Home » Kongkow » Kesehatan » Apa itu PCOS dan Penyebabnya?

Apa itu PCOS dan Penyebabnya?

- Kamis, 19 November 2020 | 16:24 WIB
Apa itu PCOS dan Penyebabnya?

Sindrom polikistik ovarium (PCOS) adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur disertai pembentukan kista multipel pada ovarium. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kemandulan.

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Polikistik Ovarium

Penyebab utama PCOS sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor seperti faktor genetik dikaitkan oleh para ahli sebagai salah satu penyebabnya. Faktor genetik ini dikaitkan dengan terjadinya peningkatan androgen yang tinggi pada perempuan pengidap PCOS. Androgen sering disebut hormon laki-laki karena merupakan hormon yang dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan hormon ini hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit.

Androgen bertugas untuk mengendalikan perkembangan fitur-fitur maskulin, seperti kebotakan androgen atau pola kebotakan laki-laki. Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi, ketika seorang perempuan mengidap PCOS. Ketidakseimbangan hormon tersebut terjadi karena produksi androgen menjadi lebih banyak dari kadar androgen normal dalam tubuh perempuan. Hormon androgen yang tidak seimbang tersebut menyebabkan pertumbuhan rambut tidak normal dan jerawat, selain kondisi tersebut, perempuan juga tidak dapat melepaskan ovum dari ovarium setiap menstruasi.

Selain kadar androgen yang tinggi, perempuan dengan PCOS juga cenderung memiliki kadar insulin yang tinggi, terutama ia dengan berat badan lebih atau memiliki riwayat diabetes mellitus pada keluarga. Insulin merupakan hormon yang bertugas untuk mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk dijadikan energi. Sementara resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat merespon insulin secara normal, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah. Kelebihan insulin mengakibatkan produksi hormon androgen meningkat, hal ini dapat mengganggu proses ovulasi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan dengan PCOS memiliki sebuah tipe dari peradangan derajat ringan yang menyebabkan ovarium untuk memproduksi androgen, serta menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah.

 

Gejala dan Komplikasi Sindrom Polikistik Ovarium

Gejala PCOS, antara lain:

  • Siklus menstruasi tidak teratur. Perempuan yang mengidap PCOS bisa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti dalam setahun, ia hanya mengalami menstruasi sebanyak kurang dari 8 kali atau siklus menstruasinya datang setiap 21 hari atau lebih sering. Bahkan, dalam beberapa kasus, pengidap tidak lagi bisa mengalami menstruasi sama sekali.

  • Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, dagu, bawah hidung (kumis), yang disebut dengan hirsutisme. Hirsutisme ditemukan pada 70 persen perempuan dengan PCOS.

  • Jerawat pada wajah, dada, dan punggung bagian atas.

  • Kenaikan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.

  • Penipisan rambut atau kebotakan dengan pola kebotakan laki-laki

  • Kulit menjadi gelap, terutama pada daerah lipatan leher, selangkangan, dan lipatan payudara.

  • Tonjolan daging bersifat jinak yang disebut skin tag, biasanya di daerah ketiak atau leher.

Komplikasi dari PCOS adalah sebagai berikut:

  • Kemandulan;

  • Diabetes gestasional;

  • Hipertensi gestasional;

  • Steatohepatitis non-alkoholik;

  • Sindrom metabolik;

  • Diabetes mellitus tipe 2;

  • Sleep apnea;

  • Depresi dan gangguan cemas;

  • Perdarahan rahim abnormal; dan

  • Kanker endometrium.

Walaupun PCOS tidak dapat sembuh total, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejala penyakit ini. Dengan pengobatan yang tepat, penderita PCOS dapat hidup dengan normal.

Cari Artikel Lainnya