Home » Kongkow » Bahasa Indonesia » Kata Baku dan Tak Baku

Kata Baku dan Tak Baku

- Selasa, 30 Maret 2021 | 09:38 WIB
Kata Baku dan Tak Baku

Dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar kata baku dan tak baku. Adakah yang tahu apa itu kata baku dan tak baku, dan perbedaan antara keduanya? Nah, pada kesempatan ini akan mencoba menyajikan penjelasan lengkap tentang pemahaman kata baku dan tak baku, serta karakteristik dan faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, contoh-contoh kalimat baku dan tak juga akan disajikan. Semoga apa yang akan dijelaskan di bawah ini dapat bermanfaat. Ayo, check this out!!

 

Pengertian Kata Baku

Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan pedoman atau aturan bahasa yang telah ditentukan, atau kata baku adalah kata yang benar dengan aturan dan ejaan aturan bahasa Indonesia dan sumber utama bahasa standar adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku biasanya digunakan dalam kalimat resmi, baik secara tertulis maupun dalam ekspresi kata.

Kata baku biasanya digunakan dalam penulisankarya ilmiah, surat lamaran kerja, surat resmi, surat edaran, laporan, nota resmi. Kata baku juga digunakan dalam moment pidato dan pertemuan bisnis, musyawarah atau diskusi, korespondensi antara organisasi, agensi atau institusi, dan lainnya.

Kita dapat membedakan mana yang baku dan mana yang tak baku. Ciri atau karakteristik kata baku adalah sebagai berikut.

Pertama, kata baku tidak mendapatkan pengaruhi dari bahasa lokal maupun bahasa asing. Contoh pengaruh bahasa lokal; gue (salah) – saya (benar), lu (salah) – kamu (benar). Contoh pengaruh bahasa asing; didownload (salah) – diunduh (benar), diupload (salah) – diunggah (benar).

  1. Kedua, kata baku tidak menganduk pleonasme dan hiperkorek (hypercorrect). Pleonasme adalah penambahan kata yang sebenarnya tidak diperlukan; contoh: zaman dahulu (benar), dahulu kala (benar), zaman dahulu kala (salah/pleonasme); ibu ibu (benar), para ibu (benar), para ibu-ibu (salah/pleonasme). Hiperkorek adalah membetulkan kata yang sudah benar sehingga menjadi salah; contoh: utang (benar) menjadi hutang (salah), insaf (benar) menjadi insyaf (salah), asas (benar) menjadi azaz (salah), jadwal (benar) menjadi jadual (salah).
  2. Terakhir, kata baku tidak mengadung unsur ambiguitas (bermakna ganda atau lebih dari satu). Contoh kata ‘tahu’ pada kalimat ‘memberi tahu’ bisa berarti memberi informasi atau memberi tahu (jenis makanan). Jika yang dimaksud adalah informasi, maka kata yang lebih baik adalah ‘memberi informasi’.

Pengertian Kata Tak Baku

Kata tak baku adalah kata-kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau aturan bahasa yang telah ditentukan. Biasanya kata-kata yang tak baku sering digunakan selama percakapan sehari-hari atau dalam bahasa lisan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemunculan kata-kata tak baku, yang meliputi yang berikut:

  1. Mereka yang menggunakan bahasa tidak tahu bentuk tulisan dari kata yang mereka maksudkan.
  2. Mereka yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan kata, itulah sebabnya kata-kata tak baku selalu ada.
  3. Mereka yang menggunakan bahasa sudah dipengaruhi oleh orang-orang yang terbiasa menggunakan kata-kata yang tak baku.
  4. Mereka yang menggunakan bahasa terbiasa menggunakan kata-kata yang tak baku.

Pendapat Para Ahli

Berikut ini adalah pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian dari kata baku dan tak baku.

Menurut Kocation dan Hermawan, kata baku adalah kata yang cara mengucapkan atau menulisnya sesuai dengan aturan standar. Aturan standar yang dimaksud adalah dalam bentuk pedoman ejaan, tata bahasa standar, dan kamus umum.

Sedangkan Mulyono berpendapat bahwa kata baku digunakan dalam berkomunikasi tentang sains atau ilmu pengetahuan. Menurut perspektif pengguna bahasa, rentang bahasa yang biasa digunakan adalah oleh penutur yang paling berpengaruh misalnya ilmuwan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan jurnalis.

Chaer berpendapat, kata baku adalah kata yang biasanya digunakan dalam kondisi formal atau resmi secara tertulis sesuai dengan aturan standar.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan secara sederhana bahwa kata baku adalah kata yang tulisan dan pelafalannya sesuai dengan metode penulisan dan ejaan yang dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedangkan kata-kata tak baku adalah kata-kata yang ditulis atau dieja tidak sesuai dengan metode penulisan dan ejaan pada KBBI. Semoga apa yang dijelaskan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini dengan teman lain, jika teman menemukan penjelasan di atas bermanfaat bagi orang lain. Juga ditunggu kritik dan saran dari teman untuk menyempurnakan artikel di atas. Terima kasih.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya