Home » Kongkow » Inspiratif » Inspiratif, Pemuda Minang Asal Palupuah Bangun Taman Baca Pakai Uang Pribadi

Inspiratif, Pemuda Minang Asal Palupuah Bangun Taman Baca Pakai Uang Pribadi

- Kamis, 24 September 2020 | 06:00 WIB
Inspiratif, Pemuda Minang Asal Palupuah Bangun Taman Baca Pakai Uang Pribadi

"Saya bukan orang kaya tapi niat saya untuk mencerdaskan anak-anak dikampungku. Saya buka taman baca ini pakai uang jajan dan celengan sendiri."

Kata itulah yang pertama kali terlontar dari mulut Ayub Pono, pria berdarah Minang, asal Kabupaten Agam yang juga Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ini, saat BentengSumbar.com mencoba berbincang tentang taman baca yang dia bangun.

Sudah 7 bulan lebih pria kelahiran Palupuah Kabupaten Agam ini membangun taman baca di desa tempat tinggalnya di Jorong Palimbatan Nagari Pasilaweh Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam. Dengan segala keterbatan yang ia miliki, tidak sama sekali menyurutkan niat mulianya untuk mencerdaskan anak-anak di kampung halamannya.

Pria yang akrab disapa Pono ini bercerita, awal mula merintis rumah baca dan rumah literasi hanya menggunakan uang pribadi dan celengannya yang didasari oleh banyaknya jumlah anak-anak dan remaja menghabiskan aktivitas dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti keluyuran main game online dan kurangnya minat baca masyarakat dikampung halamannya.

"Ambo mendirikan Rumah Baca Labuah Belok (RBLB), pakai pitih lanjo dan celengan Ambo, karno Katiko libur kuliah Ambo caliak, aktivitas masyarakat terutamo kalangan anak-anak dan remaja banyak menghabiskan waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti main game online, mondar-mandir, dan tidak ada minat membaca," Ujar Ayub.

Dengan bermodalkan uang jajan dan celengan yang ia kumpulkan Pono memutuskan untuk mendirikan rumah baca untuk membeli buku-buku dan sarana prasarana rumah baca. Rumah baca itu dia desain di rumah Orang Tuanya sendiri untuk membangun rumah baca dan rumah literasi.

Ayub Pono mengutarakan "Ambo mulai membeli buku, mambuek rak, desain logo, hiasan dinding dan mengumpulkan beberapa koleksi dan beberapa buku ada donasi dari kawan-kawan di Padang. Dan itu sadonyo Ambo baok pulang untuak modal awal mendirikan rumah Baco."

Hingga saat ini RBLB sudah memiliki 1000 koleksi buku untuk dibaca masyarakat secara gratis.

"Alhamdulillah hingga hariko rumah Baco Ambo alah labiah kurang 1000 buah koleksi buku dan itu sadonyo gratis dibaco untuak seluruh masyarakat," lanjut Pono

Taman Baca Labuah Belok yang digagasnya pun berhasil menarik minat kalangan masyarakat. Bahkan hingga kini pengunjung RBLB dari berbagai daerah di Kabupaten Agam pun mulai tertarik untuk berkunjung. 

Tiap harinya berbagai macam kegiatan mulai dari baca tulis, mengaji, dan kursus Bahasa Inggris diterapkannya untuk seluruh anak-anak didiknya.

"Semoga dengan keberadaan RBLB ini bisa menjadi wadah edukasi untuk masyarakat di Kabupaten Agam terkhusus masyarakat Palupuah, sehingga lahirlah para intelektual Palupuah dengan semangat membaca, semoga saya bisa membuka cabang juga didaerah-daerah lain. Karena anak-anak adalah masa depan bangsa kita," harap pria yang akrab disapa Pono itu.

Ia pun berharap semakin banyak masyarakat selain dirinya di luar sana yang juga turut mencerdaskan anak-anak sebagai tongkat estafet penerus perjuangan bangsa dimasa yang akan datang.

Cari Artikel Lainnya