Home » Kongkow » Kesehatan » Mengapa Asam Lambung Naik Saat Puasa?

Mengapa Asam Lambung Naik Saat Puasa?

- Selasa, 22 Maret 2022 | 12:00 WIB
Mengapa Asam Lambung Naik Saat Puasa?

Mungkin ada beberapa hari puasa Anda yang batal karena asam lambung naik. Padahal, biasanya kondisi asam lambung biasa-biasa saja. Lalu, apa ya penyebabnya?

Perlu diketahui, baik Anda memiliki riwayat asam lambung ataupun yang tidak, Anda tetap bisa mengalami asam lambung yang naik sampai ke kerongkongan. Dalam dunia medis, ini dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala yang timbul bisa berupa nyeri, ulu hati perih, dan sensasi seperti terbakar di dada.

Dikatakan oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD, asam lambung yang sering naik saat puasa diakibatkan oleh kondisi lambung yang kosong terlalu lama. Puasa membuat perut Anda kosong selama kurang lebih 13 jam. Akibatnya, asam lambung pun bergejolak, dari lambung yang kosong menuju area lain, sehingga menimbulkan gejala yang tak nyaman.

Tak hanya saat puasa, orang juga bisa merasakan gejala asam lambung naik setelah bangun tidur dalam kondisi perut kosong. 

Jika Anda kerap merasakan asam lambung naik saat puasa, coba untuk memodifikasi cara makan, minum, tidur, dan menjaga berat badan tetap ideal. 

Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi asam lambung saat puasa: 

1. Makan dalam porsi kecil, sering, dan kunyah perlahan

Saat berbuka puasa, penderita maag atau gangguan lambung usahakan tidak langsung tancap gas untuk makan besar. 

Siapkan perut untuk pemanasan dengan makan takjil sehat, sup, atau kurma. Setelah itu, baru siapkan perut untuk makan utama. Namun, hindari makan berlebihan. 

Ambil setengah porsi makan utama agar perut tidak penuh. Kondisi perut yang terlalu penuh juga bisa mendorong asam lambung naik kembali dari perut ke kerongkongan. 

Makan dalam porsi kecil tapi sering dan dikunyah perlahan-lahan lebih disarankan bagi pemilik gangguan lambung. 

2. Hindari asupan pedas, asam, berlemak, dan kafein

Beberapa makanan dapat memicu asam lambung baik. Di antaranya mint, makanan berlemak tak sehat, makanan pedas, dan makanan terlalu asam. Coba hindari makanan tersebut. 

Minimalkan juga minuman berkafein seperti kopi, teh, cokelat. Dengan pantang mengonsumsi beberapa makanan dan minuman tersebut, asam lambung dapat dikontrol. 

3. Atur waktu makan

Kelar santap sahur langsung tidur atau tidur terlalu dekat dengan waktu makan juga bisa memicu asam lambung. Coba atur waktu makan agar tidak berdekatan dengan jadwal tidur. 

Setelah sahur, Anda tidak disarankan langsung tidur karena dalam posisi tubuh duduk atau berdiri, gravitasi dapat membantu asam lambung tetap berada di perut. 

Demikian juga saat makan makan setelah berbuka puasa. Atur waktu makan dua jam atau tiga jam sebelum tidur. 

4. Tidur dengan posisi tubuh bagian atas lebih tinggi

Tubuh bagian atas termasuk kepala Anda perlu disangga agar posisinya lebih tinggi ketimbang kaki. Gunakan bantal atau penyangga setinggi enam atau delapan inchi untuk menopang tubuh bagian atas. Ketinggian tersebut sudah ideal. Usahakan bantal tidak hanya menyangga kepala. Tapi bisa menopang keseluruhan tubuh bagian atas. 

5. Jaga berat badan tetap ideal

Menjaga berat badan tetap ideal penting untuk mencegah penyakit lambung kambuh. Saat berat badan Anda naik, struktur otot yang menyokong esofagus bisa menyebar atau mengembang. Sehingga, kinerja otot klep esofagus yang mengatur asam lambung tetap terjaga di perut bisa terganggu. 

Kondisi ini menyebabkan asam lambung bisa baik ke kerongkongan.

Cari Artikel Lainnya