Daur Air (Siklus Hidrologi)

Oleh : Bintang Maulidya - 09 November 2021 12:00 WIB

Dalam hal ini air merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dengan adanya pergantian musim, menyebabkan air bisa datang dan bisa pergi. Hal itulah yang disebut dengan daur air. Nah kalau begitu mari kita membahas terjadinya daur air, namun sebelum melangkah lebih jauh kita simak terlebih dahulu pengertian dari daur air.

Pengertian Daur Air

Daur air dikenal juga dengan istilah siklus hidrologi yang artinya adalah sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Dalam siklus ini, ada banyak tahapan yang harus dilalui seperti kondensasi, presipitasi lalu evaporasi dan transpirasi.

Seperti yang diketahui bahwa bumi adalah planet yang permukaannya terdiri dari perairan dan daratan. Dari kejauhan, akan terlihat bahwa perairan jauh lebih luas dibandingkan dengan daratan. Sumber air di muka bumi sendiri sangatlah bermacam-macam, mulai dari sungai, danau, samudra, mata air dan lain sebagainya. Jadi tidak mengherankan jika banyak orang yang penasaran dengan siklus hidrologi.

FUNGSI AIR

Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Tumbuhan membutuhkan air untuk berfotosintesis. Hasil fotosintesis digunakan organisme lain untuk hidup. Manusia dan hewan membutuhkan air untuk minum. Air menjadi komponen penting dalam mentransfer zat-zat seperti N, S, P dalam siklus biogeokimia. Fungsi-fungsi air antara lain sebagai berikut:

  1. Sebagai pelarut

  2. Pengatur suhu tubuh

  3. Pengatur tekanan osmotik sel

  4. Sarana transportasi zat di dalam tubuh (darah)

  5. Bahan baku fotosintesis

  6. Bagi manusia ; air minum, mandi, mencuci, irigasi, pembangkit listrik, dan pariwisata.

Baca juga: Dinamika Hidrosfer di Permukaan Bumi

SUMBER AIR

Sumber Air Di Bumi

  1. Laut

  2. Danau

  3. Sungai

  4. Gunung Es

Gambar Skema Daur Air

Perhatikan skema proses daur air di bawah ini.

  • Proses Evaporasi ( penguapan ) /transpirasi – kondisi dimana air yang ada di laut, darat , di sungai, tanaman dsb , kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitationO dalam bentuk hujan, salju, es.

  • Dalam meteorology, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hydrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut.

  • Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud lebih padat, seperti gas (uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi pendingin. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.

  • Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus . Air berevaporasi , kemudian jatuh dan berpresipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Tahapan Daur Air (Hidrologi)

Tahapan siklus hidrologi adalah serangkaian proses yang tergabung dan saling berkaitan. Tahapan ini memiliki bentuk memutar sehingga disebut dengan istilah siklus. Siklus air dibedakan menjadi 9 tahapan, berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau, samudra dan lainnya menguap akibat adanya pemanasan sinar matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga bisa naik ke atas atmosfer. Semakin besar energi panas matahari yang sampai ke permukaan bumi, maka laju eveporasi juga akan semakin besar.

  2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi. Hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup. Transpirasi juga mengubah air menjadi uap air dan di bawa ke atmosfer Selain berasal dari sumber air langsung, penguapan dalam daur air di permukaan bumi juga dapat terjadi pada jaringan tumbuhan.

    Penguapan semacam ini disebut juga dengan istilah transpirasi. Salah satu contohnya adalah akar tanaman menyerap air dan mendorongnya ke daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Air hasil fotosintesis ini kemudian dikeluarkan oleh tanaman melalui stomata sebagai uap air.

  1. Evapotranspirasi adalah gabungan dari tahapan evaporasi serta transpirasi. Proses ini seringkali dikatakan sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.

  2. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini terjadi di kutub es atau puncak gunung. Sublimasi adalah proses di mana es berubah menjadi uap air tanpa lebih dulu berada dalam fase cair. Sumber utama air dari proses sublimasi adalah lapisan es dari kutub utara, kutub selatan, dan es di pegunungan. Dalam daur air, sublimasi merupakan proses yang lebih lambat dari penguapan.

