Home » Materi » Fisika » Mekanisme Pendengaran Pada Manusia dan Hewan

Mekanisme Pendengaran Pada Manusia dan Hewan

- Jumat, 29 April 2022 | 11:00 WIB
Mekanisme Pendengaran Pada Manusia dan Hewan

Hai otakers,

Satu hal yang penting juga untuk kita pelajari berkaitan dengan getaran dan gelombang yaitu bagaimana keduanya bisa difungsikan dalam proses pendengaran. Nahh, tahukah kalian jika proses pendengaran pada manusia ataupun hewan terjadi karena adanya proses getaran dan gelombang?

Yukk kita bahas ...

Mendengar adalah suatu kemampuan alat pendengaran manusia dan hewan untuk mendeteksi getaran yang disebut suara. Sebagai alat pendengaran manusia dan hewan, telinga dapat menangkap bunyi dalam bentuk gelombang suara (gelombang yang mempunyai getaran). Dalam keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui udara. Manusia dapat mendengar bunyi/suara pada kisaran frekuensi 20-20.000 Hz. Jika lebih atau kurang dari itu, makan manusia tidak dapat mendengar. 

Mekanisme Pendengaran Pada Manusia

Berikut ini adalah urutan proses atau mekanisme pendengaran pada manusia mulai dari masuknya gelombang bunyi di liang telinga hingga diterima saraf.

1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.
2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).
5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.

Baca Juga :

Rumus Getaran dan Gelombang

Pengertian, Sifat, Jenis, dan Karakteristik Gelombang Bunyi

Mekanisme Pendengaran Pada Hewan

Beberapa hewan mamalia akan menggunakan daun telinga untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Inilah yang disebut dengan Sistem Sonar. Sistem Sonar adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan mendeteksi suara yang memiliki frekuensi tinggi (ultrasonik yaitu bunyi yang melebihi > 20.000 Hz). Contoh hewan yang menggunakan Sistem Sonar tersebut yaitu ada pada kelelawar, anjing dan lumba-lumba.

Oke mari kita bahas tentang Sistem Sonar yang terjadi pada kelelawar ya otakers ...

Kelelawar adalah satu-satu mamalia yang bisa terbang. Namun persoalannya adalah dengan aktivitasnya  kenapa dan bagaimana kelelawar dapat bergerak leluasa di malam gelap gulita. Ternyata hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem pendengaran yang kelelawar miliki. Kelelawar terbang dan memandu arah menggunakan gelombang bunyi yang tidak dapat didengar oleh manusia, yaitu gelombang ultrasonik.

Jadi berikut kita bahas bagaimana proses pendengaran pada kelelawar ini digunakan dalam mencari sumber suara atau mangsanya.

 

Menurut hasil penelitian lanjut dapat diketahui bahwa kelelawar mengeluarkan pulsa gelombang ultrasonik dengan frekuensi sekitar 40-50 kHz. Bentuk telinga kelelawar yang seperti corong berfungsi sebagai penerima gelombang ultrasonik yang dibalikkan seperti cara kerja alat radar penerima. Kemudian kelelawar akan meninggikan Frekuensi ultrasonik apabila hendak menangkap mangsa secara memintas. Lalu denyut ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar akan dipantulkan apabila terkena mangsanya. Fenomena ini seperti gema dimana bunyi dipantulkan apabila tiba di satu media. Kemudian pulsa dianalisis oleh sistem otak kelelawar yang agak kompleks untuk menginterpretasi dan mengetahui posisi mangsanya atau objek lain yang akan diterkam.

Kelelawar menggunakan kantung jaringan (web-pocket) yang terletak di bahagian ekor dan dengan bantuan sayapnya untuk memerangkap mangsanya. Lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi tidak akan melemahkan sistem radar yang ada pada kelelawar tetapi jika rekaman gelombang bunyi dirinya sendiri maka akan berpengaruh kepada kemampuan kelelawar untuk menganalisis pantulan denyut pulsa yang diterimanya. Rekaman gelombang bunyi tersebut sebenarnya telah mewujudkan tingkat kebisingan yang hampir sama dan menyerupai gelombang ultrasonik.

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya