Home » Kongkow » Kesehatan » Gejala dan Penyebab Penyakit Minamata

Gejala dan Penyebab Penyakit Minamata

- Sabtu, 11 Juni 2022 | 10:00 WIB
Gejala dan Penyebab Penyakit Minamata

Penyakit minamata mungkin sangat asing di telinga masyarakat, terlebih orang Indonesia. Begitu juga dengan penyebab penyakit minamata. Untuk kasus di Indonesia sendiri memang terbilang cukup jarang. 

Awal mula penyakit minamata ini muncul berasal dari Kota Minamata di Jepang. Penyebab penyakit minasama di Jepang diakibatkan warganya terkontaminasi atau keracunan makanan yang mengandung merkuri.

Kebiasaan konsumsi ikan laut masyarakat Jepang dapat dikatakan sangat tinggi. Dan merkuri sangat mudah menyebar termasuk ke biota laut. Ikan atau biota laut yang terkontaminasi merkuri yang tercemar dapat menyebabkan penyakit minamata.

Keracunan merkuri menjadi penyebab penyakit minamata. Bukan hanya di laut, merkuri sebenarnya bisa ditemukan di alam bebas secara alami. Namun, keracunan merkuri baru akan terjadi apabila kamu mengonsumsi merkuri yang sudah terkontaminasi dengan bakteri.

Untuk mengenal lebih jauh seputar penyakit minamasa, berikut Liputan6.com, Sabtu (18/1/2020) telah merangkum dari berbagai sumber mengenai penyakit minamasa berserta penyebab, gejala, serta cara mencegah penyakit minamata muncul.

Penyebab Penyakit Minamata

Penyakit minamata atau sindrom minamata merupakan sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa atau merkuri. Penyebab penyakit minamata dikarenakan sistem saraf pusat terganggu akibat mengonsumsi ikan atau kerang yang terkontaminasi logam berat arsen dan merkuri dalam jumlah banyak.

Merkuri alias air raksa merupakan logam berat yang jika masuk ke tubuh akan sulit untuk dikeluarkan. Bila tercemar dalam waktu yang panjang otomatis kadar merkuri ini kian bertambah hingga akhirnya menimbulkan penyakit seperti yang dialami warga Teluk Minamata, Jepang.

Keracunan merkuri menjadi penyebab penyakit minamata. Bukan hanya di laut, merkuri sebenarnya bisa ditemukan di alam bebas secara alami. Namun, keracunan merkuri baru akan terjadi apabila kamu mengonsumsi merkuri yang sudah terkontaminasi dengan bakteri.

Sehingga strukturnya berubah menjadi metil merkuri. Paparan metil merkuri dalam jumlah besar inilah yang menyebabkan keracunan. Keracunan merkuri yang merupakan penyebab penyakit minamata ini kerap menyerang otak dan sistem saraf seseorang.

Gejala Penyakit Minamata

Karena keracunan merkuri kerap menyerang otak dan sistem saraf seseorang, maka ada beberapa gejala penyakit minamata yang umum dirasakan. Kejang otot, mati rasa pada tangan dan kaki, otot melemah, penglihatan menyempit, serta gangguan pendengaran, dan bicara merupakan gejala penyakit minamata yang perlu diwaspadai.

Pada kasus yang sudah parah, keracunan merkuri di Kota Minamata Jepang ini menyebabkan kelumpuhan, gangguan jiwa, koma, bahkan kematian. Sedangkan keracunan merkuri pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan kecacatan janin, keguguran, atau bahkan bayi lahir meninggal.

Cara Mencegah Penyakit Minamata

Hingga saat ini masih belum ada penawar khusus untuk mengobati keracunan metil merkuri atau penyakit minamasa ini. Biasanya, penanganan yang diberikan berfokus pada meringankan gejala serta membuang racun merkuri dari tubuh.

Penderita biasanya diminta untuk melakukan detoksifikasi dan diberikan arang aktif yang mampu mencegah penyerapan racun dalam tubuh. Karena belum ada cara mengobatai penyakit minamasa ini, namun kamu masih bisa mencegah penyakit ini.

Berdasarkan anjuran dari WHO menjelaskan bahwa untuk mencegah penyakit minamasa dengan menghindari konsumsi ikan besar yang mengandung merkuri tinggi di dalamnya seperti hiu, kerapu, todak, dan makarel.

Kamu bisa memilih ikan yang lebih kecil seperti ikan baronang, barakuda, salmon, tuna, dan bandeng. Selain itu, penting juga untuk memerhatikan sumber makanan laut yang dibeli atau dikonsumsi. Pastikan untuk tidak membeli dan memakan ikan dan olahan biota laut yang berasal dari perairan yang terkontaminasi limbah atau sedang dalam penyelidikan pemerintah.

Cari Artikel Lainnya