Teknologi Terinspirasi dari Mata Majemuk Serangga

Oleh : UAO - 29 November 2021 11:00 WIB

Mata majemuk merupakan mata yang memiliki ribuan reseptor warna individual. Gambar yang didapat merupakan kombinasi masukan dari ribuan omatidia yang terletak di permukaan konveks, yang tertuju ke arah yang berbeda beda.

Oleh sebab itu, serangga sangat cepat lari bila kita ingin menangkapnya. Dibandingkan dengan mata biasa, mata majemuk dapat menangkap gambar dalam sudut yang sangat lebar, dan dapat mendeteksi gerakan cepat, dan dalam beberapa kasus dapat melihat polarisasi cahaya.

Serangga memiliki mata majemuk yang awalnya diduga tidak dapat melihat objek dalam resolusi tinggi. Namun, penelitian terbaru menjelaskan bahwa serangga punya kemampuan penglihatan yang lebih baik ketimbang perkiraan sebelumnya.

Dengan menggabungkan gerakan kepala mata normal serangga, sel fotoreseptor mikroskopis yang diinduksi cahaya, seperti lalat, dapat melihat dunia dengan detail dan jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Studi baru tersebut mengubah pemahaman masyarakat tentang serangga dan penglihatan manusia, serta dapat digunakan untuk memperbaiki sensor robot.

Kemampuan mata majemuk pada serangga seperti pernyataan di atas, menginspirasi manusia untuk menciptakan teknologi yang diantaranya

a. Mata Serangga untuk Desain Baru Panel Surya

Panel surya silikon sudah menyediakan listrik untuk banyak rumah dan bangunan, namun bukan berarti periset telah berhenti mencari alternatif yang lebih baik dan murah. Tim ilmuan Stanford yang bekerja untuk mineral fotovoltaik yang lebih murah disebut perovskite, merupakan pilihan tepat bagi orang-orang yang ingin beralih ke tenaga surya. Perovskite sama efesiennya dengan sel surya silikon ketika harus mengubah sinar matahari menjadi energi, tapi mereka rapuh dan bisa memburuk dengan mudah saat terkena unsur-unsur tertentu.

Oleh sebab itu, para periset harus menemukan cara untuk membuat mereka lebih tahan lama, dan kini mereka telah menemukan inspirasi di mata majemuk serangga. Solusi mereka melibatkan perkapit mikrokapsulasi perovskite dalam bentuk segi enam - dengan perancah resin epoksi yang berukuran 0,02 inci.

Mereka kemudian menempatkan ratusan solusi tadi secara bersamaan seperti sarang lebah untuk meniru mata majemuk seekor lalat. Hasilnya, panel yang terinspirasi dari mata serangga itu bertahan dari kondisi yang sulit, sambil tetap menghasilkan listrik dengan tingkat efisiensi yang relatif tinggi.

b. Mata Serangga Jadi Inspirasi Pengembangan Teknologi Kamera

Peneliti University of Illinois mengembangkan kamera yang terinspirasi dari mata serangga. Seperti mata lalat yang berbentuk cembung, kamera ini bisa melihat hingga cakupan luas dengan bidang pandang yang lebar.

Dilaporkan Abc, terinspirasi dari mata serangga, insinyur membangun kamera menggunakan elektronik yang dapat direnggangkan. Kamera ini bisa memindai lingkungan di sekitar seperti mata majemuk lalat dengan bindang pandang lebar dan tanpa distorsi (efek/gangguan).

Perangkat digital ini memiliki komponen kecil, lensa lentur seperti yang ditemukan pada semut, kumbang dan mata lobster. Kamera juga memiliki sensitivitas tingkat tinggi, sehingga objek yang bergerak di sekelilingnya dapat terpantau.

Nahh otakers, itulah

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :