Home » Kongkow » Olahraga » Stephanie Frappart: Kesetaraan Gender Pengadil di Lapangan Hijau

Stephanie Frappart: Kesetaraan Gender Pengadil di Lapangan Hijau

- Jumat, 26 Maret 2021 | 21:56 WIB
Stephanie Frappart: Kesetaraan Gender Pengadil di Lapangan Hijau

HAKIM lapangan ini cocok disebut sebagai wanita serbapertama, mengapa? Karena dia punya banyak catatan serbapertama yang berarti selalu mengukir sejarah. Minimal ada tiga pertama yang pernah dituliskannya di buku sejarah sepak bola. Tiga pertama itu adalah wasit wanita pertama di kompetisi pria, yaitu Ligue 1 Prancis, wasit wanita pertama di pertandingan Liga Champions, dan wasit wanita pertama di Piala Super Eropa.

Mari kita kupas satu per satu momen serbapertama milik Stephanie Frappart. Pada April 2019 dia diumumkan akan menjadi wasit wanita pertama yang bertugas di kompetisi pria, dalam hal ini Ligue 1. Debutnya sebagai wasit wanita terjadi dalam pertandingan Ligue 1 pada 28 April 2019, antara SC Amiens vs RC Strasbourg. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 2 Agustus 2019 levelnya naiknya lagi. Kali ini Stephanie Frappart menjadi wasit pertandingan Piala Super Eropa 2019. Mempertemukan Liverpool vs Chelsea. Laga yang bisa dikatakan prestisius.

Pada 2 Desember 2020 dia kembali menuliskan namanya di buku sejarah, ketika menjadi wasit wanita pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions. UEFA memberi kepercayaan kepada Stephanie Frappart untuk memimpin pertandingan Juventus vs Dynamo Kyiv. Semua tugas itu mampu ditunaikan wasit yang biasa berulang tahun pada 14 Desember ini dengan baik. Tidak ada cacat keputusan yang diambilnya. Semua senang, semua puas, dan semua menyambut baik kehadiran wanita di sepak bola pria.

Tambahan lainnya Stephanie Frappart adalah wasit yang memimpin pertandingan final Piala Dunia Wanita 2019. Ketika itu pertandingan mempertemukan Timnas Wanita Amerika Serikat vs Belanda. Semua prestasi di bidang perwasitan sepak bola wanita itu yang membawa Stephanie Frappart dipromosikan untuk turun memimpin sepak bola pria. Keputusan itu sekaligus bagian dari kampanye kesetaraan gender. Karena tidak hanya wasit pria yang saja bisa memimpin pertandingan wanita, tetapi wanita juga bisa menjadi pengadil di lapangan hijau untuk sepak bola pria.

Saat ini Stephanie Frappart masih berusia 37 tahun. Jadi masa kariernya di dunia wasit masih lama, karena usia pensiun wasit menurut peraturan FIFA adalah 45 tahun. Maka itu tahun-tahun ke depan kita mungkin akan melihat Stephanie Frappart memimpin pertandingan final Piala Dunia sepak bola pria. Entah final Piala Dunia 2022, 2026, atau 2030.***

Sumber : .
Cari Artikel Lainnya