Home » Kongkow » Biologi » Pengawetan Makanan agar Tidak Basi

Pengawetan Makanan agar Tidak Basi

- Rabu, 09 Juni 2021 | 14:00 WIB
Pengawetan Makanan agar Tidak Basi

Otakers, tidak semua makanan yang kita konsumsi dapat bertahan lama. Tentu kita sering lihat kue atau masakan yang tidak tahan lebih dari sehari bukan? Makanan juga bisa basi atau bahkan membusuk.

Pembusukan lebih sering terjadi pada benda atau makanan yang basah dan lembab. Hal ini karena kadar air yang tinggi dalam makanan mempercepat proses pembusukan. Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, seperti bakteri dan jamur. Pembusukan makanan dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Makanan biasanya berubah warna dan berbau. Untuk membuat makanan tahan lebih lama maka kalian bisa melakukan pengawetan makanan.

Pengawetan makanan adalah cara yang bertujuan agar makanan bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, yakni bisa lebih dari satu bulan lamanya. Pengawet makanan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pengawet alami dan pengawet buatan. Pengawet  dikatakan alami karena proses ini tidak menggunakan bahan kimia dan berbahaya sama sekali. Teman-teman hanya perlu merendam bahan makanan dengan air garam, mengeringkannya di bawah sinar matahari, atau menggunakan teknik pasteurisasi untuk mengurangi mikroba yang terkandung pada makanan, sedangkan pengawet makanan secara buatan biasanya ditambahkan beberapa zat kimia atau pengawet sintesis seperti kalsiuum benzoat, natrium metasulfat dan asam sorbat.

Ada banyak sekali teknik pengawetan makanan yang digunakan. Pemilihan teknik pengawetan ini berdasarkan jenis makanan karena tidak semua makanan cocok diawetkan dengan teknik tertentu. Lalu, teknik pengawetan apa saja sih yang paling banyak digunakan dalam makanan?

1. Pengeringan

Pengeringan bahan makanan dapat dilakukan dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari. Pengeringan juga dapat menggunakan alat, misalnya oven. Makanan kering lebih tahan lama daripada makanan basah. Hal ini karena mikroba lebih mudah hidup di tempat basah dari pada kering. Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang. Makanan menjadi tidak lembap.

2. Pengasinan

Cara mengawetkan makanan dengan pengasinan adalah dengan menggunakan bahan garam. Cara ini sering disebut dengan Teknik penggaraman. Garam merupakan zat yang dapat menghambat organisme pembusuk. Cara ini biasa digunakan para nelayan yang membuat ikan asin. Pengasinan merupakan perpaduan antara pengeringan dan penggaraman. Setelah bahan makanan digarami, baru kemudian dijemur sampai kering.

Mengapa pengasinan dan Pemanisan bisa mencegah pembusukan pada makanan?

Karena pengasinan pada makanan dapat menghambat pertumbuhan mikrooganisme atau bakteri pembusuk makanan.

3. Pengasapan

Cara mengawetkan makanan dengan teknik pengasapan yaitu dengan cara menaruh bahan makanan pada suatu wadah, kemudian diasapi dari bawah. Salah satu contoh Teknik pengasapan adalah pembuatan sale pisang secara tradisional. Proses pengasapan dimaksudkan untuk pengawetan pisang. sehingga salai pisang tahan lama selain itu juga berguna untuk mematikan mikroba seperti jamur, bakteri, dan mencegah perubahan warna pisang.

4. Pemanisan

Cara mengawetkan makanan dengan pemanisan yaitu memasukan makanan ke dalam cairan yang mengandung gula. Jika kadar gulanya tinggi akan dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh cara mengawetkan makanan dengan pemanisan adalah pada manisan buah-buahan yang sering kita makan.

5. Pengalengan

Cara pengawetan makanan dengan pengalengan merupakan cara yang banyak digunakan saat ini. Pengalengan dilakukan dengan cara memasukan bahan makanan ke dalam kaleng aluminium atau benda logam lainnya terus ditambahkan zat pengawet. Contoh bahan makanan yang diawetkan dengan pengalengan adalah susu, ikan, daging, dan lain-lain.

6. Pendinginan

Cara mengawetkan makanan dengan pendinginan dapat kita temui sehari-hari. Memasukan bahan makanan ke dalam kulkas merupakan contoh pendinginan. Bahan makanan yang sering diawetkan dengan pendinginan antara lain ikan, daging, sayuran, buah dan lain-lain. Selain itu, makanan dapat diawetkan dengan cara lain.

7. Pengasaman

Tak banyak yang mengetahui bahwa ada cara mengawetkan makanan dengan metode pengasaman. Dasar dari teknik ini adalah menurunkan tingkat keasaman (pH) sehingga pertumbuhan bakteri penyebab pembusukan akan terhambat.

Untuk mengasamkan makanan secara alami biasanya menggunakan tomat. Namun, untuk mengasamkan makanan dengan zat kimia biasanya memakai cuka atau asam sitrat. Contoh dalam pembuatan acar atau kimchi yang lebih banyak menggunakan metode pengasaman.

8. Penguburan

Teknik mengubur makanan untuk diawetkan ini sangat populer di Korea. Nenek moyang dari negeri ginseng mengajarkan metode penguburan ini secara turun temurun untuk membuat Kimchi. Proses pembuatan kimchi dimulai dari mempersiapkan tanah yang dipakai untuk mengubur kimchi dengan cara memberi garam pada tanah tersebut. Selanjutnya kimchi yang sudah dibumbui dimasukkan ke dalam gentong dan dikubur hingga berbulan-bulan.

9. Fermentasi

Fermentasi adalah proses pembuatan bahan pangan dengan cara mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan asam amino organik dengan menggunakan bakteri, ragi, atau fungi. Makanan yang diproses secara fermentasi biasanya jauh lebih awet dibanding makanan biasa. Fermentasi juga mengubah rasa dan aroma makanan maupun minuman menjadi lebih enak. Beberapa jenis makanan yang melalui proses fermentasi adalah tape, yoghurt, bir, dan kecap.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya