Sejarah Kelam Gunung Raung Meletus

Oleh : UAO - 03 February 2021 09:00 WIB

Gunung Raung merupakan gunung berapi yang masih aktif dan terus aktif sampai sekarang. Gunung Raung meletus dari jaman sebelum kemerdekaan dimana Indonesia masih dijajah oleh Belanda.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu memiliki sejarah letusan yang kelam sejak pertama kali meletus. Menurut Wikipedia, tercatat gunung raung telah meletus sebanyak 61 kali meletus

Gunung yang bertipe strombolian ini pada akhir-akhir ini (2015) menunjukkan aktivitasnya yang meningkat.

Namun menurut satelit luar angkasa NASA, memprediksi bahwa gunung Raung tidak akan terjadi ledakan besar seperti tahun-tahun sebelumnya, satelit tersebut mendeteksi adanya dua magma yang terdapat didalam gunung Raung.

Menurut data yang diambil dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Sumberarum, Songgon, Banyuwangi, gunung Raung meletus pertama kali pada tahun 1586. Letusan pertama ini merupakan letusan yang dahsyat karena mengakibatkan semua wilayah disekitarnya rusak dan memakan banyak korban jiwa.

Selama periode 1953 hingga 1903 tercatat terdapat 20 letusan gunung Raung. Namun tak samua letusan tersebut mengakibatkan dampak yang terlalu buruk. Ini dikarenakan tipe gunung raung yang berjenis strombolin yaitu hanya mengakibatkan letusan letusan kecil yang terus menerus mengeluarkan larva yang berpijar.

Pada tahun 1597 tepatnya 11 tahun setelah meledaknya letusan pertama, gunung yang memiliki nama lain gunung Rawon ini kembali dengan dahsyat yang tak kalah dengan letusan yang pertama. Pada letusan ini terjadi erupsi eksplosif yang menelan korban jiwa.

Letusan dahsyat kembali terjadi pada tahun 1638. Kali ini gunung raung mengakibatkan bencana banjir besar dan lahar yang menerjang di daerah antara kali setail, kecamatan sempu dan kali klatak, kecamatan kalipuro, banyuwangi.

Namun letusan yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1730. Pada letusan ini erupsi eksplosif disertai dengan hujan abu serta lahar. Bahkan wilayah terdampak erupsi meluas dibanding letusan dahsyat pertama, kedua dan ketiga. Korban jiwa pun kembali berjatuhan pada letusan ini.

Setelah letusan pada tahun 1730 terjadi, gunung raung meletus lagi namun tidak sampai menimbulkan korban. Hanya terjadi hujan abu lebat dan suara bergerumuh yang menyelimuti 3 kabupaten disekitarnya, yaitu besuki, situbondo dan probolinggo.

Sempat 44 tahun tenang, akhirnya gunung raung menunjukkan aktivitasnya pada tahun 1859. 5 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 6 juli 1864 gunung raung mengeluarkan abu vulkaniknya disertai suara gemuruh yang mengakibatkan sinar matahari tertutup hingga siang hari menjadi gelap.

Selanjutnya tahun 1881, 1885, 1890, 1896, terjadi aktivitas vulkanik yang mengakibatkan suara gemuruh, Paroksisma, hujan abu tipis di kawasan Banyuwangi. Dan gempa bumi di kawasan Besuki, Situbondo. Hingga akhirnya pada 16 Februari 1902 muncul kerucut pusat.

Pada periode 1913-1924 terdapat 7 letusan yang terjadi secara berturut turut di tahun selanjutnya. Ledakan pertama terjadi 1913 antara bulan Mei hingga Desember Gunung Raung kembeli bergemuruh, bahkan terjadi dentuman keras. Hal yang sama terjadi tiga tahun berturut-turut. Yakni tahun 1915, 1916 dan 1917. Aliran lava di dalam kaldera terjadi tahun 1921 dan 1924.

Pada tahun 1927 aktivitas vulkanik gunung raung kembali meningkat. Gunung Raung meletus dan letusan asap cendewan dan hujan abu sejauh 30 kilometer keluar dari puncaknya. Ditahun yang sama, tepatnya 2 Agustus-Oktober terdengar dentuman bom dan terlontar sejauh 500 meter yang diketahui Gunung Raung meletus kembali. setahun berikutnya, 1928 Gunung Raung meletus lagi yang menyebabkan celah merah di dasar kaldera dan mengeluarkan lava.

Pada periode 1928 hingga 1999 tercata terdapat 31 catatan Gunung Raung meletus yang terjadi antara tahun 1928-1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995(?), 1997, dan 1999.

Setelah sekian lama tidak menunjukkan aktivitasnya, akhirnya aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali meningkat pada 17 Oktober 2012. Statusnya yang normal naik menjadi waspada. satu hari kemudian. Satellite nasa mendeteksi adanya satu lubang magma. Tak berapa lama kemudian, tepatnya 22 Oktober 2012 statusnya kembali naik menjadi siaga.

Dan baru baru ini pada 2015, gunung Raung mengeluarkan abu vulkaniknya hingga mencapai pulau Bali dan mengeluarkan larva yang memijar. Hal ini mengakibatkan 5 bandara yang berada di sekitar gunung raung tutup.

 

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :