Home » Kongkow » Inspiratif » Ilmuwan Bisa Upload Informasi ke Otak, Masih Perlukah Belajar?

Ilmuwan Bisa Upload Informasi ke Otak, Masih Perlukah Belajar?

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 19:00 WIB
Ilmuwan Bisa Upload Informasi ke Otak, Masih Perlukah Belajar?

Setiap orang pasti memiliki keahlian dan kemampuan masing-masing. Dari mulai membaca, menulis, bicara lebih dari satu bahasa, kemampuan coding, dan keahlian lainnya, semua membutuhkan proses pembelajaran yang panjang. Intinya setiap keterampilan yang kita miliki merupakan sesuatu yang harus kita pelajari terlebih dahulu.

Pernah nonton film fiksi ilmiah seperti "The Matrix", pasti kamu tau dong? Film ini bercerita tentang seorang hacker yang bernama Neo yang mampu mengunggah pengetahuan secara langsung ke otak, sehingga Neo tidak perlu belajar untuk mendapatkan berbagai kemampuan baru. Nah, mungkinkah metode tersebut hadir di dunia nyata?

Dilansir dari Fossbytes, belum lama ini para ilmuwan dari HRL Laboratories yang bermarkas di California, Amerika Serikat, telah menemukan cara untuk mengaplikasikan metode upload pengetahuan. Metode ini terinspirasi dari film "The Matrix" yang diwujudkan di dunia nyata meski masih dalam skala kecil.

upload informasi

Para ilmuwan tersebut menemukan cara agar seseorang bisa menyerap pengetahuan secara lebih optimal. Sebenarnya konsep yang digunakan cukup sederhana. Pertama, peneliti mencari ahli di suatu bidang dan merekam kinerja otaknya saat melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Nah, rekaman kinerja otak tersebut kemudian diunggah ke otak orang lain sambil melakukan pekerjaan yang serupa.

Ternyata gelombang otak penerima akan memiliki pola sama dengan orang sebelumnya yang merupakan ahli di bidang tersebut. Dengan begitu, orang yang baru belajar bisa mendapat keterampilan baru secara instan.

Menurut laporan penelitian yang dirilis dalam jurnal yang berjudul "Frontiers in Human Neuroscience", peneliti HRL Laboratories menemukan fakta bahwa metode "upload pengetahuan" ini bisa membuat kemampuan penyerapan pengetahuan seseorang meningkat hingga mencapai 33 persen. Sistem ini telah diuji di beberapa bidang pekerjaan seperti penerbangan, dan rencananya akan terus dikembangkan hingga bisa bekerja lebih optimal dengan perangkat yang lebih praktis.

Salah satu peneliti, Dr. Matthew Philips mengatakan, "Sistem yang kami kembangkan adalah sistem simulasi pada otak yang pertama di dunia. Sistem ini terlihat seperti fiksi belaka, tetapi ini adalah ilmu sains dan kami telah membuktikannya."

Jika metode ini berhasil dikembangkan, mungkin keterampilan baru ibarat sebuah aplikasi yang dapat kita install dan uninstall. Pertanyaannya adalah masih perlu kah kita belajar? Bagaimana pendapat kamu?

 

Cari Artikel Lainnya