Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Membandingkan Garam Dapur dan Garam Laut, Sehat Mana Sebenarnya? Plus Jenis Garam Lainnya Juga

Membandingkan Garam Dapur dan Garam Laut, Sehat Mana Sebenarnya? Plus Jenis Garam Lainnya Juga

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 14:09 WIB
Membandingkan Garam Dapur dan Garam Laut, Sehat Mana Sebenarnya? Plus Jenis Garam Lainnya Juga

Nggak perlu harus sering menyambangi dapur untuk bisa tahu apa itu garam. Garam yang rasanya asin dan sering dikenal sebagai bumbu pelengkap masakan itu tentu sudah diketahui hampir setiap orang. Saking pentingnya, rasanya ada yang kurang kalau masakan kurang garam. Meskipun kalau terlalu banyak makan makanan yang mengandung garam, bisa berisiko juga buat kesehatan, seperti tekanan darah tinggi misalnya.

Harga garam di pasaran juga cenderung terjangkau. Asalkan jenis garamnya masih yang umum-umum saja, ya. Misalnya seperti garam dapur dan garam laut. Kalau cuma dipakai masak saja, garam juga nggak akan cepat habisnya, awet banget dan hampir jarang beli — kecuali kamu buka warung atau punya usaha katering, hehehe. Sayangnya, banyak orang hanya memanfaatkan garam sebagai agen rasa asin di masakan saja, padahal manfaat garam dalam kehidupan sehari-hari itu beragam sekali, mulai dari kesehatan hingga kecantikan lo! Kali ini, kami bagikan beberapa manfaat garam untuk pekerjaan dapur lainnya.

Mengempukkan daging

Menggunakan garam untuk mengempukkan daging cukup mudah caranya. Taburkan garam laut (bukan garam dapur) ke seluruh permukaan daging. Lalu diamkan selama satu jam sebelum diolah. Garam akan membantu menghancurkan ikatan protein yang ada di dalam daging sehingga terasa lebih empuk teksturnya.

Memudahkan pengelupasan kulit telur rebus

Kalau ingin telur rebus lebih mudah dikupas, kamu bisa menambahkan garam ke dalam air rebusan telur. Garam ini akan membantu cangkang telur mudah retak. Cukup tambahkan 1/2 sdt garam saja untuk satu panci air rebusan telur biar telurnya nggak terasa asin, ya!

Mengawetkan makanan

Kamu tahu ikan asin, kan? Nah, rasa asin pada ikan asin itu asalnya dari garam yang fungsinya untuk mengawetkan. Kamu hanya perlu menaburkan garam pada ikan atau daging sebelum disimpan. Ikan atau daging yang telah diawetkan dengan garam ini bakal lebih tahan lama kesegarannya.

Mencegah perubahan warna pada buah potong

Beberapa irisan buah tertentu bisa berubah warna menjadi kecokelatan, seperti halnya apel atau pir. Selain menggunakan perasan jeruk nipis untuk mencegah irisan buah berubah warna, kamu juga bisa memanfaatkan garam. Cukup celupkan irisan buah ke dalam larutan air garam, ya!

Membersihkan talenan

Talenan, terutama yang berbahan kayu mudah sekali ditumbuhi jamur. Untuk membersihkan talenan dengan garam, caranya adalah melapisi talenan dengan garam kasar kemudian digosok-gosokkan menggunakan irisan jeruk nipis atau jeruk lemon untuk membersihkannya.

Membersihkan noda bekas masakan atau kerak pada wajan atau panci

Sisa masakan yang menempel di permukaan wajan kadang melekat dan sulit dibersihkan. Nah, untuk mengangkat kerak-kerak ini, taburkan garam kasar ke permukaan wajan atau panci yang bernoda, tambahkan sedikit air lalu diamkan sebentar dan gosok perlahan dengan kentang sampai noda menghilang.

Perbedaan garam dapur dan garam laut

Meski mungkin kamu sering menggunakan ini untuk menyebutkan jenis garam yang sama, rupanya garam dapur dan garam laut itu berbeda lo! Agar lebih jelas, yuk kenali perbedaan garam dapur dan garam laut berdasarkan rasa, tekstur, dan proses pembuatannya berikut.

Garam dapur

Garam dapur merupakan hasil penambangan mineral dan mengalami pemrosesan yang lebih panjang untuk meningkatkan daya simpan sehingga punya tekstur yang sangat halus. Biasanya mengandung aditif atau zat tertentu yang ditambahkan untuk mencegah penggumpalan. Nah, garam dapur yang dijual di pasaran sudah ditambahkan yodium untuk membantu menjaga kesehatan fungsi tiroid sehingga terhindar dari penyakit gondok. Garam dapur juga biasa disebut dengan garam meja. Jadi kalau ada yang menanyakan perbedaan garam dapur dan garam meja, jawabannya nggak ada, karena toh sama saja artinya.

Garam laut

Garam laut atau garam krosok diproduksi melalui proses evaporasi atau penguapan air laut atau dari danau air asin. Nah, jenis air yang digunakan untuk membuat garam inilah yang menentukan mineral dan komponen yang terdapat dalam garam laut. Juga yang memberi warna dan rasa pada garam laut sekaligus menentukan tekstur dan tingkat kekasaran garam. Garam laut biasanya bertekstur kasar dan dicetak menyerupai balok-balok.

Lalu mana yang lebih baik, garam dapur atau garam laut?

Garam laut disebut-sebut lebih baik dari garam dapur karena lebih alami. Tapi sebenarnya garam dapur dan garam laut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan dan kekurangan garam dapur

Garam dapur perlu proses yang panjang dalam pembuatannya, sehingga ada banyak mineral di dalamnya yang hilang. Belum lagi ditambahkan zat aditif di dalamnya. Tapi, garam dapur lebih praktis digunakan dan lebih awet disimpan karena nggak gampang menggumpal. Cita rasa gurihnya juga tajam. Di dalam garam dapur juga sudah ditambahkan yodium sehingga manfaatnya untuk tubuh nggak perlu diragukan.

Kelebihan dan kekurangan garam laut

Karena proses pembuatan garam laut yang nggak melalui banyak tahap seperti garam dapur, garam laut sedikit lebih banyak mengandung mineral alami seperti zat besi, magnesium, fosfor, kalsium, potasium, klorida, zink, hingga selenium. Tetapi karena prosesnya yang singkat, garam laut berpotensi terkontaminasi senyawa atau komponen-komponen berbahaya yang berasal dari laut seperti timbal, mikroplastik, atau polusi laut lainnya. Nah, kotoran dan mineral dalam garam laut ini bisa memengaruhi rasanya. Penggunaannya juga nggak lebih praktis ketimbang garam dapur karena mesti ditumbuk terlebih dahulu.

Jenis garam yang familiar digunakan sebagai bahan bumbu masakan

Selain garam dapur dan garam laut, ada beberapa jenis garam lain yang sering digunakan sebagai pelengkap masakan.

Garam himalaya, berwarna merah muda yang berasal dari kandungan zat besinya

Jenis garam himalaya ini bukan berasal dari pegunungan Himalaya lo, tapi dari tambang garam bernama Khewra Salt Mine di Pakistan. Beda garam dapur dan garam himalaya ini terdapat pada kandungan natrium yang lebih rendah dari garam dapur. Garam Himalaya dipercaya bisa membantu mengurangi kram otot, menjaga kesehatan gula darah, dan menjaga kesehatan asam-basa dalam sel karena kandungan 84 mineral penting di dalamnya.

Nah, kalau kamu ingin mendapatkan warna yang menarik pada masakan, taburkan garam himalaya setelah masakan matang.

Garam kosher, teksturnya lebih kasar mirip kristal yang nggak beraturan

Garam kosher ini nggak mengandung zat anti-caking sehingga lebih mudah menggumpal. Rasanya nggak jauh berbeda dengan garam dapur, hanya saja lebih ringan. Sayangnya garam kosher juga nggak mengandung yodium.

Garam celtic, warnanya keabu-abuan (grey salt)

Garam celtic mengandung sedikit air sehingga membuatnya tetap lembap. Meski kandungan natriumnya lebih rendah dari garam dapur, garam celtic mengandung sejumlah mineral lainnya. Garam ini mempunyai sifat basa dan bisa dimanfaatkan untuk mencegah kram otot.

Garam diet, biasa dikenal dengan nama garam nutrisalin atau garam sehat

Jenis garam diet ini 100% gluten free dan hanya mengandung setengah natrium garam biasa. Meski begitu, rasa asinnya yang dihasilkan hampir sama. Selain untuk diet, garam nutrisalin ini cocok untuk penderita darah tinggi karena kandungan natriumnya yang minim.

Pada dasarnya, semua jenis garam itu mengandung Natrium klorida dan sama kegunaannya, yaitu untuk menambah rasa asin pada masakan. Namun, sebaiknya pilihlah garam yang mengandung yodium karena mineral ini sangat diperlukan oleh tubuh. Apa pun jenis garam yang kamu pakai, nggak menjadi masalah selama kamu menambahkannya dalam jumlah yang cukup dan nggak berlebihan.

Cari Artikel Lainnya