Murid SMP Siapkan Lagu Karyanya untuk Juri The Voice Kids Indonesia

SURYA.co.id | SURABAYA - Ajang penggalian bakat di sejumlah stasiun TV selalu menarik perhatian massa. Begitu pula The Voice Kids Indonesia yang menyasar anak-anak usia 9-15 tahun.

Salma misalnya, mengaku datang dari Probolinggo bersama kedua orangtuanya.

“Nanti saya ingin nyanyikan lagu ciptaan saya sendiri. Semoga bisa menarik perhatian juri,” papar Salma.

Salma yang menguasai permainan gitar sejak kelas 1 SMP ini bersama teman-temannya membentuk band bernama d’Salma. Kelompok musik ini aktif mengisi sejumlah acara di kota kelahirannya.

Kalau lolos ke Jakarta? “Ya terpaksa izin ke sekolah,” ucapnya.

Hal yang sama dia lakukan ketika dia ikut audisi Idola Cilik tahun 2013. Ketika itu Salma sempat berangkat ke Jakarta dan melaju hingga 9 Besar. “Semoga kali ini bisa lebih baik hasilnya,” harap Salma.

The Voice Kids Indonesia menyasar pemilik bakat menyanyi di usia 9-15 tahun. “Tak ada kuota tertentu di tiap kota. Berapa pun yang kami peroleh kami bawa ke Jakarta untuk diseleksi lagi,” kata Donny Utama, Marketing Communication & Publicity Department Head GlobalTV.

Seperti The Voice Indonesia dewasa, sistem penilaiain The Voice Kids Indonesia juga berbeda dengan acara talent show lain. Tahapan audisi terdiri dari Blind Audition, Battle Round, dan Live Show.

“Nantinya peserta yang lolos audisi harus melewati babak-babak ini agar bisa lolos sebagai pemenang,” imbuh Donny.

Bagi peserta yang lolos audisi di babak awal akan berhadapan dengan para penyanyi ibukota untuk melalui tahap-tahapan tersebut. Para juri itu adalah Agnes Monica, Bebi Romeo, dan Tulus.

“Para juri ini sekaligus bertindak selaku coach yang menyaring dan mendampingi para pemilik bakat baru anak-anak Indonesia untuk masuk ke panggung The Voice Kids Indonesia,” paparnya.