Home » Kongkow » Catatan » Sikap Remaja Dalam Menghadapi Radikalisme

Sikap Remaja Dalam Menghadapi Radikalisme

- Kamis, 23 November 2017 | 17:00 WIB
Sikap Remaja Dalam Menghadapi Radikalisme

Saat ini Indonesia sedang menghadapi paham radikalisme. Biasanya penganut paham radikalisme mengkafirkan orang yang beda agama. Penganut paham radikalisme juga menganggap orang yang berbeda agama sebagai musuhnya.

Paham radikalisme adalah paham yang mencita-citakan suatu perubahan sosial ataupun politik menggunakan cara yang keras atau ekstrem. Radikalisme sendiri sudah tidak asing bagi kita. Karena di sekitar kita sendiri sudah banyak yang menerima dengan sangat baik dan sangat cepat.

Adapun hal terkecil yang menjadi faktor mengapa banyak remaja di antara kita dapat dengan baik dan cepat menerima paham radikalisme yaitu karena kita berada dalam fase proses pencarian jati diri terutama dalam hal agama.

Dan ada pula beberapa faktor seseorang dapat dengan baik menerima paham radikalisme, yaitu di antaranya: akses ke media sosial maupun media massa yang menyerukan radikalisme, adanya kesenjangan sosial, pemahaman yang kurang, dan cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar.
 
Mengapa kesenjangan sosial juga bisa menjadi faktor? Banyak orang yang di negeri ini yang terjepit kesenjangan sosial, sehingga saat mereka ditawari sesuatu yang menjanjikan secara ekonomi, mereka pun tertarik.

Pemahaman yang kurang mengenai dampak radikalisme dalam kehidupan sosial juga bisa membuat sejumlah orang menjadi radikal. Padahal banyak sekali dampak radikalisme. Salah satunya adalah tindakan intoleransi.
 
Lantas, apa solusinya supaya remaja seperti kita, yang masih dalam proses pencarian jati diri bisa terhindar dari paham radikalisme? Sebaiknya kita makin mendalami agama, mengikuti kegiatan mendukung toleransi antaragama.

Pemahaman agama kita penting sekali untuk lebih ditingkatkan. Sebab jika pemahaman kita terhadap agama sangat kurang, maka sangat cepatlah kita menerima paham radikalisme. Padahal dalam agama Islam sangatlah dilarang tindakan radikalisme. Karena radikalisme sendiri tindakannya berlebihan. Dan seutuhnya tindakan yang berlebihan itu tidak boleh dilakukan.

Kita perlu mengikuti kegiatan sifatnya lintas agama. Ini dapat mempererat persatuan kita dengan teman-teman yang berbeda agama.  Kita juga wajib menyerukan toleransi kepada sesama anak bangsa. Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras. Sehingga, kita harus membangun sikap toleransi.
Tujuannya supaya tercipta Indonesia yang damai. Sebab perbedaan itu indah. Kita sebagai penerus bangsa harus lebih menjaga persatuan dan kesatuan.

Cari Artikel Lainnya