Home » Kongkow » kongkow » Seniman Betawi Benyamin Sueb Jadi Google Doodle Hari Ini

Seniman Betawi Benyamin Sueb Jadi Google Doodle Hari Ini

- Selasa, 22 September 2020 | 10:44 WIB
Seniman Betawi Benyamin Sueb Jadi Google Doodle Hari Ini

Google Doodle hari ini menampilkan seniman Betawi, Benyamin Sueb. Kalau kamu mengklik laman pencari Google, maka muncul ilustrasi doodle penuh warna warni dari sosok Benyamin Sueb.

Dalam laman pencarian Google, Benyamin Sueb yang berkumis tampak mengenakan kaos putih, kopiah hitam, dan sarung yang bertengger di huruf G. Senyum khas Benyamin Sueb yang jenaka menjadi ciri khasnya.

Gambar doodle berikutnya adalah huruf O yang ditampilkan dengan ilustrasi roll film jadul dan kompor minyak tanah. Salah satu lagu terhits, Kompor Meleduk, menjadi makna dari simbol huruf O dari kata Google.

Huruf G digambarkan sebagai alat musik khas Betawi Tanjidor. Huruf L ada simbol ikon budaya Betawi yakni Ondel-ondel, disertai huruf e kecil berwarna merah.

Google Doodle hari ini secara khusus merayakan ulang tahun Benyamin Sueb yang ke-81 tahun. Serta peresmpian Taman Benyamin Sueb dua tahun yang lalu.

Siapakah Benyamin Sueb yang menjadi legenda seniman Betawi?

Benyamin Sueb dikenal sebagai aktor, sutradara, pelawak, penyiar radio, dan penyanyi. Pria kelahiran Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 5 Maret 1939 dikenal sebagai sosok babeh atau ayah Si Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Serial televisi itu terkenal karena menggambarkan kehidupan keluarga asli Betawi. Babeh menjadi sopir opelet yang terkenal di zamannya dan Si Doel (Rano Karno) sukses menjadi Sarjana Teknik di sebuah kampus.

Sepanjang kariernya, Benyamin Sueb sukses menelurkan 75 album musik dan membintangi 53 judul film.Kariernya dimulai pada 1950-an sebagai anggota band Melody Boys. Pada 1970, ia terjun ke dunia akting dan sukses membawakan karakter anak Betawi yang humoris khas lawakan 'nyablak' dan mempopulerkan budaya Betawi.

Di antaranya adalah Benyamin Biang Kerok (1972), Si Doel Anak Betawi (1972), Benyamin Koboi Ngungsi (1975), Si Pitung Beraksi (1976), Betty Bencong Slebor (1978), Si Kabayan Saba Kota (1989).

Berdirinya taman ini tak lepas dari keinginan Pemprov DKI untuk punya lokasi sebagai wadah untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sejarah dan budaya Betawi.Untuk mengenang jasa-jasa Benyamin Sueb dalam mempopulerkan budaya Betawi, sebuah taman dan museum diresmikan pada 22 September 2018 di kawasan eks Kodim 0505 Jatinegara, Jakarta Timur.

Bagi budaya betawi, Benyamin Sueb berjasa mengembangkan seni tradisional Gambang Kromong.

Cari Artikel Lainnya