Home » Kongkow » kongkow » Musim Hujan Memang Sudah Tiba, Tapi Hujan di Indonesia Belum Juga Merata. BMKG Ungkap Alasannya

Musim Hujan Memang Sudah Tiba, Tapi Hujan di Indonesia Belum Juga Merata. BMKG Ungkap Alasannya

- Senin, 09 Desember 2019 | 19:16 WIB
Musim Hujan Memang Sudah Tiba, Tapi Hujan di Indonesia Belum Juga Merata. BMKG Ungkap Alasannya

Secara teori, musim penghujan seharusnya tiba di bulan Oktober. Tapi sudah beberapa tahun ini kedatangannya mengalami kemunduran. Tahun ini pun juga. Meski bulan Oktober kemarin sudah ada sejumlah daerah yang mulai turun hujan, tapi sebagian besar wilayah di Indonesia justru mulai memasuki musim penghujan pada bulan November. Malah ada lo yang  belum juga hujan meski sudah berada di penghujung tahun.

Perbedaan ini ternyata bisa dijelaskan lewat kacamata ilmiah. Bila kamu kemarin kesal sekaligus iri sama kota-kota lain yang sudah mulai hujan, apalagi hujannya sering dan cukup lama, coba deh simak dulu penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini. Siapa tahu jadi bisa lebih sabar dan menerima~

Musim penghujan yang tidak merata ini bahkan sudah diprediksi oleh BMKG. Pertengahan November kemarin baru 16 persen wilayah Indonesia yang turun hujan

Musim hujan yang agak mundur dan terjadi secara tidak merata ini ternyata sesuai dengan prediksi dari BMKG. Katanya sampai pertengahan November kemarin, baru 16 persen wilayah Indonesia yang masuk musim hujan. Malah sejumlah daerah seperti NTT, belum juga hujan sejak hampir 8 bulan lalu. Untuk Pulau Jawa, daerah yang duluan hujan adalah daerah-daerah di bagian barat, seperti Bogor, Bandung, dan Sukabumi. Ada juga beberapa wilayah seperti D.I Yogyakarta yang hujannya masih terbilang “pelit”.

Ternyata hujan yang belum merata ini disebabkan oleh aliran massa udara di Indonesia yang didominasi angin timuran. Angin ini bisa menghambat pembentukan awan yang menyebabkan hujan

Seperti dikatakan Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko, angin di Indonesia saat ini didominasi oleh angin timuran, yakni angin yang berhembus dari Australia. Angin ini aktif sekitar akhir November dan diprediksi tetap aktif sampai mendekati akhir Desember. Adanya angin timuran kabarnya berpotensi menghambat pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian selatan. Apalagi berdasarkan prediksi, angin timuran kali ini lebih kuat dibanding normalnya. Jadi yang ada di selatan Indonesia, jangan bete kalau hujan belum juga turun di wilayah kalian. Atau turun tapi masih belum intens.

Prediksi BMKG, pada Desember ini curah hujan lebih dari 50 mm akan terjadi secara bertahap. Nggak langsung semua wilayah kena

Awal Desember ini curah hujan lebih dari 50 mm akan diprediksi terjadi di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Kalimantan kecuali pesisir Kalimantan Timur, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Papua Barat, dan Papua. Sedangkan pertengahan hingga akhir Desember, curah hujan yang sama akan mendatangi Sumatera kecuali pesisir timur Aceh dan Sumatera Utara, sebagian besar Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Untuk puncak musim hujan kali ini, juga akan terjadi di waktu yang berbeda-beda. Musim hujan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT akan ada di puncaknya pada Februari. Sementara Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi, Papua dan Kalimantan pada bulan Maret 2020.

Gimana, Guys? Sudah siapkah kalian menyambut musim hujan periode 2019/2020? Selain persiapan fisik, kamu juga perlu menyiapkan perlengkapan “perang” dan berjaga-jaga apabila ada banjir datang, terutama bagi kalian yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.

Cari Artikel Lainnya