13 Keterampilan yang Sulit Dipelajari Namun Berguna

Oleh : Dimas Anugerah Wicaksono - 12 November 2017 10:34 WIB

Kuliah di perguruan tinggi tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan semua ilmu yang dibutuhkan untuk mengarungi kehidupan. Bahkan setelah bekerja pun, orang masih harus mempelajari berbagai keterampilan yang tidak diajarkan di bangku kuliah.

Keterampilan berupa mau bekerja keras di luar batas, selalu transparan, selalu mau bekerja sama, mau mendengar untuk belajar dan memahami lingkungan kerja yang lintasgenerasi adalah contoh lima keterampilan yang harus dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi agar bisa cepat diterima kerja di sebuah perusahaan bonafid.

Namun ternyata itu tampaknya belum cukup. Rachel Gillet yang menulis untuk Business Insider memaparkan 13 keterampilan yang memang sulit untuk dipelajari namun akan berguna selamanya.

Mahir tidur

Mungkin ini tampak remeh. Namun, banyak orang yang tidak bisa tidur dengan teratur. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak sehingga bisa bangun dengan segar bugar.

Salah satu cara agar tidur lebih nyaman dan bangun lebih segar adalah formula 10-3-2-1-0 yang diajarkan oleh seorang pelatih kebugaran bernama Craig Ballantyne.

Empati

"Anda bisa menjadi orang yang paling disiplin, paling brilian atau bahkan paling kaya di dunia ini, namun jika Anda tidak peduli atau tidak berempati terhadap orang lain, Anda bukanlah siapa-siapa. Anda adalah sosiopat," ujar Kamia Taylor.

Menurut Jane Wurdwand, empati adalah kemampuan mendasar yang disyaratkan oleh dunia bisnis modern. "Empati -- atau kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan -- adalah hal yang membuat orang yang berkecimpung di dunia penjualan dan pelayanan menjadi besar. Dengan adanya empati orang tergerak untuk melewati apati mereka sendiri," ujar Wurdwand.

Manajemen waktu

Mengelola waktu dengan efektif adalah salah satu keterampilan paling berharga yang harus dimiliki pekerja. "Salah satu hal yang paling sulit untuk dipelajari adalah bagaimana cara merencanakan. Carilah sebuah sistem yang cocok dan bertahanlah menggunakan cara itu," ujar Alina Grzegorzewska.

Meminta tolong

Banyak orang yang enggan meminta pertolongan dari orang lain karena gengsi. Dia merasa harga dirinya akan turun, takut dianggap lemah dan tidak berkompeten jika meminta bantuan dari orang lain.

Namun sebuah studi terbaru dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa sebenarnya meminta tolong justru akan membuat Anda tampak mampu, bukan sebaliknya. Menurut studi itu, ketika Anda meminta nasihat dari orang lain, maka sebenarnya Anda mengakui kecerdasan atau keahlian yang mereka miliki. Pada gilirannya nanti Anda akan menang atas mereka.

Konsisten

Konsisten adalah sifat yang diperlukan saat Anda mempertahankan kesuksesan, misalnya mengerjakan rutinitas, belajar untuk ujian, atau mengerjakan proyek besar.

Orang biasanya berhenti bekerja keras ketika mereka sudah ada di puncak. Padahal sebenarnya untuk mempertahankan posisi puncak itu, mereka harus bekerja lebih keras dan lebih konsisten.

Self talk positif

Self talk adalah kata kata yang sering kita ucapkan dan sering kali kita tidak menyadari perkataan itu. Self talk yang sering Anda katakan pada diri sendiri sebenarnya merupakan cerminan dari bawah sadar Anda. Self talk yang diucapkan terus menerus akan membangun tingkat kepercayaan dan kemampuan untuk percaya pada diri sendiri ketika orang lain tidak mempercayai kemampuan Anda.

Tahu kapan harus diam

"Anda tidak boleh selalu mengeluhkan setiap hal yang mungkin tidak benar bagi Anda di dunia ini. Kadang yang Anda perlukan adalah diam," ujar Roshna Nazir.

Misalnya ketika Anda marah, kecewa, gelisah dan jengkel, sebaiknya Anda diam. Cukup simpan semua perasaan itu bagi diri sendiri. Sering kali kita berkata tanpa pernah memikirkan dampaknya. Semua kata-kata lepas tak terkendali dan kemudian kita cenderung untuk menyesalinya.

Mendengarkan

Selain tahu kapan harus diam, orang juga sebaiknya tahu kapan harus mendengarkan. Di tempat kerja ada begitu banyak hal yang bisa didengarkan misalnya pesan singkat, dering telepon. Sebenarnya otak manusia hanya bisa menampung informasi yang terbatas sebelum akhirnya hilang.

Agar Anda bisa menjadi seorang pendengar aktif, cobalah untuk mengulangi apa yang telah Anda dengar. Sampaikan informasi itu kepada orang lain. Jika informasi yang Anda sampaikan ke orang itu sama dengan informasi yang Anda dengarkan, itu artinya Anda bisa menguasai keterampilan mendengarkan.

Tidak mencampuri urusan orang lain

Meski tampak mudah, ternyata perlu waktu lama untuk bisa menguasai keterampilan ini. Mengintip urusan orang lain tidak akan ada gunanya dan justru membuang waktu dan sumber daya. Anda tidak berhak mencampuri urusan orang lain, kerjakan saja apa yang menjadi tugas Anda.

Jangan bergunjing

Salah satu hal terpenting dalam hidup ini adalah hubungan kita dengan orang lain. Untuk membangun dan menjaga hubungan baik, diperlukan kepercayaan. Nah, kepercayaan akan hilang dengan mudah jika Anda menggunjingkan orang lain.

Belajar untuk tidak menggunjingkan orang lain akan tampak sulit karena itu mungkin harus kehilangan percakapan yang penting, menjaga jarak dari orang penting dan harus berkata kepada orang lain,"Hei, saya pikir saya tidak butuh untuk mendengarkan semua ini. Bisakah kita berbicara tentang hal lain?"

Meski tampak berat, Anda akan mendapatkan imbalan yang sepadan, yaitu kepercayaan.

Menguasai pikiran sendiri

Lakukan apa yang ingin Anda lakukan dan raihlah apa yang Anda ingin raih. Untuk itu semua, Anda secara sadar harus mengarahkan pikiran. Tantangannya adalah bahwa kita merupakan produk dari pengalaman masa lalu dan semua pikiran kita merupakan hasil dari masa lalu. Namun, masa lalu tidak sama dengan masa depan.

Selalu hadir saat kita ada

Menurut peneliti kebahagiaan Matt Killingsworth, kita cenderung tidak mahir untuk hadir saat kita ada di suatu tempat. Dia mengatakan sekitar 47 persen dari waktu yang kita jalani ternyata justru memikirkan hal lain yang sedang tidak kita hadapi. Hal inilah yang merusak kebahagiaan.

"Orang menjadi kurang bahagia kita pikiran mengembara saat sedang mengerjakan sesuatu," ujar Killingsworth.

Berbicara di depan umum

Multi jutawan Amerika Serikat, Warren Buffett, mengakui bahwa berbicara di depan umum itu sangat sulit. Bahkan dia pernah nyaris muntah karena ketakutan berbicara di muka umum. Perlu praktik berpidato berulang kali di depan umum sebelum mampu mengatasi rasa takut itu. "Praktik, praktik dan praktik. Dan itu berhasil. Itulah salah satu gelar paling penting yang saya miliki," ujar Buffet.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :