Home » Kongkow » Bahasa Indonesia » Debat: Tujuan, Jenis, Etika, Tata Cara, Unsur dan Jenis

Debat: Tujuan, Jenis, Etika, Tata Cara, Unsur dan Jenis

- Selasa, 15 Maret 2022 | 11:00 WIB
Debat: Tujuan, Jenis, Etika, Tata Cara, Unsur dan Jenis

Debat adalah suatu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik individu maupun kelompok mengenai suatu topik.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Debat saat ini telah dijadikan sebuah kompetisi resmi untuk pelajar guna melatih para pelajar untuk berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat. Manfaat dari debat yaitu untuk melatih keberanian mengungkapkan pendapat. Menambah wawasan. Melatih berpikir kritis, logis, dan tangkas. Membantu kita menjadi orang yang lebih peka dan responsif.

Tujuan Debat

Debat mempunyai beberapa tujuan antara lain:

  • Meningkatkan kemampuan dalam merespon suatu masalah.

  • Untuk melatih bersikap kritis terhadap semua materi yang diperdebatkan.

  • Melatih mental atau keberanian mengemukakan pendapat dihadapan umum.

  • Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat.

  • Memantapkan pemahaman konsep dari materi yang dipedebatkan.

Etika dan Tata Cara Debat

 

Ketika kamu tengah menjadi peserta debat, ada beberapa etika yang harus kamu pegang.

Pertama, kamu tidak boleh menyerang atau menyinggung kekurangan fisik lawan debat. Dalam debat, hal yang diutamakan ialah pertarungan ide gagasan. Oleh sebab itu, ketika kamu ingin menyerang lawanmu dalam debat maka kamu harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik lawan debatmu.

Kedua, gunakan data dan fakta. Untuk mematahkan argumen lawanmu dalam debat, kamu harus mengadu argumentasinya dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawanmu dengan informasi-informasi yang belum jelas atau hoaks.

Ketiga, ikuti aturan main yang sudah ditentukan. Setiap pelaksanaan debat, pasti ada aturan main yang telah ditetapkan oleh penyelenggaranya. Mulai dari batas bicara, aturan menyanggah lawan debatmu, hingga tata cara bertanya. Kamu harus mengikuti segala aturan debat itu.

 

Berikut ini adalah tata cara debat yang baik:

  • Pertanyaaan atau tantangan sebaiknya dikemukakan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.

  • Analisisi kritis, sintesis, keterampilan retorika (berbicara dan intelijensia (ability to percieve and understand) atau tidak terbata-bata.

  • Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Harus tahu kelemahan dan kelebihan lawan yang merupakan hal penting dalam strategi kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen pihak lawan.

  • Batasan mengungkapkan argumen adalah tiga poin.

  • Gunakan logika dalam menyusun dan saat menyampaikan argumen atau pernyataan.

  • Mengetahui kesalahan umum didalam berpikir seperti kesalahan logis dan menggunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.

  • Menyajikan isi atau materi dengan akurat. Menggunakan selalu konton (data atau fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.

  • Memastikan kesahihan semua bukti eksternal yang dihidangkan dalam argumen.

  • Kesimpulan dalam debat merupakan kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.

Unsur-unsur dalam Debat

Debat memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Berikut unsur-unsurnya:

  1. Memiliki mosi. Mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional. Mosi sangat penting dalam debat karena di dalam debat terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap suatu hal.

  2. Debat harus memiliki pihak pro atau afirmatif. Artinya, dalam debat harus ada pihak-pihak yang setuju terhadap mosi. Biasanya, pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu. Isi dari pidatonya terkait alasan mendukung mosi yang diangkat dalam debat.

  3. Ada pihak oposisi atau pihak kontra. Pihak oposisi pada dasarnya merupakan pihak-pihak yang tidak setuju dengan mosi. Pihak ini berupaya untuk menyanggah atau mengkritik pernyataan-pernyataan dari pihak pro atau bahkan mosi yang diangkat dalam debat.

  4. Adanya pihak netral. Keberadaan pihak netral penting dalam debat. Tugas tim netral adalah memberikan argumen dua sisi, baik dukungan maupun sanggahan yang disertai dengan kondisi atau syarat yang menyertainya terhadap suatu pernyataan topik. Jika tidak ada tim netral, maka perdebatan tidak akan berjalan dengan baik. Karena tidak akan ada penengah di antara dua argumen yg bertabrakan. Tim pro dan contra tentu tidak akan ada yg mau mengalah, jadi tidak menutup kemungkinan masing2 tim akan melakukan apapun untuk memenangkan perdebatan.

  5. Moderator. Dalam debat, harus ada seorang moderator yang bertugas memimpin jalannya perdebatan. Ia pun bertugas menertibkan jalannya debat, membacakan mosi yang diangkat, serta mengenalkan pihak-pihak yang akan berdebat kepada penonton atau penyimak debat.

  6. Ada notulen. Tugas dari notulen dalam debat ialah mencatat keseluruhan proses debat. Ia juga harus mencatat dan merumuskan isi argumentasi dari pihak-pihak yang tengah berdebat, baik itu pihak pro, kontra, maupun netral. Di akhir debat, notulen bertugas memberikan kesimpulan atas hasil perdebatan yang telah dilakukan.

Struktur Debat

Berikut adalah struktur debat yang baik:

  • Pengenalan
    Dalam struktur ini, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral) memperkenalkan diri.

  • Penyampaian Argumantasi
    Pada penyampaian argumen ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, lalu tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.

  • Debat
    Dalam debat tersebut, masing-masing tim mengomentari setiap argumen dari tim lainnya.

  • Simpulan
    Pada kesimpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang sesuai dengan posisinya.

Jenis-jenis Debat

Berdasarkan bentuk, metode dan tujuan debat maka debat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Debat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Debat Parlementer/Majelis bertujuan untuk memberi atau menambah dukungan untuk undang-undang tertentu, dan semua anggota yang ingin mengungkapkan pandangan dan pendapatnya kakan menyatakan mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.

b. Debat Pemeriksaan ulangan (cross-examination debating)
Debat Pemeriksaan ulangan bertujuan untuk menanyakan serangkaian pertanyaan yang saling terkait yang akan membuat para individu yang diberikan pertanyaan mendukung posisi yang akan dipertahankan dan diperkuat oleh si penanya.

c. Debat Formal, Konvensional atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educatttional Debating)
Debat Formal adalah jenis debat yang bertujuan untuk memungkinkan dua tim pembicara menyajikan kepada hadirin beberapa argumen yang mendukung atau menolak saran tersebut. Masing-masing pihak memiliki waktu yang sama untuk pembicara dan pembantahan yang konstruktif. Debat kompetitif di bidang pendidikan berbeda dengan debat parlementer yang sebenarnya, debat kompetitif bertujuan untuk mengambil keputusan yang lebih mengarah pada pengembangan keterampilan di antara peserta debat, disini kemampuan ibarat mengungkapkan pendapat dengan cara yang masuk akal, jelas dan terstruktur, mendengarkan untuk perbedaan pendapat dan biasanya pengetahuan bahasa asing (jika debat dilakukan dalam bahasa asing).

Baik otakers, demikianlah penjelasan tentang Pengertian Debat, Tujuan, Jenis, Etika, Tata Cara, Unsur dan Jenis semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kalian yah.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya