Home » Kongkow » Tutorial » Cara Menanam Sawi dari Biji yang Perawatannya Mudah dan Daunnya Lebat

Cara Menanam Sawi dari Biji yang Perawatannya Mudah dan Daunnya Lebat

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 18:00 WIB
Cara Menanam Sawi dari Biji yang Perawatannya Mudah dan Daunnya Lebat

Sawi merupakan salah satu jenis sayuran populer yang banyak digemari. Selain kandungan gizinya yang kaya manfaat, sawi juga cenderung mudah dibudi dayakan. Bahkan kamu pun bisa menanam sawi sendiri di rumah. Cara menanam sawi hijau di rumah jauh lebih mudah daripada cara menanam sawi di sawah karena tak perlu mengolah lahannya terlebih dulu. Kunci keberhasilannya ada pada pemilihan bibit.

Memilih bibit untuk budi daya sawi sebenarnya gampang-gampang susah. Meski kamu bisa mendapatkannya dari tukang penjual bibit, mencari bibit yang sekiranya bisa tumbuh subur dan berhasil butuh ketelitian. Tapi dibanding metode lain, cara menanam sawi dari biji cenderung lebih mudah, jadi mau nggak mau kamu mesti benar-benar memperhatikan proses pemilihan bibitnya. Kamu juga bisa kok menjajal cara menanam sawi daging yang nggak kalah mudahnya. Berikut cara menanam sawi di rumah yang bisa dipraktikkan bahkan untuk kamu yang masih pemula.

Sebelum belajar menanam sawi, maka kamu perlu tahu dulu jenis-jenisnya supaya bisa lebih mudah membedakan benih-benihnya nanti

Bagi masyarakat Indonesia, ada lima jenis sawi yang populer untuk dibudi dayakan serta dikonsumsi. Berikut beberapa jenisnya.

1. Sawi hijau atau caisim

 

sawi hijau | credit: Healthline

Sawi caisim memiliki daun berwarna hijau terang dengan batang hijau yang sedikit keputihan. Rasa sawi caisim cenderung lebih pahit di antara jenis sawi lainnya. Selain kerap digunakan untuk campuran mi ayam, sawi hijau juga sering diasinkan. Jika sudah tua, sawi hijau akan mengeluarkan bunga berwarna kuning, tapi tak bisa dikonsumsi.

2. Sawi putih atau petsai

sawi putih | credit: Wikipedia via id.m.wikipedia.org

Berbeda dengan sawi lainnya, sawi putih memiliki warna daun gradasi hijau putih yang lebih terang. Tekstur daunnya pun lebih bergelombang. Biasanya, sawi putih dibuat jadi olahan tumis atau campuran capcai.

3. Sawi sendok atau pakcoy

sawi sendok | credit: Wikipedia via id.m.wikipedia.org

Bentuk pakcoy hampir mirip dengan sawi caisim, tapi bonggolnya lebih gemuk dan batangnya lebih pendek. Ada dua jenis pakcoy yang bisa dipakai untuk masakan, yakni pakcoy biasa dan baby pokcoy yang lebih kecil daunnya.

4. Sawi pagoda

sawi pagoda | credit: JY Tani via www.tokopedia.com

Sawi pagoda cenderung memiliki daun keriting yang rimbun dan berwarna hijau terang. Sawi ini sering disebut super green karena kaya vitamin dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Sebenarnya masih ada jenis sawi lainnya, seperti sawi huma dan kailan. Namun, dua jenis sawi ini jarang diolah oleh masyarakat Indonesia. Tapi bukan berarti nggak bisa dibudi daya. Terkadang ada yang cara menanam sawi organik dengan bibit kailan juga kok~

 

Agar cara menanam sawi di rumah bisa berhasil, kamu mesti jeli saat memilih bibit atau bijinya. Selain perawatan yang telaten, biji sawi yang dipakai akan sangat memengaruhi pertumbuhannya nanti

bibit sawi | credit: WordRidden via www.flickr.com

Karena perannya yang cukup besar, memilih bibit atau biji sawi nggak bisa sembarangan. Pilihlah biji sawi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bentuk bulat kecil
  • Kulit biji berwarna cokelat agak kehitaman
  • Permukaan bibit lebih licin dan mengilap
  • Bibit dikemas menggunakan aluminium foil yang masih utuh

Untuk mengcek kualitas bibit, coba rendam dalam air dulu. Jika saat direndam bibit nggak tenggelam, berarti bibit tersebut tak bisa digunakan atau kualitasnya jelek. Pilihlah bibit yang tenggelam saat direndam dalam air supaya cara menanam sawi caisim ataupun sawi lainnya nanti nggak sia-sia dan bisa tumbuh subur.

 

Berikut cara menanam sawi hijau dan jenis lainnya dengan berbagai metode. Bisa pakai media tanam pot atau bahkan hidroponik air di dalam botol

Tak cuma dipakai sebagai cara menanam sawi pakcoy saja, beberapa metode ini juga dapat diterapkan untuk menanam jenis sawi lainnya, misalnya sawi caisim atau sawi putih. Nah, biar nggak busuk dan metode tanammu berhasil, cara menanam sawi di rumah berikut bisa dipraktikkan.

1. Cara menanam sawi di polybag

pakai polybag | credit: Fahrul Fahrul via www.youtube.com

Bibit yang sudah dipilih harus disemai dulu dengan menggunakan campuran tanah humus dan sub soil yang sudah ditempatkan pada polybag berdiameter 15 cm. Umumnya, proses semai akan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 minggu atau hingga sawi tumbuh tunas. Supaya penyemaian berhasil, biji sawi harus disiram secara rutin tiap pagi dan sore hari. Nah, kalau sudah selesai proses penyemaiannya, berikut langkah menanamnya:

  1. Gunakan polybag berdiameter 15 cm dan beri lubang di bagian samping dan bawahnya supaya akar sawi nggak busuk. Satu polybag dapat menampung 3 sampai 5 benih.
  2. Pindahkan tunas secara hati-hati, kalau sudah selesai, lakukan penyiraman rutin di pagi dan sore hari. Selain itu, beri pupuk organik setiap satu minggu sekali. Sawi biasanya bisa dipanen setelah berusia 3 bulan.

Berbeda dengan cara menanam sawi di polybag, cara menanam sawi di pot lebih simpel karena tak perlu dilakukan penyemaian. Benih sawi unggul bisa langsung ditabur saja di pot yang sudah dicampur dengan tanah humus dan pupuk organik dengan perbandingan 1:3. Meski awal proses penanamannya berbeda, perawatan dan masa panennya hampir sama kok.

3. Cara menanam sawi dengan hidroponik 

sawi hidroponik | credit: Hydro Works via twitter.com

Menggunakan media hidroponik, kamu mesti menyiapkan alat dan bahan lebih banyak seperti larutan nutrisi, abu sekam, sumbu, hingga botol bekas. Namun sama dengan metode lain, cara tanam sawi hidroponik pun mesti melalui proses penyemaian dulu.

  1. Benih bisa disemai dalam bendungan yang sudah berisi tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:2, lalu diamkan sampai tumbuh tunas dengan tinggi kurang lebih 3 cm atau sudah ada 2 sampai 3 daun.
  2. Sambil menunggu proses semai, kamu bisa menyiapkan media tanamnya dulu. Potong botol bekas jadi dua bagian, beri lubang dan masukkan sumbunya. Setelah itu, isikan botol dengan abu sekam secukupnya kemudian lubangi paralon seukuran botol lalu masukkan botol yang sudah diberi sumbu tadi. Masukkan nutrisi hidroponik pada paralon dan diamkan sampai 2 hari atau hingga tunas tumbuh.
  3. Bibit yang sudah berakar bisa langsung ditanam pada botol yang sudah disiapkan. Pindahkan secara perlahan supaya akarnya nggak putus.
  4. Untuk perawatannya, cukup berikan larutan nutrisi setiap hari di awal penanaman. Selanjutnya, bisa dikurangi intensitasnya. Sawi yang ditanam dengan cara hidroponik bisa dipanen lebih awal, yakni di usia 2 bulan.

3. Cara menanam sawi di kebun rumah

sawi di kebun | credit: caratanam via caratanam.com

Sawi bisa ditanam di lahan terbuka dan sinar matahari penuh jika dibudi daya di daerah dingin, jika di daerah panas, sawi dapat ditanam di lahan terbuka yang nggak kena sinar matahari langsung. Sama halnya dengan metode tanam di pot, kalau ditanam di kebun langsung, sawi tak perlu disemai dulu. Langsung taburkan saja benihnya, siram, tunggu sampai bertunas dan daunnya lebat. Namun, pastikan tanah terus lembap supaya sawi yang ditanam nggak mati atau kering.

Kalau nggak punya lahan, sawi bisa ditanam dengan pot atau polybag saja. Toh waktu panennya sama saja kok dengan tanam sawi di kebun, malah kalau mau lebih cepat, metode hidroponik juaranya. Jadi bagaimana, kamu tertarik mencoba metode tanam sawi yang mana nih?

Cari Artikel Lainnya