Home » Kongkow » Seni Budaya & Prakarya » Rumah Adat Papua dan Keunikannya

Rumah Adat Papua dan Keunikannya

- Senin, 08 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Rumah Adat Papua dan Keunikannya

Selain rumah adat Honai, Papua juga memiliki beberapa macam rumah adat lainnya. Rumah adat Papua memiliki ciri khas sederhana dan memakai unsur yang ada di alam sebagai bahan penyusunnya.

Rumah adat Papua yang paling dikenal adalah Honai. Honai biasanya ditemukan di lembah dan pegunungan Baliem. Rumah Honai mudah dikenali karena bentuknya mirip seperti jamur.

Baca juga:

Bahasa Daerah Papua lengkap

Lagu Daerah Jawa Timur dan Maknanya

Simak penjelasan selengkapnya berikut ini yah!

1. Rumah Honai

Honai adalah rumah adat Papua paling dikenal yang dihuni oleh suku Dani. Honai terbentuk dari dinding kayu-kayu kuat dan tersusun sejajar membentuk lingkaran. Biasanya, rumah Honai hanya memiliki satu pintu tanpa jendela dengan ketinggian 2,5 meter dan lebar 5 meter.

Lalu yang paling unik dari Rumah Adat Honai adalah atap rumah yang terbuat dari tumpukan daun sagu, jerami, dan ilalang dan membentuk kerucut tumpul. Hal ini bertujuan untuk membuat rumah tetap hangat, serta mencegah air hujan langsung turun masuk ke rumah.

Honai sebenarnya adalah rumah khusus untuk laki-laki, terutama yang sudah dewasa sesuai dengan namanya ‘Hun’ berarti laki-laki, serta ‘ai’ berarti rumah. 

Di dalam rumah ini kosong tanpa perabotan. Jadi, saat tamu datang mereka akan duduk di lantai jerami bersama tuan rumah. Ini merupakan salah satu bentuk kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat Papua.

2. Rumah Ebei

Rumah adat Papua Ebei merupakan kebalikan dari rumah Honai karena dibuat khusus untuk wanita suku Dani. Anak laki-laki kecil boleh tinggal di sini, tapi hanya sampai mereka beranjak menjadi laki-laki dewasa yang siap pindah ke rumah Honai.

Ebei berartikan tubuh perempuan, yang memiliki filosofi sebagai tubuh kehidupan bagi semua orang sebelum lahir ke dunia.

Makanya, rumah Ebei menjadi tempat belajar menjadi istri dan ibu yang baik bagi perempuan yang beranjak dewasa dan siap menikah seperti belajar menjahit, memasak, membuat kerajinan tangan, dan lainnya.

Rumah Honai dan Ebei memiliki bentuk yang serupa, yaitu membentuk lingkaran. Makna dari kedua rumah ini adalah satu kesatuan dan sehati dalam pemikiran yang sama. Rumah adat ini juga menjadi simbol harkat dan martabat bagi suku Dani.

3. Rumah Jew

Rumah adat Papua lainnya adalah Rumah Jew yang dihuni oleh Suku Asmat. Suku Asmat terkenal memiliki banyak anggota suku sehingga rumah Jew ini memiliki bentuk yang besar dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 10 meter.

Biasanya, rumah adat ini memanfaatkan akar-akar rotan pilihan untuk menyatukan kayu pondasi rumah.

Rumah adat Jew juga sering disebut sebagai rumah bujang karena hanya boleh ditinggali laki-laki yang belum menikah. Anak laki-laki yang belum berumur 10 tahun dan para wanita tidak boleh masuk ke dalamnya.

Rumah adat Papua ini akan menjadi tempat bagi para bujang untuk belajar dari para  lelaki yang sudah menikah mengenai keterampilan dan Pendidikan, seperti menari dan memainkan musik.

Tidak hanya itu, rumah adat ini juga menjadi tempat musyawarah tentang kehidupan warga suku, upacara adat, perselisihan, dan masih banyak lagi.

4. Rumah Kariwari

Kariwari merupakan rumah adat Papua yang didiami oleh suku Tobati-Enggros. Rumah adat ini memiliki bentuk atap segi delapan, yang bertingkat tiga dan dipercaya mampu menjaga rumah dari cuaca dingin, terutama saat angin kencang.

Lantai pertama berfungsi sebagai tempat untuk melatih parah remaja laki-laki agar siap menjadi laki-laki dewasa, yang bertanggung jawab, terampil, dan kuat.

Lantai kedua berfungsi sebagai tempat pertemuan para kepala adat untuk membicarakan hal penting. Sedangkan lantai ketiga, khusus menjadi tempat sembahyang kepada Tuhan dan leluhur.

Selain itu, bentuk atap rumah Kariwari juga melambangkan kedekatan dengan sang pencipta atau dengan leluhur yang sudah mendahului mereka. Tidak heran bila rumah Kariwari sering menjadi tempat pendidikan dan ibadah.3. 4.

5. Rumah Hunila
Rumah adat suku Dani lainnya adalah rumah Hunila. Bangunan rumah ini memiliki bentuk panjang dan lebih luas dari rumah adat lainnya. Rumah adat ini banyak digunakna untuk menyimpan berbagai peralatan masak dan bahan makanan.

Biasanya, rumah Hunila menjadi dapur umum bersama antara beberapa rumah Honai dan Ebei, untuk melakukan produksi makanan untuk seluruh rumah.

Bahan makanan yang sering mereka olah adalah sagu dan ubi. Setelah matang, mereka akan mengantarkannya kepada keluarga masing-masing dan Pilamo (laki-laki dewasa).

6. Rumah Wamai

Rumah Wamai adalah rumah khusus hewan ternak Suku Dani seperti, ayam, kambing, babi, dan anjing.

Namun, tidak seperti rumah tinggal lain yang selalu berbentuk lingkaran. Rumah Wamai berbentuk lebih fleksibel, mulai dari lingkaran atau persegi panjang. Hal ini menyesuaikan dengan jumlah hewan yang akan masuk ke dalamnya.

7. Rumah Rumsram
Rumah adat Rumsram merupakan rumah adat yang berlokasi di wilayah pantai utara Papua milik suku Biak Numfor.

Sama seperti rumah Kariwari, rumah ini tidak bukan tempat tinggal melainkan tempat belajar khusus baik para laki-laki.

Bangunan ini berbentuk persegi panjang dengan atap membentuk perahu terbalik. Hal ini untuk melambangkan mata pencaharian masyarakat setempat, yang mayoritas merupakan seorang pelaut.

Rumah dengan tinggi hingga 6-8 meter ini terbuat dari bambu air, pelepah sagu, kulit kayu dan daun pohon sagu.

8. Rumah Pohon

Berbeda dari suku adat lainnya, suku pedalaman asli Papua, suku Korowai, memilih membuat rumah adat di atas sebuah pohon, yang lebih akrab disebut rumah pohon.

Terletak di ketinggian 15-50 meter, rumah ini bertujuan menghindari hewan buas dan gangguan roh jahat yang disebut ”Laleo”.

Laleo merupakan makhluk jahat atau iblis kejam, yang menyerupai mayat yang berjalan di malam hari.

9. Rumah kaki seribu

Rumah kaki seribu atau juga dikenal sebagai Mod Aki Aksa merupakan rumah adat milik suku Arfak yang berada di Papua Barat.

Bangunan ini memiliki tiang pondasi yang sangat banyak sehingga terlihat mirip dengan hewan kaki seribu. Sekilas terlihat seperti rumah panggung, tetapi rumah adat ini tidak memiliki ruang memadai di bagian bawahnya.

Rumah adat Kaki Seribu terbuat dari kayu, yang saling menyilang secara vertikal. Sedangkan secara horizontal, kayu tersebut akan saling mengikat. Atap bangunan terbuat dari rumput ilalang dan lantai rumah terbuat dari anyaman rotan.

Nah, itu tadi macam-macam rumah adat Papua, beserta keunikannya untuk menambah pengetahuan kamu akan daerah yang kaya akan kecantikan alamnya ini.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya