5 Cara Menjadi Mahasiswa Aktif dan Dekat dengan Dosen

Oleh : Putri Mahmudah - 04 September 2021 14:00 WIB

Mau menjadi mahasiswa biasa-biasa saja atau mahasiswa yang aktif, itu adalah pilihan dan keduanya sah-sah saja sesuai keinginan. Namun, ceritanya akan berbeda kalo kamu dikenal oleh salah satu dosen saja (tidak harus semua dosen kenal kamu),dan tentunya dikenal karena kamu punya nilai positif yang unik. Ada beberapa cara untuk bisa dekat dengan dosen, dan yang ditulis disini adalah cara yang “elegan” donk, bukan cara norak atau justru cenderung carmuk (cari muka).

1. Tunjukkan ketertarikan dan antusias

Menunjukkan ketertarikan bisa dengan selalu datang di kuliahnya, datang tepat waktu, duduk paling depan, membaca hand-out sebelum kuliah, dan yang paling penting - bertanya ketika kuliah. Dosen itu senang kalo mahasiswa aktif tanya, artinya dia diperhatikan dan apa yang disampaikan bisa diterima oleh mahasiswa.

2. Pro-aktif membantu dosen

Ketika dosen menemui masalah misal laptopnya tidak mau connect ke LCD, batere microphone habis, atau boardmarker juga abis, segeralah sigap membantu sang dosen. Dosen akan sangat terbantu dan kagum dengan mahasiswa yang proaktif dan cekatan. Bila perlu siapin boardmarker dan battere cadangan di tas buat jaga-jaga kalo tiba-tiba keduanya mati pas kuliah berlangsung.

3. Menjadi PJ mata kuliah

Biasanya di suatu kelas ada pembagian penanggung jawab (PJ) mata kuliah yang tugasnya mengkoordinir kalo ganti hari/jam di mata kuliah tersebut, minta materi ke dosen, dll. Ini adalah kesempatan bagus buat dekat ma dosen, karena akan sering intens bertemu. Sambil minta hand-out atau PPT di ruangan dosen, kamu bisa melakukan diskusi ataupun obrolan ringan dan dari sini dosen juga akan mengenal kamu.

4. Pasang target nilai A untuk mata kuliah yang diampu dosen tersebut

Kalo sudah deket ma dosen, pasang target nilai A untuk kuliah-kuliahnya. Caranya dengan banyak membaca buku referensi, mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan baik, membuat makalah dengan totalitas, presentasi tugas dengan baik, atau mengerjakan praktikum secara aktif. Semua ini adalah proses yang efek sampingnya adalah nilai A, ya itu akan otomatis kalo kamu faham apa yang diajarkan dan “nurut” apa intruksi dosen.

5. Membaca lebih apa yang menjadi minat riset dosen

Setiap dosen pasti punya keahlian dibidang tertentu sesuai sama minat risetnya. Dan ternyata kalo kamu berminat dengan bidang ilmunya, berpikirlah bahwa kamu telah menemukan semacam soulmate yang pas untuk jadi dosen pembimbing.

Misal ada dosen kece ngajar Imunologi dan pas kuliah, kamu berpikir “Wah ini nih jawaban yang selama ini saya cari. Saya selalu penasaran dengan antibodi monoklonal untuk obat, dan boleh deh saya skripsi-an ma beliau”. Kalo sudah sampai nemu perasaan kayak gini, teruskan, dan baca bagian itu ke bagian yang lebih detil. Bisa baca publikasi-publikasi sang dosen atau referensi lain yang berkaitan.

Dan pas ketika kuliah, dosen pun pasti menggunakan contoh-contoh berdasarkan penelitian yang dia lakukan. Di sinilah kamu bisa melancarkan jurus dengan mengajukan pertanyaan yang cerdas yang membuat dosen terkesima dengan pertanyaan kamu.

Kalau sudah dekat dengan dosen, apa sih sebenarnya manfaatnya? Yang paling penting sebenarnya kamu akan diingat dan dikenal sebagai mahasiswa yang baik. Ketika ada kompetisi kemahasiswaan (misal PKM),dosen akan memacu mahasiswa supaya bergabung dan membimbing secara totalitas supaya mahasiswa berprestasi. Seandainya sampai lolos PIMNAS dan dapat medali emas, itu adalah hadiah kerja keras dan kebahagiaan dari dosen maupun mahasiswa.

Dan ketika dosen membutuhkan mahasiswa untuk terlibat di proyek penelitiannya, nama kamu akan berada di baris atas untuk segera dikontak. Ikut proyek penelitian sebagai skripsi banyak keuntungannya, selain gak perlu mikirin biaya skripsi biasanya akan selesai tepat waktu. Tapi jangan jadikan hal itu tujuan utama, kalau mahasiswa baik dan respect pada gurunya, dosen pun akan membalas dengan hal yang sama.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :