Home » Materi » Sejarah » Sejarah Waduk Gajah Mungkur Sebagai Situs Budaya

Sejarah Waduk Gajah Mungkur Sebagai Situs Budaya

- Rabu, 01 Desember 2021 | 08:00 WIB
Sejarah Waduk Gajah Mungkur Sebagai Situs Budaya

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan sejak tahun 1964 dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir di Sungai Bengawan Solo. Kemudian rencana induk pembangunanya dirumuskan pada tahun 1972-1974 dengan bantuan Overseas Technical Cooperation of Jepang. Lalu mulai dibangun pada akhir tahun 1976-1981 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola oleh 2.500 pekerja bersama dengan 35 konsultan Nippon Koei Co Ltd JepangUntuk membangun waduk ini harus menenggelamkan 51 desa di 6 kecamatan. Sehingga pemerintah memindahkan 67.515 Jiwa penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa di Tahun 1976 ke Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. 

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri atau sering dikenal juga dengan sebutan Bendungan Serbaguna Wonogiri ini merupakan sebuah ikon yang sangat terkenal di Kabupaten Wonogiri. Bendungan ini merupakan waduk terbesar se-Indonesia yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan Solo. Letaknya 3 km di selatan Kabupaten Wonogiri. Perairan bendungan ini berasal dari sungai terpanjang di Pulau Jawa, yakni sungai Bengawan Solo. Luasnya sekitar 8800 ha, bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sreagen.

Waduk Gajah Mungkur dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 berlokasi 7 Km arah selatan Kota Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduang. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan dari Nippon Koei Co, Ltd Jepang.

Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah Mungkur antara lain :

  • Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan;

  • Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.

  • Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12,4 MW;

  • Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi;

  • Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba Jala Apung ikan nila.

FASILITAS

Di taman rekreasi ini telah tersedia beberapa sarana wisata antara lain :

  • Taman Satwa

  • Kolam Renang

  • Mainan anak-anak

  • Jet sky

  • Perahu  

  • Sepeda air

  • Sarana olah raga gantole

  • Rumah makan terapung (karamba)

  • Tempat ibadah, Toilet, Tempat Parkir

  • Kereta Kelinci

  • Tiket Naik Gajah

Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur dibuat setelah pembangunan Waduk Gajah Mungkur selesai. Obyek wisata ini merupakan taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur satu-satunya bagi rakyat Wonogiri maupun rakyat diluar Kabupaten Wonogiri.
Setiap Hari Raya Idul Fitri, diadakan event pariwisata Gebyar Gajah Mungkur selama dua minggu di Obyek Wisata/Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur. Pada event ini ada pentas kesenian selama dua minggu berupa pentas orkes melayu, campur sari dll dengan tujuan untuk menghibur masyarakat yang berkunjung ke Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur.

Event pariwisata ini dikunjungi tidak kurang oleh 100.000 pengunjung. Gebyar Gajah Mungkur ditutup dengan atraksi budaya Sedekah Bumi yaitu berupa upacara ritual yang dilaksanakan oleh Bupati Wonogiri dengan menyebar ketupat kepada pengunjung, setelah penyebaran ketupat dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian tradisional di Obyek Wisata Sendang Asri.

Event pariwisata Gelar wisata budaya juga dilaksanakan di Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, pada bulan Sura setiap tahun, menampilkan atraksi budaya adat Kabupaten Wonogiri antara lain :

  • Kegiatan ruwatan masal, setiap tahun diminati oleh kurang lebih 200 orang baik oleh masyarakat maupun di luar Wonogiri.

  • Jamasan Pusaka Milik Mangkunegara I

  • Tari Tradisional khas Wonogiri

Cari Artikel Lainnya