Home » Materi » Biologi » Peredaran Darah (Skema Peredaran Darah Besar dan Kecil)

Peredaran Darah (Skema Peredaran Darah Besar dan Kecil)

- Rabu, 26 Januari 2022 | 15:00 WIB
Peredaran Darah (Skema Peredaran Darah Besar dan Kecil)

Sistem peredaran darah memiliki fungsi utama untuk mengedarkan oksigen dari paru – paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbondioksida sebagai sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru – paru untuk dibuang.

Selain fungsi utama tersebut, peredaran darah juga memiliki fungsi lain untuk mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang.

Ketika keluar dari jantung menuju seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung, darah mengalir di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia digolongkan sebagai peredaran darah tertutup.

Baca Juga :

Pengertian Pembuluh Kapiler dan Fungsinya

Bagian-bagian Jantung Manusia dan fungsinya

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Namun kita malah sering mendengar peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Bagaimana kedua sistem peredaran darah tersebut bekerja?

Berikut ini penggolongan Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1. Peredaran Darah Ganda

Setiap kali beredar, darah melewati jantung sebanyak dua kali sehingga dinamakan peredarah darah ganda. Peredaran darah ganda dibedakan menjadi peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

a. Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung (bilik kanan) menuju paru – paru dan kembali lagi jantung (serambi kiri). Skemanya adalah sebagai berikut.

       Jantung -> paru-paru -> jantung

   (bilik kanan)                   (serambi kiri)

b. Peredaran Darah Besar

peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Skemanya sebagai berikut.

       Jantung -> seluruh tubuh -> jantung

    (bilik kiri)                           (serambi kanan)

Darah akan beredar ke seluruh tubuh setiap kali  jatung berdenyut. Akibat adanya denyutan jantung tersebut pula dinding dalam pembuluh darah mendapatkan suatu tekanan oleh darah yang mengalir. Tekanan darah di arteri jauh lebih besar daripada tekanan darah di vena.

Tekanan darah merupakan gaya yang mendorong darah dari jantung melalui arteri dan arteriola hingga menuju kapiler. Tekanan darah umumnya diukur menggunakan sfigmomanometer. Dengan menggunakan alat tersebut, akan diperoleh tekanan sistole dan diastole yang terdapat pada orang dalam keadaan normal berkisar pada nilai 120/80 mmHg.

Perhatikan Gambar Peredaran Darah Besar dan Kecil di bawah ini

Urutan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil sesuai nomor

Urutan peredaran darah besar sesuai nomor: 4 -> 12 -> 6 -> 7 -> 5 -> 1

4 (bilik kiri) -> 12 (aorta) -> 6 (arteri) -> 7 (tubuh) -> 5 (vena) -> 1 (serambi kanan)

Urutan peredaran darah kecil sesuai nomor: 3 -> 10 -> 8 -> 11 -> 2

3 (bilik kanan) -> 10 (arteri pulmonalis) -> 8 (paru-paru) -> 11 (vena pulmonalis) -> 2 (serambi kiri)  

 

2. Peredaran Darah Janin

Sewaktu masih dalam kandungan, janin (fetus) tidak mengmbil oksigen dari sari – sari makanan dari paru – paru serta ususnya. Janin memperoleh oksigen dan sari – sari makanan dari darah ibunya melalui tali pusat. Oleh karena itu, darah dari jantung janin tidak mengandung oksigen, tetapi mengandung sisa – sisa oksidasi. Tali pusat keluar dari plasenta yang menempel pada dinding rahim ibu. Di dalam tali pusat terdapat dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis yang menghubungkan peredaran darah janin dengan plasenta.

Darah ibu yang mengandung oksigen dan sari – sari makanan berhubungan dengan tali pusat janin melalui plasenta. Melalui suatu jaringan tipis di dalam plasenta yang disebut trofoblas, darah ibu dan janin mempertukarkan gas – gas dan sari – sari makanan serta bahan – bahan buangan.

Darah janin dipompa ke plasenta oleh jantung janin. Pada dinding jantung janin terdapat lubang yang dinamakan fossa ovalis. Lubang tersebut menghubungkan serambi kanan dan serambi kiri jantung janin. Fossa ovalis akan menutup beberapa saat setelah bayi lahir. Jika fossa ovalis tidak menutup, dapat menimbulkan penyakit jantung sejak lahir. Ketika bayi lahir, tali pusat dipotong dan meninggalkan suatu bekas di perut yang dinamakan pusar.

Demikian pembahasan tentang Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Terimakasih sudah mengunjungi laman Utakatikotak.com dan semoga materi ini bermanfaat.

Cari Artikel Lainnya