Home » Kongkow » Geografi » Ketahanan Pangan, Industri dan Energi Terbarukan

Ketahanan Pangan, Industri dan Energi Terbarukan

- Selasa, 28 Desember 2021 | 13:42 WIB
Ketahanan Pangan, Industri dan Energi Terbarukan

A. Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan adalah kemampuan untuk mencukupi pangan dan keterjaminan tiap individu untuk memperoleh pangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahan pangan:    

a. Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi dan harga merupakan keadaan ekonomi keluarga relatif mudah diukur dan berpengaruh besar pada konsumsi pangan, terutama pada golongan miskin. Perubahan pendapatan secara langsung dapat mempengaruhi perubahan konsumsi pangan keluarga.

b. Faktor Sosio-Budaya dan Religi

Merupakan kebudayaan suatu masyarakat mempunyai kekuatan yang berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk dikonsumsi. Aspek sosio pangan adalah fungsi pangan dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan masyarakat tersebut.

c. Faktor Fisik

Faktor fisik yang mempengaruhi ketahanan pangan, antara lain:

1. Lahan

Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama terkait sumber pangan hasil budidaya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan, semakin baik ketahanan pangan di suatu negara.

2. Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca secara langsung atau tidak turut mempengaruhi hasil sumberdaya pangan.

3. Teknologi

Teknologi dapat membantu kegiatan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, dan kaitannya dengan ketahanan pangan teknologi dapat berperan dalam proses penyediaan serta pendistribusian hasil sumberdaya pangan.

4. Infrastruktur

Ketersediaan sarana prasarana perhubungan terutama melalui darat, laut dan udara menjadi hal yang penting guna menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Hal ini akan meningkatkan kwalitas ketahanan pangan baik secara lokal maupun secara Nasional.

B. Industri

Bahan industri adalah bahan mentah, bahan baku, atau barang setengah jadi yang diolah untuk menjadi bahan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Dalam UU No.5 Tahun 1984, industri didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi.

Adapun bahan industri dibagi dalam beverapa jenis sebagai berikut:

1. Bahan mentah

Bahan yang diambil langsung dari alam atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan industri. 

Komoditas bahan mentah ini pada umumnya tidak bisa langsung diolah oleh masyarakat karena hanya bisa diolah industri besar yang memiliki fasilitas khusus.

Contohnya seperti getah karet, kelapa sawit, bijih besi dan lain-lain.

2. Bahan baku

Bahan mentah yang telah diolah secara ringan, biasanya masih jauh dari barang jadi/untuk memudahkan proses.

Contoh dari bahan baku yakni seperti kapas untuk produksi tekstil, gula untuk bahan baku makanan atau kedelai bahan baku industri kecap, tahu, dan tempe.

3. Barang setengah jadi

Bahan setengah jadi merupakan barang yang sudah mengalami proses industri lebih lanjut dan hampir mendekati barang jadi. 

Contohnya kain yang banyak dijual, untuk kemudian dijadikan pakaian atau tirai di rumah.

C. Energi baru dan terbarukan

Minyak bumi dan batu bara masih menjadi energi utama dalam menggerakkan mesin. Tetapi disadari atau tidak, minyak bumi dan batu bara adalah dua sumber energi yang nantinya akan habis.

Selain itu kedua komponen tersebut, hanya bisa terbentuk dalam jangka waktu yang lama, puluhan, atau ratusan juta tahun.

Sedangkan energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum pernah dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam pengembangan.

Contoh, energi baru adalah pemanfaatan sel surya untuk menyalakan lampu lalu lintas. Sementara itu, energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan dengan cepat setelah sumber itu digunakan atau dihabiskan secara alami.

Pengembangan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi alternatif dan ramah lingkungan perlu diperhatikan karena penggunaan energi fosil terus meningkat, sementara sumber daya energi fosil makin menipis.

Sumber energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Sumber daya ini tidak terbarukan karena jika jumlah sumbernya dieksploitasi, maka untuk mengganti sumber daya sejenis dengan jumlah sama butuh waktu yang sangat lama.

Salah satu energi tak terbarukan adalah fosil. Energi fosil disebut sebagai energi komersial karena penting bagi kegiatan-kegiatan komersial. Energi fosil juga disebut energi konvensional karena sudah digunakan sejak zaman dahulu.

Cari Artikel Lainnya