Home » Kongkow » Bahasa Indonesia » Jenis-Jenis Imbuhan - Fungsi, Makna dan Contohnya

Jenis-Jenis Imbuhan - Fungsi, Makna dan Contohnya

- Jumat, 11 September 2020 | 15:00 WIB
Jenis-Jenis Imbuhan - Fungsi, Makna dan Contohnya

Perubahan merupakan suatu keniscayaan. Begitu pula dengan kata, kata dapat mengalami perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan penggunanya. Perubahan pada kata dipengaruhi oleh imbuhan. Tulisan ini akan mengkaji tentang jenis jenis imbuhan yang disertai dengan pengertian, jenis, fungsi dan contohnya.

Pengertian Imbuhan

Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang berarti tambahan yang tidak banyak. Imbuhan mendapat sufiks atau akhiran –an. Imbuhan adalah bubuhan yang berupa awalan, sisipan dan akhiran pada kata dasar untuk membentuk sebuah kata baru.

Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan, disebut juga sebagai afiks, menjadi unsur penting yang dapat mengubah bentuk kata, jenis kata dan makna kata. Perhatikan contoh perubahan bentuk kata, jenis kata dan makna kata di bawah ini :

Contoh Kata “makan” mendapat imbuhan –an berubah menjadi “makanan”.

Jenis kata diatas mengalami perubahan “makan” merupakan jenis kata kerja, “makanan” merupakan jenis kata benda. Makna katanya pun juga berubah “makan” bermakna proses, “makanan” bermakna sesuatu benda/barang. Sedangkan dilihat dari bentuk katanya, “makan” merupakan kata dasar, lain halnya “makanan” yang merupakan kata jadian.

Oleh karena itu, imbuhan atau afiks memiliki peran dalam pembentukan kata dasar (tanpa imbuhan) menjadi kata jadian (disertai imbuhan).

Jenis-Jenis Imbuhan

Berikut jenis jenis imbuhan yang dikelompokkan berdasarkan tempat atau posisi atau letaknya, berdasarkan frekuensi penggunaannya, dan berdasarkan asal muasalnya.

1. Jenis afiks atau imbuhan menurut tempat atau posisinya:

  • Prefiks atau awalan merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di awal kata dasar, misalnya meng, ter, ber, ke, per, peng, se me, meng, memper- dan lainnya.

  • Sufiks atau akhiran merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di akhir kata dasar, misalnya -an, -kan, -nya, -i

  • Infiks atau sisipan merupakan afiks atau imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya : em, el, in, er, ah.

  • Konfiks atau simulfiks merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar sekaligus, misalnya : ke-an, per-an,  ber-an, di-i  di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, me-kan.

2. Jenis afiks atau imbuhan menurut frekuensi penggunaannya:

  • Afiks produktif, yaitu afiks atau imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan yang tinggi. Contoh: se-, ber-, meng-, peng-, per-, dan seterusnya.

  • Afiks tak produktif yaitu imbuhan atau afiks yang mempunyai frekuensi penggunaan rendah. Contoh: -em, -el, -wati, -is, -er, dan seterusnya.

3. Jenis imbuhan atau afiks asing atau afiks serapan:

  • Akhiran atau sufiks dari bahasa Sansekerta: -wan, -man, -wati.

  • Akhiran atau sufiks dari bahasa Arab: -i, -wi, -at, -ah, -in.

  • Akhiran atau sufiks dari bahasa Barat:-isme, -tas, -logi, -is, -ika, (asi), dsb (kata benda), -al, -or, -if, -is, dsb.

Kaidah Alomorf

Alomorf merupakan variasi bentuk dari morfem yang perubahannya dipengaruhi oleh kata yang menyertainya.

Misalnya : morfem ber- dalam implementasinya bisa berubah menjadi ber-, bel-, be- dalam kata dasar tertentu.

