dalam perangkat mengajar akan tercapai secara baik dan optimal. Di sisi lain, pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Siswa merasa senang dan betah belajar, begitupun guru akan merasa bersemangat untuk mengajar. Kondisi ini biasanya terwujud manakala mengajar di kelas yang diunggulkan. Waktu akan terasa begitu cepat berlalu disaat proses belajar mengajar di kelas unggulan.

Namun tidak jarang keinginan guru itu sering bertolak belakang dengan kenyataannya. Umumnya ini terjadi ketika seorang guru mengajar di kelas non-unggulan. Disinilah munculnya berbagai persoalan dalam mengajar. Sering pembelajaran terganggu oleh perilaku menyimpang yang ditunjukkan siswa.

Berikut strategi yang perlu diupayakan oleh setiap guru untuk mengajar yang menyenangkan:
1. Mengajar dadakan

Metode mengajar dadakan yang dimaksud adalah guru harus berani mengutak-atik di tengah jalan segala rancangan pembelajaran. Artinya, guru jangan terpaku pada program yang telah tersusun. Lakukan tindakan pembelajaran sesuai keadaan kelas yang terjadi. Terapkan metode mengajar yang patut dilakukan setelah melihat kelakuan siswa.

2. Mengaktifkan siswa
Mengaktifkan siswa maksudnya melibatkan siswa secara langsung dalam aktivitas pembelajaran. Contohnya menunjuk siswa yang dianggap paling nakal untuk menghapus papan tulis. Apalagi menjadikannya sebagai model untuk memperagakan materi pelajaran di kelas. Intinya, keterlibatan fisik dan psikis setiap siswa dalam belajar sangat berarti dan berguna dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan.

3. Sikap dan gaya mengajar lebih santai
Menghadapi murid yang agak nakal dan berkemampuan rata-rata ke bawah, lebih efektif dengan sikap dan gaya mengajar lebih santai, lancar dan diselingi humor. Siswa kurang suka dijejali dengan banyak materi, atau materi pelajaran yang dianggap berat. Siswa biasanya terpaku dengan cara dan gaya bahasa yang digunakan guru dalam mengajar. Misalnya, menggunakan bahasa gaul yang sedang digemari anak. Gaya bahasa seperti ini menunjukkan cara dan gaya bahasa yang santai sebagai salah satu siasat menghadapi siswa di kelas non unggulan.

Setiap guru pasti punya strategi sendiri-sendiri untuk mengatasi masalah yang muncul dalam pembelajaran. Namun tujuannya sama, menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan guru sendiri maupun siswanya.

Cari Artikel Lainnya