  3. Kondensasi adalah proses berubahnya air menjadi partikel es akibat suhu udara yang rendah hingga akhirnya membentuk awan yang tebal. Ketika air menguap menjadi uap air, ia akan naik ke lapisan atas atmosfer. Di ketinggian tertentu, uap air berubah menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil karena karena pengaruh suhu udara yang rendah. Partikel-partikel es tadi akan saling mendekati satu sama lain, bersatu kemudian membentuk awan dan kabut di langit.

  1. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angin.

  2. Presipitasi adalah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi hujan. Awan (uap air yang terkondensasi) kemudian turun ke permukaan bumi sebagai hujan karena pengaruh angin panas atau perubahan suhu. Jika suhu sangat rendah (di bawah 0 derajat), tetesan air jatuh sebagai salju atau hujan es. Melalui salah satu proses dalam daur air ini, air kemudian masuk kembali ke lapisan litosfer.

  3. Run Off (Limpasan) adalah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya. Air berpindah dan bergerak menuju tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran air seperti sungai dan got hingga kemudian masuk ke danau, laut, dan samudra. Pada tahap daur air ini air masuk kembali ke lapisan hidrosfer.

  4. Infiltrasi adalah proses terakhir dari siklus ini yakni setelah hujan, tidak semua air ikut melalui tahap limpasan. Beberapa di antara mereka bergerak jauh ke dalam tanah. Air ini disebut air infiltrasi. Air merembes ke bawah dan menjadi air tanah. penyerapan air ke dalam tanah.

Macam Macam dan Tahapan Proses Siklus Air

  1. Siklus pendek/Siklus Kecil

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

  • Terjadi kondensasi dan pembentukan awan

  • Turun hujan di permukaan laut

  1. Siklus Air Sedang

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

  • Terjadi evaporasi

  • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat

  • Pembentukan awan

  • Turun hujan di permukaan daratan

  • Air mengalir di sungai menuju laut kembali

  1. Siklus Panjang/Siklus Besar

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

  • Uap air mengalami sublimasi

  • Pembentukan awan yang mengandung Kristal es

  • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat

  • Pembentukan awan

  • Turun salju

  • Pembentukan gletsar

  • Gletser mencari membentuk aliran sungai

  • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Aktivitas Manusia dan Perubahan Daur Air

Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk mengembangkan teknologi yang ada ataupun menciptakan teknologi yang baru. Akan tetapi perkembangan teknologi tersebut seringkali tidak diimbangi dengan tindakan perlindungan lingkungan. Tanpa mereka sadari, kegiatan perusakan lingkungan yang dilakukan dapat mengganggu siklus keseimbangan alam, termasuk siklus air. Berikut ini merupakan kegiatan manusia yang merusak lingkungan dan dapat mempengaruhi siklus air.

  1. Penebangan hutan

Untuk mencari bahan baku dan juga lahan pekerjaan, manusia seringkali melakukan penebangan hutan secara besar-besaran. Pengurangan jumlah pohon yang sangat signifikan dapat mengurangi laju penyerapan karbon dioksida (CO2) yang dilakukan oleh pohon secara drastis. Pengurangan laju penyerapan ini menyebabkan penumpukan CO2 di atmosfer.

CO2 yang menumpuk di atmosfer akan menjebak panas matahari yang dipantulkan bumi sehingga temperatur bumi dan atmosfer akan meningkat (peningkatan temperatur bumi ini yang seringkali disebut pemanasan global atau global warming). Pemanasan global dapat mempengaruhi siklus air, khususnya pada proses evaporasi  dan kondensasi. Peningkatan suhu atmosfer akan meningkatkan laju evaporasi dan memperlambat proses kondensasi.

  1. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan terjadi secara spontan (tidak dibakar langsung oleh manusia). Hal ini terjadi karena suhu udara sekitar yang sudah sangat tinggi. Suhu udara tersebut meningkat cukup signifikan karena dampak dari pemanasan global, dimana pemanasan global terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli akan kondisi lingkungan.

  1. Pembangunan

Pembangunan di darat juga dapat mempengaruhi siklus air lokal. Pembangunan yang dilakukan dengan penebangan pohon dan penutupan tanah oleh aspal dan semen tentu saja akan menghambat proses infiltrasi ketika terjadi presipitasi. Terhambatnya infiltrasi dapat menyebabkan kelangkaan air tanah. Karena terhambatnya infiltrasi, laju runoff meningkat sehingga lebih banyak air yang “terbuang” ke perairan.

  1. Pembuatan saluran irigasi

Pembuatan saluran irigasi biasanya dilakukan di sekitar sungai, dimana sumber air mengalir dengan sendirinya. Saluran irigasi dibuat untuk memudahkan proses pengairan sawah/lahan pertanian. Adanya saluran irigasi ini juga dapat  mempengaruhi siklus air.

Adanya saluran irigasi tersebut dapat mengurangi laju runoff dan meningkatkan laju infiltrasi air Hal ini dikarenakan air tersebut akan ‘dialihkan’ menuju kawasan pertanian yang lokasinya relatif jauh untuk diserap oleh tanaman ataupun lahan yang ada.

  • 5. Penggunaan secara boros atau berlebihan

  • 6. Membuang sampah secara sembarangan

  • 7. Penutupan permukaan tanah dengan aspal

Kegiatan Manusia Berpengaruh Terhadap Daur Air

Daur air sudah terjadi sejak terbentuknya lautan, selama berjuta-juta tahun daur air tidak mengalami perubahan. Jika manusia pandai menjaga keseimbangan alam, air akan tersedia. Kelangsungan daur air terkait dengan iklim. Cahaya matahari, udara, arah angin dan kelembapan udara, berpengaruh pada kelangsungan daur air. Di gurun pasir sangat jarang sekali terjadi hujan, yang dalam hal ini sehingga untuk jumlah air pun sedikit. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung sepanjang tahun.

Hutan dapat menyimpan air, hal itu disebabkan akar-akar pohon di hutan mampu menyimpan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Penebangan hutan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air. Salah satu akibat penebangan hutan yakni terjadi banjir. Sekarang kamu lihat di daerah perkotaan, di daerah perkotaan jarang sekali ditemukan sumber air. Air hujan yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit, air hujan langsung mengalir ke selokan menuju sungai.

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya air dan mengganggu kelangsungan daur air. Oleh karena itu, perlu diadakan usaha-usaha untuk menyeimbangkan dari air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan dan saluran irigasi.

Untuk hal ini kita harus membiasakan menghemat air, karena ketersediaan air sangat terbatas apalagi di musim kemarau. Di musim kemarau sungai dan air sumur menjadi kering. Penduduk sulit mendapatkan air bersih. Sebagian penduduk mengambil sisa-sisa air sungai untuk minum, dengan melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

Kebiasaan dalam menghemat air merupakan sikap yang bijaksana, beberapa cara untuk menghemat air antara lain sebagai berikut:

  • Menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan.

  • Mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupnya.

  • Menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian.

  • Menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.

Polusi air

Semua kegiatan manusia tidak pernah lepas dari air, bagi Manusia air sangatlah penting. Sayang, Manusia kadang kurang memahami berharganya air. Banyak tindakan manusia yang justru membuat air menjadi tercemar. Setiap Tindakan mengotori air yang bersih akan memengaruhi daur air.

Contoh Polusi Air

  1. Membuang Sampah dan limbah rumah tangga ke sungai akan mengganggu daur air.

  2. pabrik-pabrik yang membuang limbah pabrik ke aliran sungai.

Tindakan-tindakan Ini menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tercemar sehingga mengganggu kehidupan ikan dan tumbuhan air di sungai itu. Masyarakat Yang tinggal disekitar aliran sungai pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Demikianlah pembahasan mengenai “Daur Air” Pengertian Dalam Ilmu Biologi & ( Proses Terjadinya ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :