Home » Kongkow » Geografi » Jenis-jenis Rawa di Indonesia

Jenis-jenis Rawa di Indonesia

- Selasa, 09 November 2021 | 13:37 WIB
Jenis-jenis Rawa di Indonesia

Apabila kita mendengar kata rawa-rawa, maka yang timbul dalam benak kita pertama kali adalah tanah yang menggenang, memiliki banyak lumpur, banyak pepohonan terutama mangrove, lumut dan becek. Nah itulah sebagai gambaran mengenai rawa.

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.

Rawa dapat dibedakan menjadi berbagai jenis. jenis- jenis rawa ini dibedakan atas dasar keadaan air dan organisme yang hidup, letaknya serta rasa airnya. Nah, penjelasan mengenai masing- masing jenis rawa ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan kondisi air serta flora dan fauna yang tumbuh, rawa dibedakan menjadi jenis- jenis berikut:

  • Swamp

Jenis rawa yang pertama adalah swamp. Swamp merupakan jenis rawa yang berupa lahan basah yang selalu digenangi oleh air. Ada beberapa tumbuhan yang hidup di area swamp ini. beberapa tumbuhan yang hidup di area swamp ini antara lain adalah lumut, rumput- rumputan, semak- semak dan juga berbagai jenis pohon.

  • Marsh

Jenis jawa kedua selain swamp adalah marsh. Marsh juga mirip dengan swamp. Marsh merupakan lahan basah yang digenangi oleh air. Yang membedakan antara swamp dengan marsh adalah tumbuhan yang hidup (meskipun banyak juga yang sama). Beberapa vegatasi atau tumbuhan yang hidup di marsh ini antara lain adalah jenis lumut- lumutan, rumput- rumputan, dan juga alang- alang yang daunnya menyeruak hingga ketinggian tertentu.

  • Bog

Jenis rawa yang ketiga adalah bog. Sedikit berbeda dengan swamp dan juga marsh, bog merupakan lahan basah namun permukaannya relatif kering. Sementara permukaannya relatif kering, namun sifat di dalamnya basah dan juga jenuh air. Genangan air ini pada umumnya dalam, sementara genangan yang dangkal hanya terlihat di beberapa tempat saja.

  • Rawa Pasang Surut

Jenis rawa yang keempat adalah rawa pasang surut. Pada awalnya kita membicarakan rawa sebagai genangan air yang sifatnya adalah air tawar. Namun rawa pasang surut merupakan salah satu jenis rawa yang ternyata airnya bukan merupakan air tawar. Rawa pasang surut memiliki air asin karena air di rawa ini berasal dari air laut yang mengalami pasang. Jadi, nama pasang surut ini memang diambil dari peristiwa pasang surutnya air laut. Rawa akan terisi air ketika air laut mengalami pasang, dan mungkin air tersebut akan berkurang volumenya ketika air laut surut sehingga akan terlihat sebagian daratannya.

Baca juga: Informasi Pengertian, Jenis, Manfaat, Dan Pelestarian Danau Di Alam

Adapun rawa pasang surut ini ditumbuhi oleh beberapa vegetasi. Jenis vegetasi yang tumbuh di rawa pasang surut ini adalah pohon bakau atau mangrove. Di Indonesia sendiri banyak sekali rawa pasang surut, bahkan hingga mencapai 23 hektar. Sebagian besar air rawa memiliki tingkat keasaman yang tinggi. namun hal ini tidak berlaku pada rawa pasang surut. Hal ini karena air di rawa pasang surut selalu berganti- ganti sehingga kadar keasamannya tidak terlalu tinggi. hal inilah yang membuat flora serta fauna yang hidup di rawa pasang surut ini lebih banyak daripada rawa lainnya.

2. Berdasarkan lokasi keberadaan rawa, rawa dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

  • Rawa pantai: Rawa pantai adalah rawa yang terletak di pinggir pantai. Jenis rawa ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut karena letaknya yang berada di pinggir pantai.

  • Rawa payau: Rawa payau merupakan rawa yang letaknya ada di dekat muara sungai atau di perbatasan antara sungai dengan laut. Jenis rawa ini juga sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

  • Rawa sungai: Rawa sungai adalah rawa yang berada di sekitar sungai. Biasanya, dataran di kanan kiri sungai ini lebih rendah sehingga selalu digenangi oleh air sungai.

  • Rawa cekungan: Rawa cekungan merupakan cekungan yang selalu digenangi oleh air.

  • Rawa danau: Rawa danau adalah rawa yang dipengaruhi oleh pasang surut air danau.

3. Berdasarkan rasa airnya, rawa dibedakan menjadi:

  • Rawa air asin, yaitu rawa yang airnya berasal dari air laut.

  • Rawa air tawar, yaitu rawa yang airnya berasal dari air yang ada di daratan.

  • Rawa air payau, yaitu rawa yang airnya berasal dari percampuran antara air laut dan air tawar.

Baca juga: Pola Aliran Sungai

Manfaat Hutan Rawa

Hutan rawa memiliki manfaat bagi manusia maupun lingkungan di sekitarnya. Manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut.

  1. Merupakan sumber cadangan air Hutan rawa mampu menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitar terutama saat musim hujan. Pada saat musim kemarau datang, hutan rawa akan mengeluarkan cadangan air ke wilayah sekitar.

  2. Mencegah terjadinya banjir Saat curah hujan tinggi, hutan rawa akan berperan sebagai penyimpan air sehingga air hujan tidak seluruhnya mengalir hingga banjir pun bisa dicegah.

  3. Mencegah terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah dan air sungai.

  4. Sebagai sumber makanan nabati maupun hewani.

  5. Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Jenis-jenis flora yang dapat dijumpai pada hutan rawa antara lain yaitu ramin, kayu putih, sagu, rotan, pandan, palempaleman, dan lain sebagainya. Jenis faunanya antara lain harimau, buaya, rusa, babi hutan, badak, gajah, dan berbagai jenis ikan.

  6. Sebagai sumber energi Rawa dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), walaupun daya yang dihasilkan tidak terlalu besar.

Nah itulah kiranya berbagai jenis rawa berdasarkan tiga kategori. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Cari Artikel Lainnya