Home » Kongkow » Film » Naga Bonar Reborn, Bukan hanya Sekadar Film Tentang Sejarah

Naga Bonar Reborn, Bukan hanya Sekadar Film Tentang Sejarah

- Senin, 25 November 2019 | 16:08 WIB
Naga Bonar Reborn, Bukan hanya Sekadar Film Tentang Sejarah

Masih ingat dengan sosok Naga Bonar? Sang jenderal cerdik, lucu dan berani yang berasal dari Sumatera Utara ini sudah melekat di benak banyak pecinta film Indonesia. 

Sejak pertama kali difilmkan tahun 1987, setiap seri yang dirilis senantiasa dinantikan penggemarnya. Kali ini, tokoh ini kembali muncul di Naga Bonar Reborn yang akan mulai tayang di bioskop.

Tampil sebagai Naga Bonar adalah Gading Marten. Sebelumnya, Naga Bonar identik dengan Deddy Mizwar yang telah memerankannya pada 1987 dan sejumlah sekuel setelahnya. Selain Gading, film ini juga dibintangi Roby Tremonti (Mariam), Delano Daniel (Bastian), Rita Matumona (Mak Naga Bonar), Citra Kirana (Kirana), Ence Bagus (Ujang), Elly Sugigi (Bidah), Rifky Alhabsyi (Lukman), Roy Marten, Donny Damara, Ray Sahetapy dan lain-lain. Istimewanya, di film ini, untuk kali pertama, Ketua DPR Puan Maharani juga turut berakting. Puan berperan sebagai utusan pemerintah yang menyampaikan kabar kemerdekaan Indonesia.

Naga Bonar Reborn ini berbeda dengan film-film sebelumnya. Sutradara film ini, Dedi Setiadi, menyebut, Naga Bonar Reborn bukanlah film sejarah, tapi film yang melegenda. Meskipun berlatar waktu pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, dan juga terdapat unsur nasionalis dalam beberapa dialog, film ini berfokus pada karakter utama, mulai dari kehidupan pribadi, kisah percintaan hingga persahabatan.

"Ini bukan film sejarah, yang kaku, versi saya Naga Bonar ini bagaimana dikembangkan sebagai sosok yang rasa nasionalismenya kuat dan sangat menghormati perempuan. Entah itu ibunya atau Kirana (wanita idaman Naga Bonar yang diperankan Citra Kirana)," tutur Dedi.

Sementara, produser film ini, Trimedya Panjaitan, mengatakan, Naga Bonar Reborn bukanlah sekedar film remake, tapi film yang bertemakan percintaan antara Naga Bonar dan Kirana. Sebuah tema yang dianggap selalu menarik bagi generasi milenial.

Menurut Dedi, Naga Bonar Reborn menawarkan unsur cerita yang lengkap. Meski diambil dari latar belakang sejarah, film ini juga menampilkan unsur drama percintaan, komedi dan persahabatan. Ini juga ditegaskan produser film ini, Juniver Girsang.

"Naga Bonar Reborn yang kita tonjolkan adalah nasionalisme dan canda dari tokoh Naga Bonar itu sendiri. Kami sebagai produser hanya menyampaikan bagaimana nasionalisme yang dimiliki Naga Bonar dapat menjadi cambuk bagi generasi muda," kata Juniver.

Di film ini, sisi kehidupan Naga Bonar sejak kecil hingga dewasa pun ditampilkan. Naga Bonar kecil yang tinggal berdua dengan ibunya di pedalaman Utara, tumbuh sebagai anak yang patuh kepada orangtua dan tidak berani mencuri atau berkhianat. 

Ketika beranjak dewasa, Naga Bonar pergi merantau ke kota Medan. Di sana, dia bertemu beberapa teman lamanya di kampung, dan jatuh cinta dengan Kirana, anak seorang dokter. Dalam Naga Bonar Reborn ini juga diceritakan bagaimana pertemuan awal Naga Bonar dengan sahabatnya Ujang, sampai ia bisa menjadi seorang Jenderal pasukan melawan penjajah.

Pembuatan film ini sempat mengalami kendala karena hak cipta. Namun, setelah masalah ini selesai, Naga Bonar Reborn pun siap tayang di bioskop. Menargetkan 1 juta penonton, Naga Bonar Reborn akan mulai tayang pada 21 November.

Cari Artikel Lainnya