Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 10 Istilah Medis yang Sering Terdengar di Tengah Kasus Covid-19

10 Istilah Medis yang Sering Terdengar di Tengah Kasus Covid-19

- Selasa, 24 Maret 2020 | 11:16 WIB
10 Istilah Medis yang Sering Terdengar di Tengah Kasus Covid-19

Banyak istilah medis yang kerap muncul terkait kasus virus Corona (Covid-19) yang mungkin masih sangat asing di telinga kita. Tiga yang paling sering diperbincangkan adalah suspect, pasien dalam pengawasan, dan orang dalam pemantauan. Ketiga kata tersebut, memang masih berkaitan erat dengan Covid-19.

10 Istilah Medis yang Sering Terdengar di Tengah Kasus Covid-19

kval.vom

Namun, bukan berarti statusnya sama, ya. Bagi kalian yang masih penasaran dan ingin mencaritahu arti dari istilah tersebut. Oleh sebab itu, kami telah merangkum sejumlah istilah medis yang kerap dipakai untuk menggambarkan kasus Corona, berikut penjelasannya.

1. Orang Dalam Pemantauan (ODP)

Orang Dalam Pemantauan atau ODP, mungkin sering kita dengar akhir-akhir ini. Tapi, tahukah kamu apa artinya? ODP merupakan semua orang yang masuk ke wilayah RI, baik WNI maupun WNA dan berasal dari suatu negara yang telah dikonfirmasi penularan Covid-19 antar manusia. Mereka dimasukkan ke dalam kategori ODP untuk dipantau kondisinya karena ada kemungkinan tertular. Tapi, bukan berarti mereka telah terjangkit, ya.

2. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Pasien Dalam Pengawasan sendiri, merupakan orang yang sebelumnya ada di dalam daftar ODP, dengan beberapa gejala seperti influenza sedang hingga berat, batuk, pilek, demam, serta gangguan napas. Mereka dengan gejala seperti yang telah disebutkan, nantinya akan dirawat. Namun perlu diketahui juga nih, PDP belum tentu menjadi atau suspect, ya.

3. Suspect (Terduga)

Suspect sendiri merupakan kelanjutan dari PDP. Ketika seseorang telah suspect, maka pasien akan diambil spesimen dari dinding bagian belakang hidung, mulut, serta di rumah sakit rujukan akan dilakukan pula bronkoskpi untuk mengambil sedikit cairan dari saluran pernapasan. Kemudian akan diteliti untuk mengindentifikasikan apakah ia terjangkit virus Corona atau tidak.

4. Confirm

Inilah yang menjadi tahapan tertinggi dalam penentuan pasien. Ada confirm positif dan negatif. Confirm positif berarti suspect telah terbukti terjangkit Corona melalui tes spesimen serta serangkaian tes lainnya. Mereka yang telah terconfirm, maka harus diisolasi dan mendapatkan perawatan intensif fi rumah sakit.

Sedangkan, confirm negatif artinya, suspect terbukti tidak terinfeksi virus Corona melalui hasil pemeriksaan media. Pada umumnya, di tahap ini dokter sudah dapat memberitahu penyakit apa yang sebenarnya di derita oleh pasien.

5. Transmisi Lokal (Local Transmission)

Pernah mendengar istilah Locak Transmission? Istilah ini ternyata merujuk pada adanya kesamaan sumber infeksi dan lokasi pelaporan suspect Covid-19, dengan artian mereka tertular di lokasinya saat ini. Contohnya, pasien 1 dan 2 di Indonesia. Kedunya termasuk ke dalam transmisi lokal. Karena mereka berada di Indonesia dan tidak ada riwayat pergi ke luar negeri.

6. Tracing

Dalam istilah medis, tracing merupakan tindakan untuk memantau aktivitas kegiatan orang yang diduga memiliki penyakit menular. Dalam hal ini termasuk siapa saja yang pernah berkontak dengannya, tempat mana saja yang dikunjungi, dan segala aktivitas yang mereka lakukan akan dicatat guna mencegah wabah penyakit semkain meluas.

7. Imported Case

Berbeda dengan transmisi lokal, imported case ini merupakan penularan virus berada di luar lokasi penularan. Dengan artian, pasien tersebut mendapatkan virus Corona ketika bepergian. Seperti contoh beberapa waktu lalu, seorang WNA asal Jepang menulari pasien 1 dan 2 yang ada di Indonesia. Ia mendapatkan virus tersebut ketika tengah berada di luar negeri. Akan tetapi baru ketahuan ketika ia menulari orang lain.

8. Kluster

Kluster infeksi, lebih merujuk pada satu kelompok orang yang terhubung dengan kasus yang sama beserta dengan area dan waktu yang sama pula. Pada saat ini, kluster yang terbentuk berhubungan dengan kasus 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Biasanya ini akan terjadi ketika pasien yang sudah positif melakukan kontak langsung dengan banyak orang. Sedangkan, subkluster merupakan turunan kelompok dari kluster yang diteliti.

9. Community Spread

Berikutnya, jika kluster bisa terindentifikasi dengan waktu, tempat, serta kejadian yang jelas, namun tidak dengan community spread. Di sini, orang yang tertular melalui cara ini tidak tahu kapan, di mana, dan bagaimana ia bisa tertular virus corona. Pada umumnya community spread terjadi pada tempat-tempat umum, seperti alat transportasi, mal, dan lain-lain.

10. Super Spreader

Ada pula istilah super-spreader, yaitu pasien yang mampu menularkan virus corona ke sekelompok orang dalam jumlah besar. Dalam hal ini, hanya satu dari lima orang yang bisa melakukannya. Faktor yang bisa membuatmu menjadi super-spreader adalah sistem imun yang sangat lemah atau justru yang sangat kuat sehingga virus bisa ditularkan terhdap banyak orang.

Itulah sejumlah istilah medis yang kerap muncul akhir-akhir ini. Jadi, sudah mengerti kan arti dari istilah medis tersebut? Semoga artikel kali ini dapat membantu kalian, ya.

Cari Artikel Lainnya