Home » Kongkow » Ekonomi » Pengertian dan Macam-macam Motif Ekonomi

Pengertian dan Macam-macam Motif Ekonomi

- Jumat, 12 November 2021 | 13:46 WIB
Pengertian dan Macam-macam Motif Ekonomi

Motif ekonomi merupakan motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi. Kalian bisa mengartikan motif ini sebagai motivasi, alasan, dorongan, dll. Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah mencapai kemakmuran.

Motif ekonomi dapat bersifat ekstrinsik atau intrinsik. Arti dari ekstrinsik dalam hal ini adalah motivasi pendorong yang berasal dari luar diri sesorang, contohnya sorang siswa bercita-cita menjadi dokter karena disuruh oleh orang tuanya.. Sedangkan intrinsik adalah yang berasal dari dalam diri individu tersebut, contohnya manusia akan membeli makanan dan minuman saat dia merasa lapar.

Baca juga: 

Pengertian dan Jenis-jenis Kebutuhan

Alat Pemuas Kebutuhan: Pengertian dan Jenis-jenisnnya

Pengertian Motif Ekonomi Menurut Para Ahli

Berikut tiga definisi motif ekonomi menurut para ahli, diantaranya: 

1. Laurensius Steven berpendapat bahwa motif ekonomi adalah suatu keinginan yang menjadi pendorong bagi manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi.

2. Ali Hamdan menyatakan bahwa motif ekonomi bisa menjadi penyebab dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi demi memenuhi keinginan atau kebutuhan hidupnya. 

3. M. Manullang berpendapat bahwa motif ekonomi adalah suatu aktivitas masyarakat dalam berupaya untuk mencapai segala kemakmuran, dimana manusia bisa memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa jasa maupun barang.

Macam-Macam Motif Ekonomi

Motif ekonomi bisa mudah ditemui dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa macam motif yang dijumpai di tengah masyarakat tersebut, antara lain: 

1. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

Motif untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan dorongan dan atau tindakan manusia berdasarkan keinginan untuk mempertahankan hidup dan atau memiliki kebutuhan hidup, baik berupa barang maupun jasa. Biasanya kebutuhan hidup manusia yang sifatnya tidak terbatas, namun alat untuk memenuhinya terbatas. Apabila tidak bertindak, kebutuhannya tidak terpenuhi sehingga dapat beresiko gagal bertahan hidup.

Contohnya adalah dia ingin bekerja keras supaya bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan. Apabila tidak makan, dia akan kelaparan dan sakit. 

2. Motif untuk Mendapatkan Laba atau Keuntungan

Tujuan utama dari motif ini adalah demi mendapatkan profit yang banyak. Profit atau keuntungannya bisa dalam bentuk apapun, seperti uang atau hal lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sering kali melakukan kegiatan tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, saat ini kebanyakan keuntungan yang dikejar adalah keuntungan demi mencapai nilai materi tertentu.

Contohnya adalah dia menjual berbagai pakaian dan aksesoris wanita dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau kepada pelanggan. Dari sebab itu, banyak orang yang membeli sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan yang banyak dari penjualan tersebut. 

3. Motif untuk Mendapatkan Kekuasaan Ekonomi

Motif ini merupakan suatu keinginan manusia yang sudah makmur, tetapi dia ingin melakukan tindakan ekonomi untuk mendapatkan kekuasaan di berbagai suatu kegiatan usaha. Sebagai contoh, dia ingin mendaftar sebagai calon Marketing Manager dalam usaha pakaian, dia ingin memodali keterampilan kepemimpinan di bidang marketing dengan harapan mendapatkan suara yang banyak atau dukungan dari rekan kerja. 

4. Motif untuk Berbuat Sosial

Motif sosial sebagai suatu dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi karena ingin menolong orang lain maupun sesama sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi mereka. Contohnya, saat mulai merintis usaha, dia ingin mempekerjakan teman-temannya sebagai karyawan. 

5. Motif untuk Meraih Penghargaan 

Motif ini merupakan tindakan manusia yang muncul karena didorong untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain. Sehingga akan dapat memberikan kepuasaan tersendiri bagi kedua pihak. Penghargaan bisa berupa pujian atau pengakuan diri dalam bentuk piagam, medali, lisensi dan sertifikat resmi. Tidak hanya itu, penghargaan juga bisa berupa status sosial yang lebih tinggi dari masyarakat yang berada sekitarnya.

Contohnya, seorang anak tukang becak yang kurang mampu belajar dengan giat hingga lulus dan berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Setelah selesai studi, anak itu mampu merintis sebuah usaha hingga sukses dan masyarakatpun mulai menghormatinya karena saat ini dia sudah kaya.

Sumber : linovhr.com
Cari Artikel Lainnya