Home » Kongkow » Sosiologi » Mengapa terjadi Pluralitas pada Masyarakat Indonesia?

Mengapa terjadi Pluralitas pada Masyarakat Indonesia?

- Sabtu, 30 Oktober 2021 | 10:35 WIB
Mengapa terjadi Pluralitas pada Masyarakat Indonesia?

Kekayaan dan kemajemukan suku, ras, agama, pekerjaan dan lainnya yang dimiliki bangsa Indonesia membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki sifat plural. 

Baca juga: Pengertian Pluralitas Masyarakat Indonesia dan Contohnya

Berikut ini faktor penyebab terjadinya pluralitas dalam masyarakat Indonesia, diantaranya faktor sejarah, faktor geografi, faktor iklim, faktor letak strategis negara, faktor agama, sosial politik dan Keilmuan. Simak penjelasan selengkapnya.

1. Faktor Sejarah

Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan mereka di Indonesia. Bangsa  Yunan Selatan datang secara bergelombang ke Indonesia. Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah  di Indonesia lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua disebut Deutero Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti India, Arab, Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.

2. Faktor Geografi

Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan dikelilingi  lautan. Selain itu, Indonesia adalah negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut menyebabkan terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.

Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan suku dan kebudayaan yang dimiliki setiap pulau berbeda.

Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya  di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.

3. Faktor Iklim

Iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara, telah mengakibatkan pluralitas regional. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda yakni daerah pertanian basah(wet rice cultivation) yang terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Bali, serta daerah ladang (shifting cultivation) yang banyak dijumpai di luar Jawa.

4. Faktor Letak Strategis Negara

Letak Indonesia sangat strategis karena berada di jalur perdagangan dunia. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta diapit dua samudra yakni Pasifik dan Hindia. Dengan pengaruh posisi tersebut, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah berbaur dengan budaya bangsa asing.

5. Faktor Agama

Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga dipengaruhi oleh faktor agama. Dahulu sebelum agama masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Dalam perkembangannnya, sebagian masyarakat ada membaurkan kepercayaan lokal dengan agama.

6. Faktor Sosial politik

Pada faktor ini muncul sebuah pemikiran mengenai masalah liberalisme yang menyuarakan kebebasan, kesamaan, toleransi, dan pluralisme. Oleh karenanya liberalisme inilah yang menjadi asal mula atau cikal bakal pluralitas masyarakat di indonesia.

7. Faktor Keilmuan

Pada faktor ini muncul sebuah studi- studi ilmiah modern terhadap agama- agama dunia, atau yang sering kita kenal dengan perbandingan agama.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya