Home » Kongkow » Religi Kristen » Apa itu Hukum Kasih? dan Cara Menggunakannya dengan benar

Apa itu Hukum Kasih? dan Cara Menggunakannya dengan benar

- Sabtu, 11 April 2020 | 08:09 WIB
Apa itu Hukum Kasih? dan Cara Menggunakannya dengan benar
Hukum kasih atau biasa disebut sebagai hukum yang terlebih merupakan inti ajaran Yesus yang terdapat dalan 3 Injil Sinoptik yaitu Matius 22:37-40, Markus 12:28-34 dan Lukas 10:25-28. Hukum ini pertama kali diungkapkan oleh Yesus ketika ada orang-orang Farisi yang menginginkan mencobai Yesus.

Adapun bunyi berasal dari hukum kasih tersebut menurut Matius 22:37-40 adalah demikian “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terlebih dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang mirip dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung semua hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Dari apa yang diungkapkan Yesus ini, kita pastinya perlu mampu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kasih sendiri merupakan aturan atau mampu juga dikatakan sebagai Undang-undang Dasar Kerajaan Allah karena didalam keimanan Kristiani, kasih sendiri merupakan hukum yang pertama dan yang terutama.

Hukum kasih yang pertama sendiri berkata bahwa kita perlu mengasihi Allah. Kasih yang kita berikan kepada Allah pastinya bukan sekadar kasih yang mendalam kepada privat Allah melainkan sebuah perintah kesetiaan. Dalam 10 perintah Allah didalam perintah 1 hingga 4 kita mampu menemukan perintah untuk mengasihi dan setia kepada Allah karena didalam perintah tersebut sesuaikan pertalian manusia dengan Tuhan.

Hukum kasih yang kedua yaitu hukum agar manusia mampu mengasihi sesama. Kasih yang diberikan kepada sesama juga pastinya perlu kasih yang tulus tanpa paksaan karena Allah pun telah mengasihi manusia dengan tulus. Allah menciptakan manusia dengan harapan manusia mampu saling mengasihi karena tanpa kasih manusia tidak akan mendapatkan keselamatan.

Berbicara tentang kasih sungguh tidak ada habisnya karena manusia hidup karena kasih itu sendiri. Kasih merupakan dasar hidup bagi manusia dan manusia memiliki tugas atau kodrat untuk saling mengasihi. Allah menciptakan manusia dengan kodrat seperti ini karena kasih itu yang justru akan membawa kita kepada kebahagiaan di didalam kasih kepada Tuhan. Sejatinya, bukan uang, kehormatan, kekuasaan, kesenangan maupun kebajikan yang mampu membawa kebahagiaan bagi manusia. Namun yang mampu membawa kebahagiaan cuman kasih itu sendiri.
Selain membawa kebahagiaan, Tuhan menciptakan manusia dengan kodrat untuk saling mengasihi karena tanpa kasih maka manusia tidak akan mendapatkan keselamatan. Ini pastinya tercantum didalam 1 Yohanes 3:14 di mana Yohanes menyatakan jika manusia tidak saling mengasihi maka manusia itu akan tetap berada didalam maut.

Kita mampu studi berasal dari kasih yang Tuhan Yesus berikan kepada kita. Karena Dia begitu mengasihi kita, Ia hingga sudi mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Bukankah tidak ada kasih yang lebih besar dibandingkan kasih seorang yang mengorbankan nyawanya bagi sahabatnya? Ya, Tuhan saja sudi mengasihi kita manusia yang berdosa ini, selanjutnya apa alasan kita untuk tidak mengasihiNya dan tidak mengasihi sesama?

Dalam hukum kasih yang pertama dikatakan bahwa kita perlu mengasihi Tuhan Allah kita dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi. Ini artinya kita diajak untuk mengasihiNya dengan keseluruhan diri kita dan memasang Tuhan lebih utama berasal dari segala suatu hal yang ada di dunia ini. Bagaimanapun suasana atau suasana kita pada kala ini, Ia berharap agar kita mengasihiNya lebih berasal dari apapun.

Salah satu bukti kita telah mengasihi Allah adalah dengan menuruti segala perintah Tuhan yang tercantum di didalam Alkitab. Kita mampu mengasihi Allah dengan keseluruhan diri kita karena Ia telah menambahkan rahmatNya bagi kita semua. Dengan rahmat yang Tuhan curahkan kepada manusia, pastinya manusia akan dimampukan untuk mengasihi Tuhan dan sesudah itu manusia mampu mengasihi sesamanya.

Mengasihi sesama terkadang snagat sukar untuk dikerjakan oleh manusia. Terkadang manusia cuma mengasihi orang yang mengasihinya dan justru membenci orang yang tidak mengasihinya. Namun, ketika manusia telah mengasihi Tuhan Allah dengan semua hidupnya, pasti Ia juga akan dimampukan untuk mengasihi sesama. Sebab mengasihi sesama merupakan cerminan diri berasal dari mengasihi Allah.
Tiga Tingkat Kesempurnaan Kasih
Ada tiga tingkatan kasih yang perlu kita ketahui. Adapun tiga tingkatan kasih tersebut antara lain:
1. Tingkatan pemula (beginners atau purgative)
Pada tingkatan ini, seseorang akan berusaha untuk menghindari dosa karena ia mengetahui bahwa ketika ia lakukan perbuatan dosa maka ia akan menghancurkan kasih yang telah Allah berikan kepada dirinya.

2. Tahap kedua (Illuminative Way)
Pada bagian ini, seseorang akan fokus bagaimana caranya ia mampu bertumbuh didalam kebaikan karena ia telah sukses mencegah berasal dari disa yang mengikatnya. Dalam bagian ini, seseorang akan lakukan tindakan demi memuliakan nama Tuhan. Tindakan yang dikerjakan adalah tindakan yang sudi di hadapan Tuhan. Ia juga mengetahui bahwa ia akan bertumbuh di didalam kasih dengan langkah mengasihi.

3. Tahap sempurna (Univitive Way or Heroic Love)
Dalam bagian ini, seseorang akan secara aktif menghalau apa yang tidak sempurna didalam dirinya (perbuatan dosa) agar selurruh hati, anggapan dan akal budinya bertujuan untuk mengasyikkan hati Tuhan. Pada bagian ini, seseorang akan memiliki iman yang kokoh karena hidupnya berfokus pada Allah. Ia mampu untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Tiga tingkatan kasih yang telah disebutkan di atas juga terjalin dengan kasih pada sesama. Dalam tingkatan awal, seseorang akan mengasihi orang-orang yang ia kenal pastinya tanpa perlu meremehkan orang lain. Pada tingkatan kedua, seseorang mampu mengasihi orang yang tidak dikenalnya. Dan pada tingkatan paling akhir atau tingkat kesempurnaan, seseorang akan mampu untuk mengasihi musuh-musuhnya.
Cara memakai dan menerapkan Hukum Kasih
Hukum Kasih yang telah Allah berikan kepada umat manusia pastinya perlu kita jalakan dan menerapkannya didalam kehidupan kita. Adapun sikap yang mampu kita lakukan untuk menerapkan hukum kasih itu yaitu dengan:

1. Diwali dengan mengasihi Tuhan lebih berasal dari apa pun yang ada di dunia ini
Hal yang perlu kita lakukan terlebih dahulu adalah dengan mengasihi Tuhan lebih berasal dari apa pun bahkan lebih berasal dari orang tua mapun orang yang kita kasihi di dunia ini. Mengasihi Allah lebih berasal dari apa pun artinya menambahkan semua hati kita kepadaNya. Mengasihi Allah artinya kita sudi membangun pertalian yang dekat denganNya. Hubungan itu mampu dibangun dengan berdoa serta membaca dan merenungkan FirmanNya.

2. Diimpilkasikan dengan mengasihi sesama
Setelah kita telah mengasihi Tuhan lebih berasal dari apa pun, perihal yang selanjutkan kita lakukan adalah mengasihi sesama tanpa terkecuali. Mengasihi sesama merupakan bukti bahwa kita telah mengaihsi Allah. Dengan mengasihi sesama kita juga telah menunjukan kasih yang Tuhan berikan kepada kita.

3. Dimulai berasal dari perihal kecil
Hal yang perlu diingat yaitu apa pun yang kita lakukan perlu di mulai berasal dari yang kecil terlebih dahulu. Bagaimana mampu kita lakukan perihal yang besar jika perihal kecil saja tidak mampu kita lakukan? Hal kecil tersebut mampu di mulai dengan mengasihi orang yang kita kenal terlebih dahulu. Setelah itu kita baru mampu mengasihi orang yang tidak kita kenal bahkan kita mampu mengasihi musuh kita.
Hukum Kasih merupakan hukum yang pertama dan yang terlebih yang Allah berikan kepada manusia. Terdapat dua poin penting didalam hukum kasih yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk terus saling mengasihi. Semoga artikel ini mampu jadi berkat bagi kita semua.
Cari Artikel Lainnya