Morfem ber- dipakai hampir seluruh kata dasar seperti:

  • ber-layar

  • ber-sepatu

  • ber-gerilya

morferm be- jika memasuki kata dasar yang awal hurufnya r / k atau yang suku kata pertama mengandung er seperti:

  • be- rasa

  • be- kerja

morferm bel- jika berdasarkan asas disimilasi seperti:

  • bel- ajar

Alomorf imbuhan atau afiks meliputi :

  • ber- : ber-, be-, dan bel-

  • ter- : ter-, te-, tel

  • per : per-, pe-, pel-

  • meng : meny-, menge-, mem-, men-, me-

  • peng : peny, penge-, pem-, pen-, pe-

Makna imbuhan (afiks):

Makna proses afiksasi atau pengimbuhan berhubungan dengan fungsi semantik pada suatu bentuk yang kompleks. Hal tersebut dapat kita lihat pada beberapa contoh makna pengimbuhan (afiksasi) pada imbuhan berikut ini:

1. makna – makna prefiks meng-

  • Mengandung makna melakukan perbuatan. Contoh :

    • Mengambil (berarti melakukan perbuatan ambil)

    • Menjual (berarti melakukan perbuatan jual)

  • Mengandung makna menjadi atau dalam keadaan. Contoh :

    • Menurun (berarti menjadi turun)

    • Melonjak (berarti dalam keadaan lonjak)

  • mengandung makna membuat. Contoh :

    • menyate (berarti membuat sate)

    • menggambar (berarti membuat gambar)

  • mengandung makna membuat dengan alat. Contoh :

    • menyabit (berarti membuat dengan alat sabit)

    • menyangkul (berarti membuat dengan alat cangkul)

  • mengandung makna menuju ke. Contoh :

    • melaut (berarti menuju ke laut)

    • menepi (berarti menuju ku tepi)

    • mendarat (berarti menuju ke darat)

  • mengandung makna memberi. Contoh :

    • menandai (berarti memberi tanda)

    • menopang (berarti memberi topang)

    • menomori (berarti memberi nomor)

  • mengandung makna mengeluarkan. Contoh :

    • membuih (berarti mengeluarkan buih)

    • menyanyi (berarti mengeluarkan nyanyian)

  • mengandung makna membuat kesan. Contoh :

    • mengalah (berarti membuat kesan salah)

    • membisu (berarti membuat kesan bisu)

  • mengandung makna berlaku seperti. Contoh :

    • merajalela (berarti berlaku seperti raja)

    • membabi buta (berarti berlaku seperti babi)

2. Makna-makna prefiks ber-:

  • mengandung makna mempunyai. Contoh :

    • beratap (berarti mempunyai atap)

    • beranak (berarti mempunyai anak)

    • berhasil (berarti mempunyai hasil)

  • mengandung makna mengeluarkan. Contoh :

    • bertelur (berarti mengeluarkan telur)

    • berbau (berarti mengeluarkan bau)

    • berkata (berarti mengeluarkan kata)

  • menyatakan sikap mental atau mengandung makna dalam keadaan. Contoh :

    • berbahagia (berarti dalam keadaan bahagia)

    • bersedih (berarti dalam keadaan sedih)

    • bernostalgia (berarti dalam keadaan nostalgia)

  • mengandung makna berjumlah. Contoh :

    • bertiga (berarti berjumlah tiga)

    • berempat (berarti berjumlah empat)

  • mengandung makna menggunakan. Contoh :

    • berbaju (berarti menggunakan baju)

    • bersepeda (berarti menggunakan sepeda)

  • mengandung makna menjadi. Contoh :

    • bertamu (berarti menjadi tamu)

    • berpisah (berarti menjadi pisah)

3. makna-makna prefiks ter-

  • mengandung makna superlatif (paling). Contoh :

    • tercantik (berarti yang paling cantik)

    • tertinggi (berarti yang paling tinggi)

  • mengandung makna tidak sengaja. Contoh :

    • tertidur (berarti tidak sengaja tidur)

