Home » Kongkow » Religi Islam » Cendikiawan Islam di Bidang Ilmu Tafsir

Cendikiawan Islam di Bidang Ilmu Tafsir

- Kamis, 11 November 2021 | 07:00 WIB
Cendikiawan Islam di Bidang Ilmu Tafsir

Kata ilmu tafsir berasal dari kata ilmu dan tafsir. Adapun dilihat dari segi bahasa kata ilmu menurut Raghib al-Ashfihani berarti mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikat atau kebenarannya. Kata Ilmu itu juga bisa berarti mengetahui dan yakin. Kata tafsir menurut bahasa berarti menjelaskan, menyingkap, dan menampakkan atau menerangkan mkana yang abstrak. Jadi ilmu tafsir adalah ilmu untuk menjelaskan atau menerangkan makna yang abstrak (tersembunyi) dalam al-Quran.

Jika kita menggabungkan antara ilmu dan tafsir sebagaimana pengertian di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu tafsir adalah ilmu berupa hakikat dan kebenaran yang didasarkan pada metode ilmiah yang berhubungan dengan upaya menjelaskan makna yang ada dalam al-Quran.

Dalam pengertian yang ada, adapaun Ilmu tafsir menurut istilah adalah ilmu untuk mengetahui-memahami maksud al-Qur’an, menjelaskan maknanya, megeluarkan hukum dan hikmahnya, yang disandarkan kepada ilmu bahasa dan sastra, usul fiqh, ilmu qiraa’at, asbab nuzul, dan nasakh-mansukh.

Nah otakers tahukah kalian siapa saja sih ilmuwan yang berperan dalam penyebaran ilmu tafsir?

Berikut ini beberapa nama Cendikiawan Islam dalam Bidang Ilmu Tafsir

1) Ibnu jarir ath-thobari

Cendikiawan Islam dalam Bidang Ilmu Tafsir yang pertama Ibnu Jarir. memiliki nama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Khalib ath-Thabari rahimahullah. Dilahirkan di Thabrastan pada tahun 224 H/839 M, dan wafat di Bagdad tahun 310 H/932 M.

Ibnu Jarir adalah seorang ahli tarikh yang terkemuka dan sekaligus raja ahli tafsir. Beliau ahli yang sangat produktif sehingga banyak kitab susunannya, diantaranya yang terkenal adalah Tafsir Jami’ul Bayan, yang mencerminkan keluasan ilmunya dan ketinggian penyelidikannya. Selain itu Tafsir karya Ibnu Jarir yang terkenal adalah Tafsir ath-Thabari, yang sering dijadikan rujukan oleh para pemikir Muslim lain, seperti al-Baghawi, as-Suyuthi, dan Ibnu Katsir rahimahumullah.

2) Ibnu Athiyah Al Andalusy

Cendikiawan Islam dalam Bidang Ilmu Tafsir selanjutnya yaitu Ibnu Athiyah. Ibnu Athiyah adalah ahli tafsir ternama dari spanyol.

Karya tafsirnya yang terkenal adalah Al-Muharrar al-Wajiz fi at-Tafsir al-Kitab al-Wajiz, adalah kitab tafsir yang menjadi salah satu rujukan kelompok Aswaja dalam kajian tafsir.

3) Muqotil bin Sulaiman

Cendikiawan Islam dalam Bidang Ilmu Tafsir ketiga adalah Muqotil bin Sulaiman. Muqotil bin Sulaiman adalah mufassir zaman daulah abbasiyah, beliau adalah mufassir klasik yang penuh dengan kontroversi, karya tafsir beliau yang terkenal adalah tafsir bi al-ma’tsurnya.

4) Muhammad bin Ishak

Selain seorang mufassir, Muhammad bin Ishak juga seorang sejarahwan pertama masa daulah abbasiyah.

5) Ibnu Katsir

Nama lengkapnya, Imaduddin Abul Fida Ismail bin Umar bin Katsir Al Qurasyi Ad Dimasqi. Lahir pada tahun 701 H/1302 M, Wafat Tahun 744 h/1373 M. seorang ahli hadis yang sangat terkemuka dalam urusan fiqih. Diantara kitab susunan yang sangat berharga dalam tafsir, adalah Tafsir Al Quranul Adhim atau yang terkenal dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir sebanyak 4 jilid.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya