Cara Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen Dan Novel

Oleh : Putri Mahmudah - 19 November 2021 12:00 WIB

Cerita pendek atau Cerpen adalah cerita yang memiliki alur atau sebuah perjalanan cerita singkat yang biasanya meninjau sisi baik dan sisi buruk kehidupan tokok atau kedua sisi. Sementara itu, sebuah Novel yang bercerita tentang tentang konflik tokoh serta perubahan nasib tokoh. Unsur intrinsik cerita pendek dengan unsur-unsur novel. Perbedaannya terdapat pada plot yang lebih kompleks di dalam novel.

Sebuah cerita pendek menceritakan tentang kehidupan penuh pertikaian, pertentangan, peristiwa, dan pengalaman. Karakter tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasibnya.

Baca juga: Pengertian Cerpen : Ciri Ciri, Jenis, Kaidah, Unsur Intrinsik Ekstrinsik

Karakteristik Cerita Pendek (Cerpen)

Sebuah cerita pendek jenis sastra memiliki karakteristik tertentu. Ciri-ciri cerita pendek sebagai berikut.

  1. Bentuk tertulis singkat, padat, dan lebih pendek dari novel.

  2. Terdiri kurang dari 10.000 kata.

  3. Sumber cerita kehidupan sehari-hari, pengalaman baik sendiri dan orang lainnya.

  4. Tidak menggambarkan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat isu tunggal atau judul saja.

  5. Hanya memberitahu sesuatu yang mengisahkan si pelakunya.

  6. Karakter digambarkan dalam konflik sampai selesai.

  7. Penggunaan kata-kata yang sangat ekonomis dan mudah-dikenal (di npahami) masyarakat.

  8. Dapat meninggalkan kesan abadi dan dapat meninggalkan efek perasaan pembaca.

  9. Menceritrakan kejadian, dari perkembangan mental dan krisis, tetapi tidak menyebabkan perubahan nasib.

  10. Tunggal beralur dan lurus.

  11. Cara penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak dalam.

Baca juga: STRUKTUR CERPEN : Pengertian, Penjelasan, Contoh, dan Studi Kasusnya

Cara Menentukan Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Atau Novel

  1. Tema, ide cerita utama yang diangkat dalam penulis cerita pendek. Tema dapat melibatkan semua masalah dalam hidup. Di antara isu-isu lain kemanusiaan, kekuasaan, cinta, agama, dan sebagainya.

  2. Mandat, penulis pesan yang disampaikan kepada pembaca melalui cerita dalam cerita pendek. Untuk menemukan cerita mandat, tidak hanya dengan membaca dua atau tiga paragraf, tetapi Anda harus membaca keseluruhan cerita.

  3. Sudut pandang si penulis, yaitu posisi-penulis memposisikan dirinya dalam cerita. Aku adalah, dia, atau sebagai orang yang tahu segalanya.

  4. Plot atau alur.Alur juga disebut alur cerita. Bentuk alur dalam bentuk acara yang diselenggarakan berdasarkan hukum sebab dan akibat yang terkait dari awal sampai akhir cerita.

  5. Perwatakan / Karakterisasi, penulis menggambarkan bagaimana tokoh-tokoh karakter

  6. Latar Belakang, informasi tentang tempat, waktu, dan sosial.

  7. Gaya Bahasa, gaya bahasa yang digunakan.

  8. Sudut Pandang, penulis perspektif dalam membawa cerita.

  9. Konflik, keprihatinan yang diungkapkan dalam cerita. Konflik berkaitan erat dengan peristiwa. Konflik merupakan ajang untuk pengembangan plot.

1) Teknik pencitraan

Untuk menggambarkan sifat atau karakter karakter, penulis menggunakan dua teknik. Kedua teknik ini adalah sebagai berikut.

a) Teknik analisis yang merupakan karakter / sifat karakter ini diceritakan langsung oleh penulilis.

  • Contoh : Agus adalah satu-satunya putra dari Sultan Hamangkubuono. Agus dikenal orang karena kerapian dalam penampilan. Rambut hitam lurus dan kulit zaitun menambah kegagahan tubuhnya. Banyak pemudi mencoba mendekatinya, namun tanpa alasan yang jelas, dia selalu menolak.

b) Teknik dramatis yang merupakan karakter / sifat angka yang disajikan oleh deskripsi tertentu, misalnya, karakter fisik dan perilaku, lingkungan hidup, dialek, cara berpikir, dan melalui gambar tokoh-tokoh lainnya.

  • Contoh: Berbeda dengan Rudi, sebenarnya pengendalian diri Bahtiar dalam menghadapi masalah yang kompleks. Itu Bahtiar yang dingin dan Rudi tentara yang panas. terjadi dalam ketegangan pemasangan peluru, Bahtiar pelurunya menyebar ke arah yang berbeda.

2) Ketika Penokohan 

Berdasarkan perannya dalam cerita, karakter dapat dibagi menjadi tiga jenis. Jenis-jenis karakter adalah protagonis, antagonis, dan tritagonis.

a) Protagonis

Karakter Itu untuk mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis utama yang membantu karakter lain yang terlibat dalam cerita.
Orang jenis ini biasanya karakter yang baik, dan menjadi idola para pembaca / pendengar.

b) antagonis

Karakter itu yang menjadi lawan dari cerita. Biasanya ada satu atau dua tokoh yang menentang karakter cerita. Orang-orang semacam ini karakter jahat, menyebabkan konflik, dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.

c) Tritagonis

Itu pembantu angka (mediator), baik untuk protagonis dan antagonis.

3) Bagaimana menentukan sifat dan sifat tokoh

Cara untuk menentukan karakter tokoh adalah sebagai berikut.

  • Tentukan pelaku cerita pendek, baik protagonis, antagonis, dan tritagonis.

  • Pikirkan baik-baik dan merasa karakter, perilaku, kebiasaan, dan kondisi masing-masing pelaku.

  • Menyimpulkan karakter masing-masing aktor melalui dialog, sikap, sikap, dan pola pikir dalam cerita.

  • Latar belakang

Setiap cerita harus terjadi pada waktu, tempat, dan suasana tertentu. Jenis ketiga disebut latar belakang atau pengaturan. Latar belakang bisa faktual atau imajiner. Fungsi latar belakang adalah untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya cerita. Oleh karena itu, lebih baik pengetahuan dan imajinasi penulis, latar belakang yang lebih baik dibuat dalam cerita.

Cara Menentukan Karakterisasi

Karakter dapat dijelaskan dalam dua cara, sebagai berikut:

  1. Teknik analitis, karakter ini diceritakan langsung oleh penulis.

  2. Teknik Drama, tokoh karakter dikemukan melalui.

  3. Penggambaran fisik karakter dan perilaku.

  4. Penggambaran kehidupan lingkungan.

  5. Menggambar angka sistem linguistik.

  6. Pengungkapan pikiran karakter.

  7. Menggambar dengan karakter lain.

  8. Menggambar melalui dialog karakter.

Cara Menentukan Unsur Ektrensik Pada Cerpen Atau Novel

Unsur ekstrinsik adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Nilai-nilai ini meliputi nilai agama, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya.

  1. Nilai Agama Nilai agama adalah nilai dalam ceritanya berkaitan dengan aturan / ajaran yang berasal dari agama tertentu.

  2. Nilai Moral Nilai moral adalah nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan karakter / temperamen atau etika. Nilai-nilai moral dalam cerita bisa nilai moral, nilai moral yang baik yang juga bisa menjadi buruk / jelek.

  3. Nilai Budaya Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan adat / tradisi / kebiasaan yang berlaku di suatu daerah.

  4. Sosial Nilai Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan pemerintahan antara individu dalam masyarakat.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :