Home » Kongkow » Akuntansi » Pengertian Dividen dalam Akuntansi dan Jenis-jenisnya

Pengertian Dividen dalam Akuntansi dan Jenis-jenisnya

- Senin, 31 Agustus 2020 | 15:17 WIB
Pengertian Dividen dalam Akuntansi dan Jenis-jenisnya

Pengertian Deviden

Dividen adalah laba atau keuntungan yang diterima oleh pemilik saham yang berasal dari keuntungan perusahaan dalam menjalankan usaha selama satu periode. Tidak semua keuntungan yang didapat oleh perusahaan akan dibagi ke dalam dividen, melainkan sebagian akan digunakan lagi oleh perusahaan sebagai modal guna memperbesar usaha.

Dalam hal ini deviden merupakan keuntungan perusahaan dimana perusahaan tersebut memutuskan untuk membagikannya kepada para pemilik saham. Pemilik saham menerima deviden dalam keadaan utuh, tidak dipotong oleh pajak sama sekali. Namun jika perusahaan mengalami rugi, perusahaan tidak akan bisa membayar atau membagikan dividen kepada pemilik saham.

Pembayaran deviden yang diberikan kepada pemilik saham sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing. Pembagiannya disahkan oleh direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS juga akan diumumkan menganai laba atau kerugian perusahaan yang dialami dalam satu periode.

Jumlah deviden yang dibagikan bisa tetap jumlahnya namun bisa juga berubah (naik atau turun) jika dibandingkan dengan pembagian deviden sebelumnya. Semua ini tergantung dari laba yang didapat perusahaan serta kebijakan dividen perusahaan. Kebijakan dividen akan menghitung secara profesional berapa deviden yang akan dibagikan serta berapa nilai keuntungan yang ditahan untuk diinvestasikan kembali.

Beberapa Pengertian Deviden 

Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk dalam pengertian dividen:

  1. pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
  2. pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor
  3. pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham
  4. pembagian laba dalam bentuk saham
  5. pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran
  6. jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan
  7. pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar yang dilakukan secara sah
  8. pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba
  9. bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi
  10. bagian laba yang diterima oleh pemegang polis
  11. pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi
  12. pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan

Jenis-Jenis Deviden

Ada 6 jenis deviden yang dikenal dalam akuntansi, antara lain:

  • Cash dividen: deviden yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Dalam hal ini uang tunai dapat dibagikan secara langsung atau melalui perantara bank. Pihak perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa uang tunai yang akan dibagikan cukup dan sesuai dengan pengumuman dividen yang telah disebarkan sebelumnya.
  • Property deviden: deviden dibagikan dalam bentuk benda/barang/merchandise.
  • Stock deviden: dividen berupa saham/stock yang dikeluarkan oleh perusahaan.
  • Stock right: dividen berupa surat untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga yang lebih murah.
  • Script deviden: berupa janji tertulis perusahaan untuk membagikan dividen di kemudian hari dalam bentuk surat promes.
  • Liquidating deviden: deviden yang diberikan oleh perusahaan yang akan melikuidasi perusahaan dan mengembalikan semua aset bersih kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.

Contoh Penghitungan Deviden

Berikut ini akan disimulasikan contoh penghitungan deviden saham. Namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu 3 komponen data dalam dividen saham:

1. Laba bersih perusahaan (EPS)

2. Deviden Payout Ratio (DPR)

3. Jumlah saham beredar (untuk perusahaan yang bukan go public)

Selanjutnya penghitungan dividen dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini:

Sebuah perusahaan memiliki 20.000.000 lembar saham mencetak keuntungan bersih sebesar Rp. 1.600.000.000. Kebijakan pembagian deviden perusahaam (DPR) adalah 40% dari laba bersih dibagikan sebagai deviden. Jadi penhitungan dividen perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Deviden = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% =  Rp. 640.000.000
  2. Deviden per saham = Deviden / saham beredar = Rp. 640.000.000 / 20.000.000 = Rp. 32 per lembar saham

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa share disosial media Anda agar Anda mendapatkan manfaatnya. Karena sebaik–baik nya ilmu adalah berbagi.

Cari Artikel Lainnya