Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Kompos

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Kompos

- Senin, 23 Maret 2020 | 15:00 WIB
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Kompos

Kompos memang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta meningkatkan nutrisi tanaman sehingga lebih sehat. Namun, dalam penggunaannya terkadang masih banyak yang belum tahu bagaimana caranya menggunakan kompos dengan benar. Dengan begitu, fungsi kompos tidak berjalan sempurna. Berikut ini beberapa kesalahan dalam menggunakan kompos yang sering dilakukan.

menggunakan kompos

foto: unsplash

Menggunakan kompos hanya satu jenis

Hindari penggunaan pupuk hanya satu jenis secara terus-menerus karena setiap pupuk organik memiliki kandungan unsur hara mikro dan makro yang berbeda-beda. Penggunaan hanya satu jenis dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam tanah. Bahkan, bisa menurunkan produktivitas tanaman. Sebaiknya, gunakan pupuk organik berbeda jenis agar kandungannya saling melengkapi.

Penggunaan pupuk yang sama dalam jangka panjang, lalu tiba-tiba dihentikan akan membuat produktivitas menurun hingga 30 persen dari sebelumnya saat masih menggunakan pupuk tersebut. Selain itu, pertumbuhan tanaman akan tertahan setelah memasuki musim ke-3.

Komposkan dulu, baru aplikasikan

Terkadang pupuk yang Anda gunakan saat ini baru berdampak pada musim tanam yang akan datang. Hal tersebut disebabkan oleh mikroorganisme dalam pupuk memerlukan waktu yang lama untuk mengurai pupuk organik.

Oleh karena itu, pupuk organik harus dikomposkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengomposan berguna untuk memudahkan bahan organik terurai di dalam tanah melalui proses dekomposisi. Makin keras pupuk yang digunakan, akan semakin lama proses dekomposisi akan berlangsung.

Jangan gunakan pupuk yang belum matang

Jangan sekali-kali menggunakan pupuk yang belum matang atau masih dalam proses fermentasi. Pupuk yang belum matang akan melakukan dekomposisi dalam tanah, hal tersebut akan menimbulkan panas yang membahayakan tanaman. Selain itu, selama proses dekomposisi para mikroba akan berebut nitrogen dalam tanah dengan tanaman sehingga akan menyebabkan tanaman kekurangan nitrogen dan berwarna kuning.

Kombinasikan pupuk anorganik dengan organik

Pergantian langsung antara pupuk anorganik dan organik akan menyebabkan produksi anjlok. Jika Anda ingin menggantinya, lakukan secara perlahan-lahan dengan mengombinasikan kedua jenis pupuk tersebut. Semakin hari, komposisi pupuk anorganik semakin dikurangi hingga pada akhirnya tanaman Anda siap untuk menggunakan pupuk organik.

Cari Artikel Lainnya