8 Ilmuwan perempuan yang patut untuk kamu teladani

Oleh : Nurul Marta - 12 June 2019 08:55 WIB

alt="" src="https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/03/g1261.png?resize=770%2C515&ssl=1" style="height:268px; width:400px" title="8 Ilmuwan perempuan yang patut untuk kamu teladani" />

Ilmuwan tidak hanya terdiri dari sosok laki-laki botak atau berjenggot.

Perempuan juga memiliki andil besar dalam sains sejak dahulu kala, bukan hanya sekedar mengurusi anak-anak dan perabotan rumah tangga.

Kesetaraan gender menjadi salah satu fokus yang dituju pada program Sustainable Development Goal’s PBB, dan dalam kenyataannya, bidang ilmu pengetahuan pun memiliki banyak sosok perempuan yang hebat untuk mencapai fokus tersebut.

Berikut ini adalah 8 ilmuwan perempuan yang patut kamu teladani.

Ada Lovelace

alt="ilmuwan perempuan ada lovelace" src="https://i1.wp.com/1843magazine.static-economist.com/sites/default/files/styles/article-main-image-overlay/public/adaFinal-web-header-v2.jpg?resize=770%2C576&ssl=1" style="height:299px; width:400px" />

Ada Lovelace adalah anak dari pujangga terkenal Lord Byron.

Dia merupakan sosok ilmuwan perempuan dalam bidang matematika yang sangat cemerlang.

Dia menulis barisan instruksi pertama program komputer.

Dia menyadari akan kehadiran komputer, yang mana pada masa itu masih belum ada, yaitu komputer yang memiliki kemampuan lebih daripada sekedar untuk menghitung.

Lovelace dikenal dalam karya tulisnya berjudul “Mesin Analitik” yang menjadi fondasi penciptaan komputer pertama.

 

Marie Curie

alt="marie curie ilmuwan" src="https://i2.wp.com/cdn.idntimes.com/content-images/community/2017/05/marie-curie-toned-85b6e702636656c9a4a6a4bac6242e80_600x400.jpg?resize=600%2C400&ssl=1" style="height:267px; width:400px" />

Istri dari pasangan ilmuwan Piere Curie.

Perempuan pertama yang mendapatkan hadiah Nobel dan juga ilmuwan pertama yang mendapatkan Nobel dalam dua bidang ilmu.

Dia meneliti fenomena radiasi radioaktif dan menemukan unsur radium dan polonium yang berguna untuk reaktor nuklir.

 

Rosalind Franklin

alt="Rosalind Franklin ilmuwan perempuan penemu DNA" src="https://biologyismagicblog.files.wordpress.com/2016/07/rosalind.jpg?resize=600%2C400" style="height:267px; width:400px" />

Dibalik penemuan struktur double helix DNA oleh Watson dan Crick, sosok ilmuwan perempuan ini telah membantu mereka.

Franklin merupakan peneliti X-ray dan kristalografi yang menjadi dasar Watson dan Crick dalam menentukan bentuk struktur double-helix DNA.

Ketika penemuannya dihadiahi Nobel, Franklin sudah meninggal karena kanker ovarium.

Dorothy Hodgkin

alt="Dorothy Hodgkin ilmuwan perempuan" src="https://i0.wp.com/images.theconversation.com/files/244091/original/file-20181106-74760-1nmmvh6.jpg?resize=770%2C486&ssl=1" style="height:439px; width:400px" />

Seorang ilmuwan perempuan dalam bidang biokimia.

Baca juga:  25+ Rekomendasi Film Sains Terbaik Sepanjang Masa [UPDATE Terbaru]

Hodgkin mengembangkan teknik kristalografi untuk mempelajari struktur molekul biologi.

Dia memenangkan Nobel kimia, dan menjadi orang pertama yang menguraikan struktur insulin.

Elizabeth Blackburn

alt="Elizabeth Blackburn ilmuwan perempuan" src="https://i1.wp.com/s3.amazonaws.com/talkstar-photos/uploads/7386b494-059a-4fa0-a34c-7cb80ea1d3e7/ElizabethBlackburn_2017-embed.jpg?resize=770%2C433&ssl=1" style="height:391px; width:400px" />

Dia memenangkan hadiah Nobel di bidang kedokteran atas penelitian pada telomere kromosom.

Dia menemukan enzim telomerase, yang menjadi terobosan penting dalam teknologi anti penuaan dan pengobatan kanker.

 

Rita Levi-Montalcini

alt="Ilmuwan perempuan Rita Levi-Montalcini" src="https://i2.wp.com/static.independent.co.uk/s3fs-public/thumbnails/image/2013/01/04/20/obit2.get.jpg?resize=770%2C542&ssl=1" style="height:282px; width:400px" />

Dia sempat kehilangan penelitiannya karena pemerintahan Mussolini melarang orang yahudi untuk terlibat di pendidikan.

Tak menyerah, Rita membangun laboratoriumnya sendiri di kamar tidurnya dan mempelajari pertumbuhan jaringan saraf di embrio ayam.

Setelah perang dia pindah ke Amerika untuk meneliti saraf yang terkenana jaringan kanker.

Tahun 1986 ia memperoleh Nobel di bidang kedokteran berkat penelitiannya tersebut.

 

Jocelyn Bell Burnell

alt="Jocelyn Bell Burnell" src="https://i2.wp.com/pbs.twimg.com/media/DmaLcyoUUAAaYPr.jpg?resize=770%2C399&ssl=1" style="height:360px; width:400px" />

Fisikawati asal Irlandia utara menemukan sinyal yang berdenyut teratur di angkasa.

Mulanya diduga sinyal yang tertangkap di teleskop radio itu berasal dari komunikasi alien, sehingga dinamakan “Little Green Man”.

Kenyataannya, itu adalah sinyal yang dihasilkan oleh bintang Neutron yang berotasi sangat pesat, bernama Pulsar.

Dia bersama pembimbingnya mendapat hadiah Nobel atas penemuannya ini.

 

Herawati Sudoyo

alt="Herawati Sudoyo" src="https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/content/2015/03/11/608/herawatisudoyo.jpg?resize=652%2C489&ssl=1" style="height:300px; width:400px" />

Wanita Indonesia ini adalah professor biologi molekuler dan ahli forensik.

Dia termasuk perintis studi biologi molekuler dan DNA.

Pada tahun 2004, terdapat kejadian bom yang meledak di Kedubes Australia di Indonesia. Dia memimpin tim forensik untuk mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri menggunakan pemeriksaan DNA.

Dia juga menghasilkan publikasi penelitian di keragaman genetik manusia khususnya di suku-suku Indonesia.

Saat ini dia ekarang bekerja di Eijkman Institute Indonesia.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :