Home » Materi » Biologi » Struktur Bakteri dan Fungsinya

Struktur Bakteri dan Fungsinya

- Minggu, 12 September 2021 | 07:00 WIB
Struktur Bakteri dan Fungsinya

Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang tergolong kingdom Monera. Istilah bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria yang artinya hewan kecil.

Klasifikasi Bakteri

Bakteri dapat diklasifikasikan menjadi:

A. Berdasarkan bentuk tubuhnya

1) Kokus (bulat)

Contohnya: 

a. Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes.
b. Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.
c. Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae.

2) Basil (batang)

Contohnya:

a) Basilus, misalnya Eschericcia coli.
b) Streptobasil, misalnya Bacillus anthracis.

3) Vibrio (koma)

Contohnya: Vibrio, misalnya Vibrio cholerae.

4) Spirillum (spiral)

Contohnya: Spirillum, misalnya Treponema pallidum.

B. Berdasarkan kedudukan flagella pada selnya

1) Monotrik : Berflagel satu pada salah satu ujung.

2) Amfitrik: Berflagel masing-masing satu pada kedua ujung.

3) Lofotrik: Berflagel banyak di satu ujung.

4) Peritrik: Berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

c. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)

1) Bakteri gram-positif

Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.

2) Bakteri gram-negatif

Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

d. Berdasarkan kebutuhan oksigen

1) Bakteri aerob

Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.

2) Bakteri anaerob

Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya Micrococcus denitrificans.

e. Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)

1) Autotrop

Autotrop, menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri autotrop, berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya) dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).

2) Heterotrop

Heterotrop, tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Termasuk bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

Ciri-ciri Bakteri

Umumnya bakteri memiliki bersifat 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti sel (prokariot), pada tubuh bakteri terdapat dinding sel tapi tidak memiliki klorofil, dan berukuran sangat kecil (mikroskopik) sehingga dapat diamati dengan mikroskop cahaya.

Struktur Bakteri

Struktur bakteri dan fungsinya sebagai berikut:

  • Lapisan Lendir atau Kapsul

Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit.

Lendir yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung dan mempertahankan kelembaban sel, membantu melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri.

Kapsul pada bakteri patogen juga berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang. Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus pneumonia.

  • Dinding Sel

Dinding sel terbentuk dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berikatan dengan protein. Dinding sel juga berfungsi untuk melindungi sel supaya tak mudah rusak di daerah yang mana terdapat tekanan osmotik yang lebih kecil dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.

  • Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya semipermeabel dan berfungsi untuk Melapisi Sitoplasma dan Mengontrol pergantian zat yang ada pada sel dari zat yang berada di luar sel.

  • Pili

Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela, tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.

  • Flagela

Flagela adalah bulu cambuk yang terdiri atas senyawa protein yang terdapat di dinding sel dan fungsinya untuk alat pergerakan. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma (vibrio), dan spiral.

  • Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma berfungsi sebagai wadah berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme sel.

  • Klorosom

Fungsi klorosom ialah untuk mengadakan Fotosintesis yang cuma mampu dilakukan di bakteri Fotosintetik.

  • Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

  • Mesosom

Mesosom merupakan organel sel yang memiliki pentolan di membran plasma terhadap sitoplasma. Beberapa fungsi mesosom, yaitu:

  1. Menghasilkan energi

  2. Membentuk sel dinding baru saat pembelahan sel

  3. Menerima DNA saat konjugasi

  • Nukleoid

Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

  • Plasmid

 

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.

  • DNA

Fungsi atas DNA diantaranya yaitu:

  1. Materi genetik yang sebagian besar untuk penentu sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom)

  2. Menentukan sifat fertilitus, pratogen, serta ketahanan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)

  • Granula dan Vakuola Gas

Berfungsi untuk tempat simpanan cadangan makanan maupun senyawa lainnya yang diproduksi.

  • Pilus atau Fimbria

Fungsi dari pilus atau fimbria yaitu:

  1. Mendukung bakteri yang melekat di sebuah medium tempat hidupnya

  2. Menempelkan diri dengan sel bakteri lain, dengan demikian bisa berlangsungnya transfer DNA di saat terjadinya konjugasi. adapun Pilus buat konjugasi disebut pilus sex.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya