Home » Kongkow » Religi Kristen » Apa itu hari Sabat? Tujuan dan kegiatan apa yang di lakukan

Apa itu hari Sabat? Tujuan dan kegiatan apa yang di lakukan

- Sabtu, 11 April 2020 | 08:10 WIB
Apa itu hari Sabat? Tujuan dan kegiatan apa yang di lakukan
Hari Sabat yang atau dalam bahasa Ibraninya Shabbat yang berarti istirahat atau berhenti bekerja merupakan hari istirahat tiap tiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat umumnya dirayakan berasal dari saat sebelum hari terbenam terhadap hari Jumat hingga malam hari terhadap hari Sabtu Perayaan atau hari Sabat ini biasa dilakukan oleh banyak orang Yahudi terhadap masanya.

Dari kata Sabat ini sesudah itu diperoleh makna Sabbath dalam bahasa Inggris, Sabat dalam bahasa Arab dan Sabtu dalam bahasa Indonesia. Dari kata ini pula sesudah itu keluar rencana sabatikal yakni berhenti bekerja terhadap hari Sabat. Orang Yahudi terhadap saat itu beranggap peringatan hari Sabat sebagai hari ketujuh tiap tiap pekannya sebagai bentuk peringatan dapat penciptaan yang dilakukan sepanjang 6 hari dan terhadap hari ketujuh Allah berhenti bekerja dan memberkati ciptaanNya.

Kata Shabbat dalam bahasa Ibrani sendiri berasal berasal dari kata kerja Shabat yang secara harafiah mempunyai arti sebagai istirahat. Meskipun secara universal Shabbat diterjemahkan sebagai berhenti yang mempunyai arti dan implikasi berwujud berhenti berasal dari jalankan aktivitas atau pekerjaan.

Hal ini merujuk terhadap penjelasan mengenai pertanyaan teologis mengenai istirahat yang dilakukan oleh Allah terhadap hari ketujuh setelah penciptaan. Istirahat yang dimasudkan sendiri berarti berhenti berasal dari segala pekerjaan yang dilakukan oleh Allah dikarenakan sejatinya Allah tidak memerlukan istirahat. Hari Sabat sendiri mempunyai kerancuan bahasa dikarenakan hari Sabat sering dikatakan sebagai hari ketujuh.

Dalam Perjanjian Lama, Sabat merupakan hari perayaan dan hari beribadah dimana terhadap hari Sabat orang Yahudi dapat menyajikan makanan yang berlimpah sebanyak tiga kali setelah kebaktian di Sinagoga selesai/ Makanan tersebut dapat disediakan terhadap Jumat malam, Sabtu sedang hari dan Sabtu sore sebelum hari Sabat berakhir.Karena hari Sabat diilhami sebagai hari yang kudus untuk beribadah dan berhenti berasal dari segala pekerjaan yang dilakukan, orang Yahudi dapat berupaya untuk menghadiri kebaktian di Sinagoga terhadap hari Sabat dan tidak dapat hadir untuk beribadah terhadap hari lainnya.

Mesipun ibadah terhadap hari Sabat udah tidak dilakukan oleh banyak gereja yang tersedia di dunia dikarenakan digantikan terhadap hari Minggu, namun ternyata masih tersedia gereja yang jalankan kebaktian terhadap hari Sabtu atau terhadap hari Sabat layaknya Gereja Yesus Sejati (True Jesus Church) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist Church). Waktu yang digunakan untuk beribadah pun mengikuti perayaan hari Sabat yang dilakukan oleh orang Yahudi yakni dimulai terhadap Jumat malam atau pas terhadap saat matahari terbenam dan berakhir terhadap saat Sabtu malam pas pula saat matahari terbenam.
Perkembangan Hari Sabat terhadap Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
1. Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, hari ketujuh atau hari Sabat mempunyai banyak sejarah yang dimulai sejak hari penciptaan. Disebutkan dalam Alkitab lebih-lebih dalam Perjanjian Lama yakni dalam Kejadian jika Allah menciptakan bumi ini dan seisinya sepanjang 6 hari dan terhadap hari yang ketujuh Allah beristirahat. Allah memberkati hari ketujuh itu dan membuatnya kudus.

Sejak hari penciptaan, sepanjang sepekan tidak pernah tidak cukup berasal dari 7 hari. Seiring berkembangnya peradaban manusia, pengukuran saat pun jadi lebih kompleks dimana manusia membaginya jadi hari, bulan apalagi tahun. Menurut perhitungan yang dilakukan, Hari Sabatatau hari ketujuh ini jatuh terhadap hari Sabtu agar orang Israel mesti berhenti bekerja terhadap hari Sabat dan beribadah.

2. Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru sering disebutkan bahwa Yesus pergi ke Sinagoga untuk beribadah tiap tiap hari Sabat. Selain beribadah, Ia terhitung mengajar kebenaran dapat Firman Allah disana. Pada saat itu, Sinagoga merupakan tempat dimana orang Yahudi maupun non-Yahudi yang was-was dapat Allah berkumpul di hari Sabat untuk beribadah, mendengarkan pengajaran, berdoa dan juga mendengarkan khotbah yang dibawakan oleh imam.

Pada jaman ini, Yesus meminta agar hari Sabat dijadikan sebagai perkumpulan kudus, Ia meminta agar hari Sabat dikhususkan untuk mendengarkan Firman Tuhan. Sama halnya layaknya yang disebutkan dalam Perjanjian Lama, dalam Perjanjian Baru semua orang Yahudi terhitung diwajibkan untuk berhenti berasal dari segala pekerjaannya dan mengkuduskan hari Sabat ini.
Kegiatan Wajib, aktivitas larangan dan aktivitas yang diizinkan terhadap Hari Sabat
selamat hari sabat
aldersgatedsm.org

Karena hari Sabat merupakan hari yang kudus, maka keluar aktivitas mesti yang mesti ditaati dan aktivitas larangan yang tidak boleh dilakukan terhadap hari Sabat. Berikut penjelasannya.

1. Kegiatan wajib
Menurut Sastra Rabinik, orang Yahudi dperintahkan oleh Allah untuk merayakan dan mengingat hari Sabatdengan sepenuh hati. Kedua tindakan ini (merayakan dan mengingat) dilambangkan oleh penyalaan dua batang lilin terhadap Jumat sore (tidak tidak cukup berasal dari 18 menit sebelum matahari terbenam terhadap hari Jumat) yang dilakukan oleh kaum perempuan Yahudi, umumnya ibu atau istri.
Meskipun beberapa besar hukum Sabat merupakan larangan, namun tersedia aktivitas mesti yang mesti tersedia dalam perayaan Sabat. Kegiatan itu antara lain:

Pengucapan kiddush terhadap secawan anggur kosher sebelum makan untuk menghargai hari Sabat yang dilakukan terhadap Jumat malam dan Sabtu pagi.
Tiga kali makan besar bersama penuh sukacita sedikitnya potongan roti dan daging.
Mempelajari Torah.
Mengucapkan Havdalah terhadap secawan anggur bersama rempah-rempah yang harum dan terhitung lili. Havdalah ini umumnya diucapkan terhadap Sabtu malam yang tandanya bahwa hari Sabat udah berakhir.


2. Kegiatan larangan
Ada banyak aktivitas larangan yang diberlakukan terhadap hari Sabat lebih-lebih segala bentuk pekerjaan yang dilakukan terhadap hari Sabat. Ada 39 aktivitas yang dilarang untuk dilakukan terhadap hari Sabat. Kegiatan tersebut antara lain menabur, membajak, menuai, mengikat berkas gandum, membuang sampah, menampi, memilih, mengasah, memilah, memicu adonan, memicu roti, menggunting wol, membasuh wol, memukuli wol, mewarnai wol, memintal, menenun, memicu dua simpul, menenun dua lembar benang, mengikat, membebaskan ikatan, menjahit robekan, merobek, menjerat, memotong hewan, terbang, mewarnai kulit hewan, menyapu untuk melacak barang yang hilang, menandai kulit hewan, memotong kulit hingga jadi bentuk tertentu, menulis dua atau lebih huruf, menghapus dua atau lebih huruf, membangun, meruntuhkan bangunan, mematikan api, menyalakan api, menambahkan sentuhan terakhir terhadap sebuah benda dan memindahkan benda sejauh 4 hasta dalam batas tempat umum.

3. Kegiatan yang diizinkan
Adapun aktivitas yang diizinkan untuk dilakukan terhadap hari Sabat adalah merayakan hari Sabat bersama bersama keluarga dekat, pergi ke Sinagoga untuk bedoa, mengunjungi keluarga atau teman yang dapat dijangkau bersama berlangsung kaki, menerima tamu, menyanyikan zemirot yang merupakan nyanyian khusus untuk makan Sabat, membaca, mempelajari dan juga mendiskusikan Torah dan tafsirannya dan juga jalankan aktivitas yang dapat tingkatkan sukacita terhadap hari Sabat lebih-lebih tingkatkan pemahaman rohan
yesus dan hari sabat
ids.org

Tujuan Hari Sabat
Adapun tujuan hari Sabat antara lain:

Memperingati sistem penciptaan yang dilakukan oleh Allah
Memberikan instruksi untuk beristirahat setelah bekerja sepanjang 6 hari penuh
Perubahan hari Sabat ke hari Minggu

Demikian informasi mengenai Hari Sabat yang mesti anda ketahui. Kiranya artikel ini dapat menambahkan informasi bagi semua orang yang membacanya.
Cari Artikel Lainnya