    • tertunduk (berarti tidak sengaja tunduk)

  • mengandung makna dapat di-. Contoh :

    • tercium (berarti dapat dicium)

    • tercapai (berarti dapat dicapai)

  • mengandung hasil tindakan. Contoh :

    • tersebar (berarti hasil tindakan sebar)

    • terpecah (berarti hasil tindakan pecah)

4. makna-makna prefiks peng-

  • menyatakan sasaran atau mempunyai makna orang yang di-. Contoh :

    • petatar (berarti orang yang ditatar)

    • pesuruh (berarti orang yang disuruh)

  • menyatakan pekerjaan atau mempunyai makna orang yang berprofesi. Contoh :

    • pengajar (berarti orang yang berprofesi dalam hal mengajar)

    • perawat (berarti orang yang berprofesi dalam hal merawat)

    • pelaut (berarti orang yang berprofesi dalam hal kelautan)

  • menyatakan sifat atau mengandung makna orang yang bersifat. Contoh :

    • pemarah (berarti orang yang bersifat marah)

    • pemalas  (berarti orang yang bersifat malas)

    • pemaklum (berarti orang yang bersifat maklum)

    • penggembira (orang yang bersifat gembira)

  • menyatakan alat. Contoh :

    • pemukul (berarti alat pukul)

    • penggaris (berarti alat untuk mengaris)

  • menyatakan penyebab. Contoh :

    • pemanis (berarti sesuatu yang menyebabkan manis)

    • pemutih (berarti sesuatu yang menyebabkan putih)

  • mengandung makna pelaku tindakan. Contoh :

    • pencopet (berarti pelaku tindakan copet)

    • penjual (berarti pelaku tindakan jual)

    • perampok (berarti pelaku tindakan rampok)

5. makna – makna prefiks se-

  • mengandung makna satu. Contoh:

    • seeekor (berarti satu ekor)

    • sebutir (berarti satu butir)

  • Mengandung makna seluruh, seisi. Contoh:

    • serumah (berarti seluruh rumah)

    • sekampung (berarti seluruh kampung)

  • Mengandung makna sama-sama. Contoh:

    • sepermainan (berarti sama – sama bermain)

    • seperjuangan (berarti sama – sama berjuang)

  • Mengandung makna sama dengan. Contoh :

    • Setinggi (berarti sama tinggi dengan)

    • Selebar (berarti sama lebar dengan)

    • Seenaknya (berarti sama enaknya dengan)

    • Semaumu (berarti sama maunya dengan)

  • Mengandung makna menyatakan waktu. Contoh :

    • Sesudah (berarti waktunya setelah)

    • Selagi (berarti waktunya saat itu juga)

6. Makna – makna sufiks –an

  • Mengandung makna tempat. Contoh :

    • Pangkalan (berarti tempat pangkal)

    • Kubangan (berarti tempat kubang)

  • Mengandung makna alat. Contoh :

    • Timbangan (berarti alat timbang)

    • Ayunan (berarti alat ayun)

  • Mengandung makna cara. Contoh :

    • Didikan (berarti cara mendidik)

    • Pimpinan (berarti cara memimpin)

  • Mengandung makna akibat atau hasil perbuatan. Contoh :

    • Hukuman (berarti akibat dari hukum)

    • Balasan (berarti akibat dari balas)

  • Mengandung makna sesuatu yang di. Contoh :

    • Catatan (berarti sesuatu yang dicatat)

    • Suruhan (berarti sesuatu yang disuruh)

  • Mengandung makna seluruh atau kumpulan. Contoh :

    • Lautan (berarti selurah laut)

    • Sayuran (berarti kumpulan sayur)

Fungsi imbuhan (afiks) :

1. Fungsi prefiks me-, dan ber-

Prefik me- dan ber- fungsinya sebagai pembentuk kata kerja aktif, baik kata kerja aktif transitif maupun kata kerja aktif intransitif.

  • Contoh pembentukan kata kerja aktif transitif dengan menggunakan prefiks me- : memukul, memberi, membaca

  • Contoh pembentukan kata kerja aktif intransitif dengan menggunakan prefiks ber- : berbagi, berbohong, berbaring

2. Fungsi prefiks ter- dan di-

Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca, dicerca, dipuja

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi, terpandang

3. Fungsi prefiks ke-

Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan kumpulan.

  • Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga, keempat dan seterusnya

  • Contoh pembentukan kata bilangan kumpulan dengan menggunakan prefiks ke- : ketiga, keempat, kelima dan seterusnya

4. Fungsi prefiks pe-

Prefiks pe- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks pe- : pelaut, pedagang, pembeli

5. Fungsi prefiks peN-

Prefiks peN- berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks peN- : penyanyi, penyapu, penyair

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks peN- : pemaklum, penggembira.

6. Fungsi prefiks per-

Prefiks per- berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks per- : Perkilogram, perdetik, perjam

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks per- : perbuatan, perebutan, pergerakan.

7. Fungsi prefiks se-

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan.

  • Contoh pembentukan kata bilangan dengan menggunakan prefiks se- : sepuluh, seratus, seribu.

8. Fungai prefiks ter-

Prefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks ter- : tercium, terbeli, terbawa, terangkat.

9. Fungsi infiks -er-

Infiks -er- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan infiks -er- : gerigi

10. Fungsi infiks -em-

Infiks -em- berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- : gemetar

11. Fungsi infiks -el-

Infiks -el- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -el- : selidik

12. Fungsi infiks -in-

Infiks -in- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -in- : sinambung

13. Fungsi sufiks –i

Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati, kurungi

14. Fungsi sufiks –kan

Sufiks –kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan, matikan, nyalakan, dengarkan.

15. Fungsi sufiks –isme

Sufiks –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –isme : monoteisme, radikalisme, mutualisme

16. Fungsi sufiks –wan

Sufiks –wan berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wan : pustakawan, wirausahawan, dermawan, wartawan.

17. Fungsi sufiks –wati

Fungsi sufiks –wati berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wati : biarawati, pragawati, karyawati.

18. Fungsi sufiks –wi

Fungsi sufiks –wi berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –wi : manusiawi, duniawi, kimiawi.

19. Fungsi sufiks –sasi

Sufiks –sasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –sasi : organisasi,  biroktatisasi, urbanisasi

20. Fungsi sufiks –is

Sufiks –is berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –is : agamis, ateis, hedonis, heliosentris.

21. Fungsi sufiks –iah

Sufiks –iah berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –iah : ilmiah, alamiah, harfiah.

22. Fungsi sufiks –tas

Sufiks –tas berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –tas : pubertas, sensitivitas, mobilitas, imunitas.

23. Fungsi konfiks me-i

Konfiks me-i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan konfiks me-i : menaiki, menjauhi, mematuhi.

24. Fungsi konfiks ke-an

Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat dan kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks ke-an: keramaian, kedamaian

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan konfiks ke-an: kecantikan, kekecilan

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ke-an: kedinginan, kehujanan, kepanasan

25. Fungsi konfiks ter-kan

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ter-kan : terabaikan, tersakiti, terlampaui.

26. Fungsi konfiks di-i

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks di-i : disakiti, dilukai, dikaruniai

27. Fungsi konfiks peN-an

Konfiks peN-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks peN-an : penyatuan, pendapatan, penempatan, penyentuhan.

28. Fungsi konfiks pe-an

Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks pe-an : pelayaran, pelarian, pelajaran.

29. Fungsi konfiks per-an

Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks per-an :  persatuan, perserikatan, perpaduan, perseroan, pernyataan.

Demikian kajian tentang jenis jenis imbuhan - fungsi, makna dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk anda, khususnya yang sedang menekuni Tata Aturan Bahasa Indonesia.

Cari Artikel Lainnya