Upaya mempromosikan Gorontalo lewat film Otajin

Oleh : Rizki Anugrah Ramadhan - 29 December 2016 10:00 WIB

Ada beragam cara dalam mempromosikan objek wisata di sebuah daerah. Melalui medium film adalah salah satunya.

Berkaca pada sukses film Laskar Pelangi meningkatkan sektor pariwisata Pulau Belitung, Dwisetyo Production mengupayakan hal serupa untuk Gorontalo melalui film Otajin.

Melakoni proses syuting di Gorontalo juga jadi salah satu alasan Nikita Mirzani mau terlibat dalam film arahan Nayato Fio Nuala. Pasalnya, Niki penasaran menginjakkan kaki di kota berjuluk "Serambi Madinah" itu.

"Saya belum pernah ke Gorontalo. Makanya sebelum ke sini cari tahu tempat wisatanya apa, makanannya apa. Berkesan karena di sini ternyata agamis banget. Enggak ada klub. Orangnya baik-baik," tutur Niki.

Otajin atau Kotajin merupakan sebuah desa di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. Di desa tersebut terdapat satu bongkah batu besar dengan gua sempit di dalamnya yang diberi nama Ota lo Jin atau Otajin alias benteng istananya para jin.

Menurut cerita turun-temurun di kalangan masyarakat sekitar, bebatuan yang tersusun rapi sehingga menjadi Otajin konon dibuat oleh Raja Jin Pantai Utara.

Daerah ini memang bisa ditemukan dengan berkendaraan mobil mengikuti Jalan Trans Sulawesi menyusuri pantai utara Laut Sulawesi.

Secara geologis, Otajin sebenarnya hanya bongkahan dari batu gamping yang telah mengalami proses pelarutan dengan terbentuknya gua sempit di dalamnya.

Cerita mistis itu pula yang menjadi inspirasi bagi Dwisetyo Production untuk menggarap film Otajin dalam genre horor, alih-alih mengikuti tema drama keluarga Laskar Pelangi atau antara persahabatan dan cinta dalam Ada Apa Dengan Cinta 2 yang sangat menonjolkan beberapa titik wisata Yogyakarta.

"Film ini mengangkat tempat wisata di Gorontalo, termasuk Otajin. Pesannya agar kita tidak merusak dan mengambil benda apa pun di tempat wisata itu. Karena kita berkewajiban untuk merawat dan mempopulerkan tempat wisata,"kata Benny Rumambie, produser film Otajin, kepada Gorontalo Post.

Tempat wisata lain di Gorontalo yang mendapat sorotan dalam film ini adalah Pulau Saronde, Benteng Otanaha, dan pantai di Desa Botubarani yang menjadi hunian ikan hiu paus sejak tiga tahun lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Gorontalo, Zudan Arif Fakhrulloh, mengatakan, promosi melalui media perfilman sangat baik untuk mengenalkan potensi pariwisata di Gorontalo.

"Ini menarik, karena film bisa mempromosikan daerah Gorontalo secara lebih luas. Tidak hanya di Indonesia, tetapi bisa ke luar negeri untuk memperkenalkan titik-titik wisata yang ada di Gorontalo," lanjut Zudan saat mengahadiri Gala Premiere film Otajin di Studio XXI Gorontalo (18/12).

Hal senada meluncur dari mulut Niki yang berperan sebagai petugas laboratorium bernama Nia. Lebih lanjut ibu dua anak berusia 30 itu mengharapkan kehadiran Otajin menjadi pemicu pemuda-pemudi Gorontalo lebih kreatif. "Dan semoga Otajin bukan jadi film layar lebar pertama dan terakhir dari Gorontalo," pungkasnya.

Otajin berkisah tentang Virnie (diperankan Vebby Palwinta) yang sedang kuliah di Jakarta mendapat kabar duka. Kedua orang tuanya tewas terbunuh secara misterius di rumahnya sendiri. Sementara Niko (Setyo Rumambie), adik Virnie, saat peristiwa nahas terjadi ditemukan terkunci di lemari dalam keadaan stres.

Polisi bingung mengungkap kasus ini karena tidak ada saksi yang melihat. Sementara Niko yang masih trauma juga tidak bisa dimintai keterangan.

Ditemani kekasihnya, Fredy (Maxime Bouttier), Virnie terpaksa pulang ke Gorontalo untuk mengurus Niko dan mencari penyebab kematian orang tuanya berbekal sebuah petunjuk, yaitu batu yang masih tergenggam di tangan ayahnya pada saat terjadi pembunuhan.

Batu itu terus mengeluarkan darah. Virnie juga menemukan handycam berisi rekaman perjalanan wisata keluarganya ke beberapa tempat.

Virnie dan Fredy menyusuri kembali perjalanan wisata tersebut untuk mengungkap misteri di balik pembunuhan yang terjadi.

Selain Setyo Rumambie, beberapa pemain asal Gorontalo yang terlibat dalam Otajin antara lain Nada Hiola, Fritz Koraag, Bayu Ramadhan, Marten Hypnotrick, Tobrani, dan Ical Ramadhan Noe.

Film ini tayang 28 Desember 2016, bersanding dengan suguhan komedi drama Cek Toko Sebelah arahan Ernest Prakasa.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :